Asmaul Husna: Al-Hakam (Ke-13)

الحَكَم (Al-Hakam)

Ilustrasi: Keadilan dan Ketetapan Mutlak

Mengenal Asmaul Husna Ke-13: Al-Hakam

Dalam lautan nama-nama indah Allah SWT (Asmaul Husna), setiap nama membawa makna filosofis dan spiritual yang mendalam. Nama ke-13 yang wajib kita pelajari dan renungkan adalah Al-Hakam (الحَكَم).

Al-Hakam

Artinya: Yang Maha Memberi Keputusan (Hakim) atau Yang Maha Menetapkan Hukum.

Makna 'Al-Hakam' menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber keputusan yang pasti benar, adil, dan tidak pernah keliru. Tidak ada satupun makhluk yang memiliki otoritas untuk menetapkan hukum atau keputusan akhir selain Dia. Keputusan-Nya selalu didasarkan pada kebijaksanaan tertinggi yang meliputi segala sesuatu.

Memahami sifat Allah sebagai Al-Hakam mengajarkan kita tentang kepasrahan total terhadap takdir dan ketetapan-Nya. Ketika kita menghadapi kesulitan, keraguan, atau ketidakadilan di dunia, keyakinan bahwa Allah telah menetapkan segalanya dengan hikmah adalah penenang jiwa yang paling hakiki.

Perbedaan Al-Hakam dan Al-Hakim

Meskipun sering diterjemahkan berdekatan, penting untuk membedakan antara Al-Hakam (ke-13) dan Al-Hakim (ke-66). Kedua nama ini berkaitan dengan kebijaksanaan dan hukum, namun terdapat nuansa yang berbeda dalam penggunaannya:

1. Al-Hakam (Yang Maha Memberi Keputusan)

Nama ini lebih menekankan pada aspek penetapan keputusan final atau penghakiman yang pasti dan mengikat, terutama di hari kiamat, di mana tidak ada lagi ruang untuk penundaan atau pertimbangan lain. Ini adalah Hakim yang menetapkan kebenaran secara mutlak.

2. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)

Nama ini fokus pada aspek kebijaksanaan (hikmah) dalam setiap tindakan dan penetapan hukum-Nya. Allah menetapkan hukum karena Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik dan paling maslahat bagi seluruh alam semesta.

Singkatnya, Al-Hakam adalah penetap keputusan, sementara Al-Hakim adalah pemberi hikmah di balik keputusan tersebut. Keduanya berjalan beriringan, menegaskan kesempurnaan pengaturan Ilahi.

Implikasi Spiritual dalam Kehidupan

Mengimani Allah dengan nama-Nya Al-Hakam membawa dampak signifikan pada cara seorang Muslim menjalani kehidupannya:

  • Keteguhan dalam Tauhidul Ubudiyah: Kita harus mengakui bahwa hukum positif buatan manusia sifatnya sementara dan dapat berubah, namun hukum Allah adalah final dan abadi.
  • Kesabaran dalam Menghadapi Ujian: Ketika hasil dari suatu usaha tidak sesuai harapan, seorang mukmin akan berkata, "Ini adalah keputusan Allah," dan meyakini bahwa keputusan tersebut mengandung kebaikan tersembunyi (hikmah).
  • Keadilan dalam Berinteraksi: Meskipun kita tidak bisa menjadi hakim mutlak seperti Allah, kita didorong untuk berlaku adil dalam skala kecil, meneladani sifat keadilan yang inheren dalam nama Al-Hakam.

Dalil Penggunaan Al-Hakam

Nama Al-Hakam disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an. Salah satu ayat yang paling jelas menegaskan sifat ini adalah firman Allah:

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada orang-orang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan gugur amalanmu dan kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang merugi'." (QS. Az-Zumar: 65)
*Ayat ini menunjukkan ketegasan ketetapan Allah mengenai syirik.*

Ayat lain menegaskan bahwa Allah adalah Hakim yang paling benar di antara semua hakim: "Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya Allah adalah hakim yang paling baik (Al-Hakam)."

Keimanan terhadap Al-Hakam membawa ketenangan batin. Jika kita merasa dunia ini tidak adil, ingatlah bahwa di akhirat nanti, Al-Hakam akan memberikan keputusan yang tegak lurus tanpa bias, yang menjadi keadilan tertinggi bagi semua.

🏠 Homepage