Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan organisasi regional yang beranggotakan sepuluh negara di Asia Tenggara. Setiap negara anggota memiliki identitas unik yang tercermin dalam lambang negara atau simbol nasional mereka. Mari kita jelajahi sepuluh negara ASEAN dan mengintip keindahan lambang-lambang yang mewakili kedaulatan dan budaya mereka.
Lambang ASEAN melambangkan kestabilan, perdamaian, dan kemakmuran persatuan negara-negara anggotanya.
Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia yang berbentuk burung Garuda yang menengok ke kanan dengan kepala menoleh ke atas. Perisai yang berisikan lima sila Pancasila tergambar di dada Garuda. Cengkeraman kaki yang kuat pada pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" menunjukkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beragam. Ekor dan sayap Garuda melambangkan jumlah anggota lembaga negara, yaitu 17 helai bulu ekor, 19 helai bulu pangkal ekor, 45 helai bulu di leher, dan 4 helai sayap serta 5 helai bulu di masing-masing sayap.
Lambang negara Malaysia menampilkan sebuah perisai yang diapit oleh dua harimau yang berdiri tegak. Di bagian atas perisai terdapat bulan sabit dan bintang pecah 14. Bintang pecah 14 melambangkan kesetaraan 13 negara bagian dan wilayah federal Malaysia, sedangkan bulan sabit melambangkan agama Islam sebagai agama resmi. Warna-warna yang digunakan pada lambang, yaitu kuning, merah, dan biru, mewakili warna bendera masing-masing negara bagian.
Singa Merlion adalah ikon Singapura yang terkenal. Makhluk mitos ini memiliki kepala singa dan badan ikan. Kepala singa melambangkan nama Singapura yang berarti "Kota Singa" (Singa Pura), sedangkan badan ikan melambangkan asal-usulnya sebagai desa nelayan. Patung Merlion yang ikonik berdiri di tepi perairan Singapura, menyemburkan air, menjadi simbol kebanggaan dan daya tarik wisata negara tersebut.
Gajah putih adalah simbol kerajaan dan kemakmuran di Thailand. Dalam budaya Thailand, gajah putih dianggap suci dan merupakan pertanda keberuntungan. Lambang ini sering terlihat dalam seni, arsitektur, dan upacara-upacara penting. Gajah yang digambarkan biasanya memiliki belalai yang melengkung ke atas, menunjukkan kekuatan dan kesuksesan.
Filipina mengambil lambang negara berupa Elang Filipina (Pithecophaga jefferyi), salah satu spesies elang terbesar dan terkuat di dunia. Elang ini melambangkan kekuatan, kebebasan, dan tekad bangsa Filipina. Bulu-bulu elang yang berwarna coklat dan putih, serta matanya yang tajam, mencerminkan keteguhan dan keanggunan. Tiga bintang di atas kepala elang mewakili tiga gugusan pulau utama di Filipina: Luzon, Visayas, dan Mindanao.
Lambang negara Brunei Darussalam sangat kaya akan simbolisme. Di pusatnya terdapat payung kerajaan yang melambangkan keagungan monarki. Di bawahnya terdapat dua tangan yang terbuka, yang melambangkan kemurahan hati pemerintah. Di kedua sisi lambang terdapat sepasang sayap yang melambangkan keadilan dan perlindungan. Bendera yang berada di bawah lambang bertuliskan moto nasional dalam aksara Arab: "Selalu dalam bimbingan Allah" (Always in the guidance of Allah). Warna kuning pada lambang melambangkan sultan, sedangkan warna hitam dan putih melambangkan menteri-menteri.
Lambang negara Vietnam menampilkan bunga teratai di tengah latar belakang merah dengan bintang emas lima sudut. Bunga teratai melambangkan kemurnian, aspirasi, dan masa depan cerah Vietnam. Latar belakang merah melambangkan perjuangan dan revolusi, sementara bintang emas lima sudut mewakili kepemimpinan Partai Komunis Vietnam dan persatuan rakyat. Desain ini mencerminkan nilai-nilai budaya dan politik negara.
Lambang negara Myanmar menampilkan Chinthe, seekor singa mitologi yang merupakan penjaga kuil dan simbol keberanian. Chinthe digambarkan duduk tegak dengan ekspresi yang waspada. Di sekelilingnya terdapat roda dengan 108 gerigi yang melambangkan siklus kehidupan dan pencerahan dalam ajaran Buddha. Latar belakang lambang terdiri dari tiga warna: biru melambangkan perdamaian, merah melambangkan keberanian, dan putih melambangkan kesucian.
Lambang negara Kamboja menampilkan perwakilan dari monumen Angkor Wat yang megah. Kuil ini bukan hanya situs bersejarah yang penting, tetapi juga menjadi simbol keagungan dan warisan budaya Kamboja. Arsitektur ikonik Angkor Wat dengan menara-menaranya yang menjulang tinggi mendominasi lambang negara, dikelilingi oleh elemen-elemen lain yang melambangkan kedaulatan dan persatuan bangsa. Warna emas dan biru pada lambang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Lambang negara Laos menampilkan stupa emas Wat Phra That Luang yang ikonik, sebuah monumen Buddha yang sangat dihormati di Vientiane. Stupa ini melambangkan kemakmuran dan spiritualitas bangsa Laos. Di bawahnya terdapat gambar jembatan yang melintasi sungai, melambangkan konektivitas dan perdagangan. Latar belakang lambang terdiri dari tiga warna: biru melambangkan kemakmuran, merah melambangkan keberanian, dan putih melambangkan kesucian. Teks di bagian bawah lambang bertuliskan nama resmi negara dalam aksara Lao.
Setiap lambang negara dari sepuluh anggota ASEAN bukan sekadar gambar, melainkan representasi mendalam dari sejarah, budaya, nilai-nilai, dan aspirasi setiap bangsa. Mengenal lambang-lambang ini membantu kita memahami kekayaan dan keberagaman yang ada di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menjadi pengingat akan tujuan bersama dalam persatuan dan kerja sama ASEAN. Keunikan setiap lambang memperkaya mozaik identitas ASEAN, menjadikannya kawasan yang dinamis dan penuh potensi.