Panduan Menyimpan ASI dalam Kulkas Agar Tetap Berkualitas

Ilustrasi ASI dalam Kulkas ASI ASI 4°C

Menjaga kualitas ASI perah yang disimpan di kulkas.

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik dan tak tergantikan bagi bayi. Bagi ibu bekerja atau ibu yang memerah ASI untuk persediaan, menyimpan ASI perah dalam kulkas menjadi rutinitas penting. Namun, tidak semua cara penyimpanan sama efektifnya. Kesalahan dalam penyimpanan dapat menurunkan kualitas nutrisi dan keamanan ASI. Memahami protokol yang tepat mengenai ASI dalam kulkas adalah kunci untuk memastikan bayi Anda mendapatkan manfaat maksimal.

Aturan Emas Suhu Kulkas untuk ASI

Suhu yang konsisten adalah faktor utama dalam menjaga keawetan ASI. Kulkas rumah tangga umumnya memiliki suhu ideal yang dapat menampung ASI untuk jangka waktu tertentu. Suhu yang direkomendasikan untuk kulkas (bukan freezer) adalah antara 0°C hingga 4°C (32°F hingga 40°F). Pastikan Anda menggunakan termometer kulkas untuk memverifikasi suhu, terutama jika kulkas sering dibuka tutup.

Berapa Lama ASI Tahan di Kulkas?

Durasi penyimpanan ASI sangat bergantung pada kondisi penyimpanannya. Untuk ASI yang baru diperah dan langsung dimasukkan ke dalam kulkas (suhu 0-4°C), pedoman umum yang sering digunakan adalah:

Penting untuk selalu mengingat prinsip FIFO (First In, First Out) saat menyimpan ASI. ASI yang lebih lama harus digunakan terlebih dahulu.

Teknik Penyimpanan ASI dalam Kulkas yang Benar

Cara Anda menempatkan ASI di dalam kulkas juga memengaruhi keamanannya. Hindari menaruh kantong atau botol ASI di pintu kulkas. Pintu kulkas adalah area yang paling sering terpapar perubahan suhu setiap kali pintu dibuka, yang dapat mempercepat kerusakan ASI.

Tempatkan ASI di bagian tengah atau belakang rak kulkas. Area ini biasanya memiliki suhu yang paling stabil dan dingin di dalam unit pendingin. Selalu gunakan wadah yang steril, seperti kantong khusus ASI (ASI storage bags) atau botol kaca/plastik bebas BPA yang telah disterilkan.

Labelisasi Adalah Wajib

Setiap wadah ASI harus diberi label yang jelas. Label minimal harus mencantumkan:

  1. Tanggal dan waktu ASI diperah.
  2. Jumlah volume ASI.
  3. Nama bayi (jika Anda menyimpan ASI untuk lebih dari satu bayi, meskipun ini jarang terjadi di rumah).

Tanpa label yang jelas, Anda berisiko menggunakan ASI yang sudah melewati batas aman waktu penyimpanannya.

Perbedaan Kulkas dan Freezer

Banyak ibu bingung membedakan kapasitas penyimpanan antara kulkas dan freezer. Jika Anda ingin menyimpan ASI dalam kulkas untuk kebutuhan harian atau beberapa hari ke depan, suhu 0-4°C adalah pilihan. Namun, jika Anda berencana menyimpan ASI untuk jangka waktu lebih dari seminggu, freezer adalah solusinya.

Di dalam freezer standar (sekitar -18°C atau lebih dingin), ASI dapat bertahan hingga 6 bulan (pedoman terbaru sering menyebut 12 bulan, namun 6 bulan adalah batas aman yang paling sering direkomendasikan untuk menjaga kualitas nutrisi terbaik).

Mencairkan dan Menghangatkan ASI Kulkas

Ketika ASI dari kulkas akan diberikan kepada bayi, proses pencairan dan penghangatannya harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan pernah mencairkan ASI beku di suhu ruangan atau menggunakan microwave, karena panas berlebih dapat merusak antibodi dan nutrisi penting dalam ASI.

Cara terbaik mencairkan ASI dari kulkas adalah dengan meletakkannya di dalam kulkas (proses pencairan memakan waktu lama, idealnya malam sebelumnya) atau dengan merendam wadah ASI dalam air hangat. Setelah cair, ASI harus segera diberikan dalam waktu maksimal 1-2 jam.

Menyimpan ASI dalam kulkas memerlukan perhatian terhadap detail, mulai dari suhu, lokasi penyimpanan, hingga proses pelabelan. Dengan mengikuti panduan ini, Anda memastikan bahwa setiap tetes ASI yang Anda simpan tetap menjadi sumber gizi terbaik bagi buah hati Anda.

🏠 Homepage