Bagi umat Muslim di Surakarta (Solo) dan sekitarnya, mengetahui arah kiblat secara akurat adalah sebuah kewajiban fundamental dalam melaksanakan ibadah salat. Arah kiblat merujuk pada Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah Al-Mukarramah. Karena Surakarta terletak di Pulau Jawa, letak geografisnya menentukan sudut arah yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim saat mendirikan salat. Penentuan arah ini sering kali memerlukan perhitungan astronomi atau ilmu falak untuk mendapatkan ketepatan maksimal.
Kesalahan dalam menentukan arah kiblat dapat memengaruhi validitas salat, meskipun niat salatnya telah terpenuhi. Oleh karena itu, masyarakat Surakarta, khususnya di tengah perkembangan teknologi, kini memiliki akses yang lebih mudah untuk memverifikasi arah ini. Metode tradisional menggunakan kompas atau bayangan matahari (rukyatul hilal) masih relevan, namun pengukuran modern menggunakan GPS dan aplikasi falak menjadi standar baru dalam akurasi.
Secara umum, posisi geografis Surakarta (sekitar 7°34' Lintang Selatan dan 110°45' Bujur Timur) menempatkan kota ini pada posisi yang menghadap ke arah Barat Laut jika dilihat dari perspektif global menuju Makkah. Namun, perlu dicatat bahwa arah "Barat" saja seringkali tidak cukup presisi. Perbedaan beberapa derajat sangat signifikan dalam konteks ibadah.
Di Surakarta, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memastikan arah salat. Salah satu cara paling akurat adalah menggunakan perangkat lunak falak yang telah dikalibrasi dengan data lintang dan bujur kota. Banyak masjid besar di Solo yang telah memasang penanda kiblat permanen berdasarkan perhitungan ini.
Bagi masyarakat yang sedang bepergian atau berada di lokasi baru di area Solo, menggunakan aplikasi kompas digital pada ponsel pintar yang terhubung dengan GPS seringkali menjadi solusi cepat. Namun, pengguna harus memastikan bahwa ponsel diletakkan datar dan terhindar dari gangguan medan magnet lain yang dapat memengaruhi jarum kompas digital.
Metode bayangan matahari (yang paling tepat saat waktu Dzuhur di Makkah) juga bisa diterapkan di Surakarta. Ketika Matahari berada tepat di atas Ka'bah (zenith), bayangan benda tegak lurus di Surakarta akan menunjuk lurus menuju Ka'bah. Namun, perhitungan ini memerlukan pengetahuan waktu astronomi spesifik Makkah dan penyesuaian waktu lokal Surakarta.
Bagi para pendatang atau wisatawan Muslim yang berada di hotel atau area publik di Surakarta, mencari penanda arah kiblat sangat penting.
Dengan memahami kondisi geografis Surakarta relatif terhadap Makkah, umat Muslim di kota ini dapat menjalankan ibadah salat dengan keyakinan penuh bahwa mereka telah menghadap ke arah yang benar. Konsultasi dengan ahli falak lokal atau badan keagamaan setempat selalu disarankan untuk verifikasi mendalam, terutama saat mendirikan bangunan ibadah baru.