Arisan Qurban adalah sebuah inovasi sosial berbasis gotong royong yang menggabungkan mekanisme arisan konvensional dengan niat mulia untuk melaksanakan ibadah qurban. Konsep dasarnya adalah mengumpulkan dana secara berkala dari sekumpulan peserta (anggota arisan) dalam periode tertentu, sehingga setiap anggota memiliki kesempatan untuk mendapatkan total dana terkumpul di waktu yang telah ditentukan. Dana yang terkumpul ini kemudian dialokasikan secara penuh untuk pembelian hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha.
Di tengah tantangan biaya qurban yang seringkali membutuhkan persiapan dana yang besar dalam waktu singkat, Arisan Qurban hadir sebagai solusi praktis. Dengan skema ini, beban finansial dapat dibagi rata dan terencana selama periode waktu yang disepakati, memastikan bahwa niat suci untuk berqurban dapat terlaksana tanpa hambatan finansial yang berarti. Ini adalah bentuk kemudahan yang ditawarkan teknologi dan semangat kebersamaan dalam menjalankan syariat Islam.
Mengorganisir qurban secara mandiri terkadang sulit karena membutuhkan dana tunai yang besar pada waktu yang bersamaan. Dengan memanfaatkan sistem arisan, proses ini menjadi lebih terstruktur dan terkelola. Berikut adalah beberapa keuntungan utama:
Kesuksesan Arisan Qurban sangat bergantung pada kesepakatan dan kepercayaan antar anggota. Penting untuk menentukan beberapa aspek kunci sebelum memulai.
Pertama, tentukan durasi arisan. Jika Idul Adha tiba dalam 10 bulan, maka arisan dapat disepakati berjalan selama 10 kali periode pembayaran. Kedua, hitung perkiraan harga hewan qurban saat Idul Adha tiba. Harga hewan qurban (sapi, kambing, atau domba) harus menjadi patokan utama dalam menentukan besaran iuran bulanan.
Misalnya, jika seekor kambing rata-rata berharga Rp3.500.000, dan arisan diikuti oleh 10 orang, maka setiap orang cukup menyisihkan Rp350.000 per bulan selama 10 bulan. Perlu diperhatikan juga faktor inflasi kecil atau biaya operasional administrasi jika ada, meskipun prinsip arisan qurban idealnya meminimalkan biaya tambahan.
Pengundian atau penetapan jadwal pencairan harus dilakukan secara adil dan diketahui semua pihak. Bagi kelompok yang belum mencapai jumlah anggota yang cukup untuk satu hewan besar, arisan ini dapat diarahkan untuk pengumpulan dana gabungan (qurban patungan) atau digunakan sebagai modal awal untuk membeli hewan qurban jenis yang lebih kecil.
Arisan Qurban bukan sekadar mekanisme menabung, melainkan sarana mempererat tali silaturahmi dan membangun komitmen kolektif terhadap ibadah. Ketika satu anggota mendapatkan giliran pencairan dana di bulan-bulan awal, dana tersebut harus segera digunakan untuk membeli hewan qurban sesuai kesepakatan, dan hasilnya (daging qurban) dapat dibagikan kepada seluruh anggota dan masyarakat yang berhak menerimanya.
Dengan perencanaan yang matang, Arisan Qurban membuktikan bahwa semangat kebersamaan (gotong royong) mampu menjadi solusi efektif untuk mempermudah umat dalam menjalankan kewajiban dan anjuran agama, menjadikan setiap perayaan Idul Adha lebih bermakna dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat yang berniat tulus untuk berqurban.