Allah Maha Mendengar dalam Asmaul Husna: Al-Samii'
Di antara 99 nama indah Allah SWT, Asmaul Husna, terdapat nama yang menegaskan kesempurnaan pendengaran-Nya yang tak terbatas, yaitu Al-Samii' (السَّمِيعُ).
Ilustrasi konsep pendengaran ilahi.
Al-Samii' berarti bahwa Allah SWT mendengar setiap suara, baik yang diucapkan dengan keras maupun yang hanya terlintas dalam bisikan hati. Tidak ada satu pun suara di seluruh alam semesta yang luput dari pendengaran-Nya yang sempurna.
Makna Mendalam Al-Samii'
Pemahaman kita tentang nama ini harus melampaui sekadar mendengar suara fisik. Ketika kita merenungkan Allah Maha Mendengar dalam Asmaul Husna, kita menyadari beberapa hakikat penting:
- Keterbatasan Manusia vs. Kesempurnaan Allah: Manusia mungkin bisa mendengar suara di frekuensi tertentu, terhalang oleh jarak, atau terdistraksi. Namun, bagi Allah, tidak ada batasan ruang dan waktu. Suara semut yang berjalan di atas batu hitam di malam gelap gulita pun terdengar jelas oleh-Nya.
- Mendengar Niat dan Isi Hati: Keistimewaan pendengaran Allah adalah Dia mendengar apa yang tidak terucapkan. Doa yang baru terbentuk di dalam dada, penyesalan yang hanya disadari sendiri, atau pujian tulus yang belum sempat terucap, semuanya sudah diketahui dan didengar oleh Al-Samii'.
- Keadilan Mutlak: Karena Allah mendengar setiap keluh kesah, setiap ketidakadilan yang dialami hamba-Nya, maka keyakinan ini menumbuhkan harapan bahwa keadilan pasti akan ditegakkan. Tidak ada pengaduan yang sia-sia di hadapan-Nya.
Dalil dalam Al-Qur'an
Keagungan nama Al-Samii' ini ditegaskan berkali-kali dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1)
Penggabungan nama Al-Samii' dengan Al-Bashir (Maha Melihat) menunjukkan bahwa pengetahuan Allah meliputi segala aspek eksistensi, baik yang tampak oleh mata maupun yang hanya tersampaikan melalui getaran suara.
Dalam ayat lain, disebutkan:
"Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 187)
Ini menegaskan bahwa mendengar bagi Allah bukan sekadar alat reseptor, melainkan bagian integral dari sifat ilahi-Nya yang mengetahui segala sesuatu.
Implikasi dalam Kehidupan Seorang Muslim
Mengingat bahwa Allah adalah Al-Samii' memberikan dampak signifikan pada cara seorang Muslim menjalani hidup. Rasa malu kepada Allah (Haya') akan meningkat karena kesadaran bahwa setiap ucapan dan bisikan batin tercatat dan didengar.
Pertama, hal ini mendorong kejujuran dalam perkataan. Kita akan berpikir dua kali sebelum mengucapkan kebohongan, ghibah (bergosip), atau perkataan kotor, sebab kita yakin Allah sedang mendengarkan. Kedua, ini menjadi sumber penghiburan terbesar.
Ketika manusia lain mungkin mengabaikan doa atau keluh kesah kita, seorang mukmin tahu bahwa permohonan tulusnya telah sampai kepada Dzat yang paling mampu menjawab. Kegelisahan yang tidak bisa diungkapkan kepada siapa pun dapat sepenuhnya diserahkan dalam bentuk doa senyap kepada Al-Samii'.
Kesimpulannya, nama Allah Maha Mendengar dalam Asmaul Husna, Al-Samii', adalah jaminan bahwa kita tidak pernah sendirian dalam kesunyian. Setiap suara, setiap doa, setiap detak hati kita berada dalam lingkup pendengaran-Nya yang Maha Luas, menuntut kita untuk senantiasa menjaga lisan dan niat kita.