Asesmen Nasional (AN) merupakan program evaluasi sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), pemahaman mendalam mengenai AN, khususnya yang relevan dengan penyelenggaraan di tahun-tahun seperti 2022, menjadi krusial untuk mempersiapkan diri dengan baik. AN bukanlah ujian lagi dalam arti tradisional yang menentukan kelulusan siswa, melainkan sebagai alat ukur untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan mutu pendidikan secara berkala.
Tujuan utama AN adalah untuk memetakan kualitas sistem pendidikan, bukan hanya kinerja individu siswa. Hasil AN digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kebijakan pendidikan, intervensi terhadap satuan pendidikan yang memerlukan perhatian khusus, serta sebagai bahan evaluasi kinerja guru dan kepala sekolah. Konsep dasar AN berfokus pada tiga komponen utama:
Penting untuk digarisbawahi bahwa AN SMA tidak bersifat individual. Data yang dihasilkan dari AN akan diolah pada tingkat sekolah, wilayah, dan nasional. Ini berarti fokusnya adalah pada potret kualitas pendidikan secara agregat, bukan untuk menjustifikasi atau menghukum sekolah atau siswa tertentu berdasarkan hasil perseorangan.
Perbedaan paling mendasar antara Asesmen Nasional dan Ujian Nasional (UN) adalah tujuan dan formatnya. Jika UN berfokus pada pencapaian materi pelajaran secara individual siswa dan menjadi penentu kelulusan, AN justru tidak menentukan kelulusan. AN menitikberatkan pada kemampuan fundamental siswa dan kualitas lingkungan belajar di sekolah. AKM dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir logis dan analitis siswa, bukan sekadar hafalan materi.
Peserta AN adalah sampel siswa dari setiap sekolah yang dipilih secara acak, bukan seluruh siswa di kelas akhir. Hal ini bertujuan agar asesmen lebih efisien dan efektif dalam memberikan gambaran umum kualitas pendidikan tanpa membebani seluruh siswa.
Meskipun AN bukan penentu kelulusan, persiapan yang matang tetap penting. Bagi siswa SMA, beberapa langkah dapat diambil:
Fokus pada pemahaman konsep dasar literasi membaca dan matematika. Latih kemampuan bernalar, menganalisis informasi, dan memecahkan masalah. Cari contoh soal AKM yang tersedia dan kerjakan secara rutin.
Kegiatan belajar sehari-hari di sekolah maupun di luar sekolah seharusnya sudah mencakup pengembangan karakter. Siswa didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menumbuhkan nilai-nilai positif seperti gotong royong, diskusi kritis, dan kolaborasi.
Sekolah biasanya akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai AN kepada siswa dan orang tua. Manfaatkan sesi sosialisasi, diskusi, atau materi yang dibagikan oleh guru. Tanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Sama seperti menghadapi ujian lainnya, menjaga kesehatan fisik dan mental sangatlah penting. Pastikan siswa mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan kelola stres dengan baik.
Bagi siswa, AN memberikan kesempatan untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi mereka pada level yang lebih tinggi, yang akan sangat berguna untuk jenjang pendidikan selanjutnya atau dunia kerja. Bagi sekolah, hasil AN menjadi peta jalan untuk melakukan perbaikan pembelajaran, meningkatkan kualitas guru, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
Secara keseluruhan, Asesmen Nasional SMA merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Dengan pemahaman yang benar dan persiapan yang optimal, siswa dapat menghadapi AN dengan percaya diri dan berkontribusi pada data yang akurat untuk perbaikan sistem pendidikan.