Menyelami Samudra Makna Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik, yang melambangkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Mengenal, memahami, dan merenungi setiap nama adalah sebuah perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya, "Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180).

Mempelajari Asmaul Husna bukan sekadar menghafal 99 nama. Lebih dari itu, ini adalah upaya untuk mengenal siapa Tuhan yang kita sembah. Setiap nama membuka jendela baru untuk memahami keagungan, kekuasaan, kasih sayang, dan kebijaksanaan-Nya. Dengan memahami sifat-sifat-Nya, hati seorang hamba akan dipenuhi dengan rasa cinta, takut, dan harapan kepada-Nya. Artikel ini akan menyajikan tabel Asmaul Husna secara lengkap, diikuti dengan penjelasan mendalam dari setiap nama agar kita dapat mengambil hikmah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel Asmaul Husna Lengkap 99 Nama Allah

Penjelasan Mendalam Setiap Nama dalam Asmaul Husna

Berikut adalah uraian dan perenungan dari setiap nama Allah SWT yang terangkum dalam tabel Asmaul Husna di atas. Semoga dengan memahaminya, kita semakin dekat dan mencintai-Nya.

1. Ar-Rahman (ٱلْرَّحْمَـٰنُ) - Yang Maha Pengasih

Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang universal, meliputi seluruh makhluk-Nya di dunia tanpa terkecuali. Rahmat-Nya tercurah kepada orang beriman dan orang kafir, kepada manusia, hewan, dan tumbuhan. Matahari yang bersinar, hujan yang turun, dan udara yang kita hirup adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman. Merenungi nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung dan menyebarkan kasih sayang kepada semua makhluk tanpa memandang latar belakang mereka.

2. Ar-Rahim (ٱلْرَّحِيْمُ) - Yang Maha Penyayang

Jika Ar-Rahman bersifat umum, Ar-Rahim adalah kasih sayang Allah yang khusus, yang akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang abadi, berupa ampunan, pahala, dan surga. Memahami Ar-Rahim memberikan harapan yang kuat akan balasan terbaik dari Allah atas segala ketaatan dan kesabaran kita di dunia. Nama ini mendorong kita untuk senantiasa beriman dan beramal saleh agar layak mendapatkan rahmat khusus-Nya.

3. Al-Malik (ٱلْمَلِكُ) - Yang Maha Merajai

Al-Malik berarti Allah adalah Raja yang sesungguhnya, Pemilik mutlak atas segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan tidak ada yang dapat menandingi-Nya. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah pinjaman sementara. Mengimani Al-Malik membebaskan kita dari perbudakan kepada makhluk dan menumbuhkan rasa tunduk hanya kepada-Nya, Raja di atas segala raja.

4. Al-Quddus (ٱلْقُدُّوْسُ) - Yang Maha Suci

Al-Quddus bermakna Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari menyerupai makhluk-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak dan sempurna. Merenungkan nama Al-Quddus mendorong kita untuk senantiasa menyucikan hati, pikiran, dan perbuatan dari segala hal yang kotor dan tercela, dalam upaya meneladani kesucian sesuai kapasitas kita sebagai hamba.

5. As-Salam (ٱلْسَّلَامُ) - Yang Maha Memberi Kesejahteraan

As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala cacat, dan dari-Nya datanglah kesejahteraan bagi seluruh alam. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Kesejahteraan) karena di sanalah kedamaian sejati berada. Dengan berdzikir menyebut nama As-Salam, kita memohon kedamaian dalam hidup dan berharap menjadi penebar kedamaian bagi orang-orang di sekitar kita.

6. Al-Mu'min (ٱلْمُؤْمِنُ) - Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'min memiliki dua makna utama: Dia yang membenarkan janji-Nya kepada para hamba dan Dia yang memberikan rasa aman. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya dan Dia melindungi hamba-Nya dari rasa takut dan bahaya. Keyakinan pada Al-Mu'min menenangkan jiwa yang gelisah, karena kita tahu bahwa keamanan sejati hanya datang dari-Nya, bukan dari kekuatan duniawi.

7. Al-Muhaymin (ٱلْمُهَيْمِنُ) - Yang Maha Mengatur

Al-Muhaymin berarti Allah adalah Sang Pengawas dan Pemelihara atas segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta, sekecil apa pun, yang luput dari pengawasan dan pengaturan-Nya. Dia menjaga, mengawasi, dan menyaksikan setiap perbuatan. Memahami sifat ini menumbuhkan rasa mawas diri, karena kita sadar bahwa Allah senantiasa mengawasi kita.

8. Al-Aziz (ٱلْعَزِيْزُ) - Yang Maha Perkasa

Al-Aziz menunjukkan bahwa Allah memiliki keperkasaan yang mutlak dan tidak terkalahkan. Dia Maha Kuat dan mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki tanpa ada yang bisa menghalangi-Nya. Keperkasaan-Nya bukanlah untuk menzalimi, melainkan untuk menjaga keteraturan alam dan melindungi hamba-Nya yang taat. Mengimani Al-Aziz memberi kita kekuatan dan keberanian untuk menghadapi kesulitan, karena kita berlindung kepada Yang Maha Perkasa.

9. Al-Jabbar (ٱلْجَبَّارُ) - Yang Memiliki Kegagahan

Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Perkasa yang kehendak-Nya tidak dapat ditolak oleh siapa pun. Dia mampu "memaksa" segala sesuatu untuk tunduk pada ketetapan-Nya. Sifat ini juga berarti Dia yang memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan patah hati. Kepada Al-Jabbar kita memohon kekuatan saat kita merasa hancur dan tak berdaya.

10. Al-Mutakabbir (ٱلْمُتَكَبِّرُ) - Yang Maha Megah

Al-Mutakabbir adalah Dia yang memiliki segala kebesaran dan kesombongan yang hanya layak bagi-Nya. Kesombongan bagi makhluk adalah tercela, tetapi bagi Allah adalah sebuah kesempurnaan karena Dia-lah satu-satunya yang benar-benar Maha Besar. Sifat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap rendah hati dan tidak sombong, karena kesombongan sejati hanyalah milik Allah.

11. Al-Khaliq (ٱلْخَالِقُ) - Yang Maha Pencipta

Al-Khaliq adalah pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta dengan segala isinya tanpa contoh sebelumnya. Setiap ciptaan, dari galaksi raksasa hingga mikroba terkecil, adalah bukti keagungan-Nya sebagai Sang Pencipta. Merenungi nama ini akan menumbuhkan kekaguman yang luar biasa terhadap ciptaan-Nya dan kesadaran akan kebesaran Sang Khaliq.

12. Al-Bari' (ٱلْبَارِئُ) - Yang Maha Melepaskan

Al-Bari' adalah Dia yang mengadakan dan membentuk ciptaan-Nya dengan seimbang dan harmonis, tanpa cacat. Dia membedakan satu makhluk dari makhluk lainnya dengan ciri khas masing-masing. Proses penciptaan ini menunjukkan perencanaan dan ketelitian yang sempurna. Allah tidak hanya menciptakan, tetapi juga memastikan setiap ciptaan berfungsi dengan baik sesuai tujuannya.

13. Al-Musawwir (ٱلْمُصَوِّرُ) - Yang Maha Membentuk Rupa

Al-Musawwir adalah Dia yang memberikan bentuk dan rupa kepada setiap ciptaan-Nya. Keragaman rupa manusia, keindahan corak pada sayap kupu-kupu, dan keunikan setiap sidik jari adalah bukti kekuasaan-Nya. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim dengan seindah-indahnya. Nama ini mengajarkan kita untuk mensyukuri rupa yang telah Allah berikan kepada kita.

14. Al-Ghaffar (ٱلْغَفَّارُ) - Yang Maha Pengampun

Al-Ghaffar menunjukkan bahwa Allah senantiasa memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berbuat dosa dan mau bertaubat. Ampunan-Nya tidak terbatas, sebanyak apa pun dosa yang telah dilakukan. Sifat ini memberikan harapan besar bagi para pendosa untuk kembali ke jalan yang benar. Pintu ampunan-Nya selalu terbuka bagi mereka yang tulus memohon.

15. Al-Qahhar (ٱلْقَهَّارُ) - Yang Maha Memaksa

Al-Qahhar adalah Dia yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa melawan atau lari dari ketetapan-Nya. Kematian adalah salah satu bukti nyata dari sifat Al-Qahhar, yang menundukkan semua yang hidup. Nama ini menanamkan rasa takut dan tunduk yang mendalam kepada Allah SWT.

16. Al-Wahhab (ٱلْوَهَّابُ) - Yang Maha Pemberi Karunia

Al-Wahhab adalah Dia yang senantiasa memberi karunia dan anugerah kepada hamba-Nya tanpa meminta balasan. Pemberian-Nya tidak terputus dan tidak terbatas, diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Rezeki, kesehatan, ilmu, dan hidayah adalah bagian dari karunia-Nya. Mengimani Al-Wahhab mengajarkan kita untuk menjadi dermawan dan gemar memberi kepada sesama.

17. Ar-Razzaq (ٱلْرَّزَّاقُ) - Yang Maha Pemberi Rezeki

Ar-Razzaq adalah sumber segala rezeki bagi seluruh makhluk. Dia menjamin rezeki bagi cacing di dalam tanah hingga burung di udara. Rezeki tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ketenangan jiwa, dan ilmu yang bermanfaat. Keyakinan pada Ar-Razzaq membebaskan kita dari kekhawatiran berlebih akan urusan duniawi dan mengajarkan kita untuk selalu berusaha sambil bertawakal.

18. Al-Fattah (ٱلْفَتَّاحُ) - Yang Maha Pembuka Rahmat

Al-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Ketika semua pintu terasa tertutup, Al-Fattah mampu membuka jalan keluar dari arah yang tak terduga. Dia membuka pintu rezeki, ilmu, dan hidayah bagi hamba-Nya. Berdoa dengan nama ini adalah memohon dibukakan segala kebuntuan dalam hidup.

19. Al-'Alim (ٱلْعَلِيْمُ) - Yang Maha Mengetahui

Al-'Alim berarti ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Pengetahuan-Nya mutlak dan tak terbatas. Sifat ini membuat kita sadar bahwa Allah mengetahui isi hati kita, sehingga kita senantiasa berusaha menjaga niat dan perbuatan.

20. Al-Qabid (ٱلْقَابِضُ) - Yang Maha Menyempitkan

Al-Qabid adalah Dia yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau apa pun sesuai dengan hikmah dan kehendak-Nya. Kesempitan yang dirasakan seorang hamba bukanlah tanda kebencian, melainkan bisa jadi sebuah ujian atau cara untuk mendekatkan hamba kepada-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berintrospeksi diri saat menghadapi kesulitan.

21. Al-Basit (ٱلْبَاسِطُ) - Yang Maha Melapangkan

Al-Basit adalah kebalikan dari Al-Qabid. Dia adalah Dzat yang melapangkan rezeki dan rahmat bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Kelapangan adalah nikmat yang harus disyukuri dengan cara memanfaatkannya di jalan kebaikan dan berbagi dengan sesama. Nama Al-Qabid dan Al-Basit selalu beriringan, menunjukkan bahwa Allah mengatur kehidupan hamba-Nya dengan keseimbangan sempurna antara ujian dan nikmat.

22. Al-Khafid (ٱلْخَافِضُ) - Yang Maha Merendahkan

Al-Khafid adalah Dia yang merendahkan orang-orang yang sombong, durhaka, dan melampaui batas. Dia merendahkan derajat mereka di dunia maupun di akhirat sebagai bentuk keadilan-Nya. Merenungi nama ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak berlaku sombong dan sewenang-wenang, karena Allah mampu merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki.

23. Ar-Rafi' (ٱلْرَّافِعُ) - Yang Maha Meninggikan

Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Ketinggian derajat di sisi Allah adalah kemuliaan yang hakiki. Allah meninggikan derajat mereka di dunia dengan kehormatan dan di akhirat dengan surga. Nama ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketakwaan agar Allah mengangkat derajat kita.

24. Al-Mu'izz (ٱلْمُعِزُّ) - Yang Maha Memuliakan

Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang bersumber dari Allah, bukan dari harta, jabatan, atau pujian manusia. Ketaatan kepada-Nya adalah jalan utama untuk meraih kemuliaan tersebut. Mengimani Al-Mu'izz membuat kita mencari kemuliaan hanya dari Allah.

25. Al-Muzill (ٱلْمُذِلُّ) - Yang Maha Menghinakan

Al-Muzill adalah Dia yang menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari-Nya dan melakukan kemaksiatan. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Pasangan nama Al-Mu'izz dan Al-Muzill menunjukkan bahwa kemuliaan dan kehinaan berada sepenuhnya dalam genggaman Allah, diberikan berdasarkan ketaatan atau kedurhakaan seorang hamba.

26. As-Sami' (ٱلْسَّمِيْعُ) - Yang Maha Mendengar

As-Sami' berarti Allah Maha Mendengar segala sesuatu. Pendengaran-Nya meliputi suara yang paling keras hingga bisikan hati yang paling lirih. Tidak ada satu pun suara di alam semesta yang terlewat dari pendengaran-Nya. Keyakinan ini membuat doa kita terasa lebih bermakna, karena kita tahu Allah mendengar setiap permohonan kita. Ini juga menjaga lisan kita dari ucapan yang buruk.

27. Al-Basir (ٱلْبَصِيْرُ) - Yang Maha Melihat

Al-Basir adalah Dia yang Maha Melihat segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi di kegelapan malam. Penglihatan-Nya tidak terbatas dan tidak memerlukan alat bantu. Dia melihat gerak semut hitam di atas batu hitam pada malam yang kelam. Kesadaran bahwa Allah Al-Basir senantiasa melihat, mendorong kita untuk berbuat baik meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan.

28. Al-Hakam (ٱلْحَكَمُ) - Yang Maha Menetapkan

Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling bijaksana. Dia menetapkan hukum di dunia (syariat) dan akan menjadi hakim di akhirat untuk mengadili seluruh perbuatan manusia. Tunduk pada hukum-Nya membawa kebaikan, dan meyakini keadilan-Nya di akhirat memberikan ketenangan bagi orang-orang yang terzalimi.

29. Al-'Adl (ٱلْعَدْلُ) - Yang Maha Adil

Al-'Adl bermakna Allah Maha Adil dalam segala tindakan dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya mutlak, bebas dari segala bentuk favoritisme atau kezaliman. Dia tidak akan menzalimi hamba-Nya sedikit pun. Setiap perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, dan setiap keburukan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Mengimani keadilan-Nya menumbuhkan rasa ridha atas segala takdir yang menimpa.

30. Al-Latif (ٱلْلَّطِيْفُ) - Yang Maha Lembut

Al-Latif memiliki dua makna: Yang Maha Lembut dan Halus dalam perbuatan-Nya, dan Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang paling tersembunyi. Kelembutan-Nya terasa saat Dia memberikan pertolongan dan jalan keluar dengan cara yang tidak kita sadari. Nama ini mengajarkan kita untuk bersikap lemah lembut kepada sesama dan peka terhadap hal-hal kecil di sekitar kita.

31. Al-Khabir (ٱلْخَبِيْرُ) - Yang Maha Mengetahui Rahasia

Al-Khabir adalah Dia yang mengetahui seluk-beluk segala urusan, baik yang lahir maupun yang batin. Pengetahuan-Nya mendalam hingga ke detail terkecil. Tidak ada rahasia yang tersembunyi bagi-Nya. Kesadaran akan sifat Al-Khabir ini mendorong kita untuk senantiasa jujur dan tulus dalam beramal, karena Allah mengetahui niat yang tersembunyi di dalam hati.

32. Al-Halim (ٱلْحَلِيْمُ) - Yang Maha Penyantun

Al-Halim berarti Allah Maha Penyantun, tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan yang luas bagi mereka untuk bertaubat. Kesantunan-Nya adalah rahmat yang luar biasa, memungkinkan kita untuk memperbaiki diri. Sifat ini menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang sabar, pemaaf, dan tidak mudah marah.

33. Al-'Azim (ٱلْعَظِيْمُ) - Yang Maha Agung

Al-'Azim menunjukkan keagungan Allah yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Segala sesuatu selain Dia menjadi kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Langit, bumi, dan segala isinya adalah kecil di hadapan-Nya. Mengucapkan "Subhanallahil 'Azim" adalah pengakuan atas keagungan-Nya yang tiada tara.

34. Al-Ghafur (ٱلْغَفُوْرُ) - Yang Maha Memberi Pengampunan

Sama seperti Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur seringkali merujuk pada ampunan yang lebih luas dan mencakup berbagai jenis dosa. Dia mengampuni dosa-dosa besar bagi siapa yang Dia kehendaki. Nama ini menegaskan kembali betapa luasnya pintu ampunan Allah bagi hamba yang mau kembali kepada-Nya dengan tulus.

35. As-Shakur (ٱلْشَّكُوْرُ) - Yang Maha Pembalas Budi

As-Shakur adalah Dia yang menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apa pun itu, dengan balasan yang berlipat ganda. Dia tidak pernah menyia-nyiakan amal saleh. Rasa syukur kita kepada-Nya dibalas dengan nikmat yang lebih banyak. Memahami nama As-Shakur memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, sekecil apa pun kelihatannya.

36. Al-'Ali (ٱلْعَلِيُّ) - Yang Maha Tinggi

Al-'Ali berarti Allah Maha Tinggi dari segala sesuatu, baik dari segi Dzat, sifat, maupun kekuasaan-Nya. Ketinggian-Nya melampaui segala ciptaan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Dia tinggi di atas 'Arsy-Nya, namun ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Nama ini menanamkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam di hati seorang hamba.

37. Al-Kabir (ٱلْكَبِيْرُ) - Yang Maha Besar

Al-Kabir menunjukkan kebesaran Allah yang mutlak. Dia lebih besar dari segala sesuatu yang dapat dibayangkan. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dalam shalat adalah pengakuan konstan akan kebesaran-Nya dan kekerdilan diri kita serta segala urusan duniawi di hadapan-Nya. Mengimani Al-Kabir membebaskan kita dari mengagungkan makhluk melebihi Sang Pencipta.

38. Al-Hafiz (ٱلْحَفِيْظُ) - Yang Maha Memelihara

Al-Hafiz adalah Dia yang memelihara dan menjaga langit dan bumi serta segala isinya dari kehancuran. Dia juga menjaga amal perbuatan hamba-Nya dan melindungi orang-orang beriman dari keburukan. Berdoa dengan nama ini adalah memohon perlindungan dan penjagaan Allah dari segala marabahaya, baik yang tampak maupun tidak.

39. Al-Muqit (ٱلْمُقِيْتُ) - Yang Maha Pemberi Kecukupan

Al-Muqit adalah Dia yang memberikan rezeki dan kecukupan, khususnya berupa makanan dan minuman, kepada seluruh makhluk-Nya. Dia mengatur dan menjamin kebutuhan pokok setiap ciptaan-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk percaya sepenuhnya bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita dan menghilangkan rasa khawatir yang berlebihan.

40. Al-Hasib (ٱلْحَسِيْبُ) - Yang Maha Membuat Perhitungan

Al-Hasib memiliki dua makna: Yang Maha Mencukupi dan Yang Maha Menghitung. Dia mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya yang bertawakal. Di hari kiamat, Dia akan menghitung seluruh amal perbuatan manusia dengan sangat teliti, tanpa ada yang terlewat. Sifat ini mendorong kita untuk bertawakal kepada-Nya dan sekaligus berhati-hati dalam setiap tindakan.

41. Al-Jalil (ٱلْجَلِيْلُ) - Yang Maha Luhur

Al-Jalil menunjukkan keluhuran dan keagungan Dzat Allah. Dia memiliki sifat-sifat kemuliaan dan kebesaran yang sempurna. Keagungan-Nya menimbulkan rasa takjub dan hormat yang mendalam. Merenungi Al-Jalil membuat kita merasa rendah di hadapan-Nya dan mengagungkan-Nya dengan sepenuh hati.

42. Al-Karim (ٱلْكَرِيْمُ) - Yang Maha Pemurah

Al-Karim adalah Dia yang sangat pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan memberi lebih dari yang diharapkan. Kemurahan-Nya tidak pernah berkurang meskipun Dia terus-menerus memberi. Dia juga Maha Mulia, yang memaafkan kesalahan dan menutupi aib. Meneladani sifat Al-Karim berarti menjadi pribadi yang dermawan, pemaaf, dan mulia dalam akhlak.

43. Ar-Raqib (ٱلْرَّقِيْبُ) - Yang Maha Mengawasi

Ar-Raqib adalah Pengawas yang tidak pernah lalai atau tidur. Pengawasan-Nya meliputi segala gerak-gerik, ucapan, dan niat di dalam hati. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya. Sifat ini menumbuhkan kualitas ihsan dalam diri seorang Muslim, yaitu beribadah seolah-olah melihat Allah, atau jika tidak bisa, meyakini bahwa Allah melihat kita.

44. Al-Mujib (ٱلْمُجِيْبُ) - Yang Maha Mengabulkan

Al-Mujib adalah Dia yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Janji-Nya untuk mengabulkan doa adalah pasti. Pengabulan doa bisa berupa apa yang diminta, diganti dengan yang lebih baik, atau ditunda sebagai simpanan di akhirat. Keyakinan pada Al-Mujib membuat kita tidak pernah putus asa dalam berdoa.

45. Al-Wasi' (ٱلْوَاسِعُ) - Yang Maha Luas

Al-Wasi' berarti Allah Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya, ilmu-Nya, karunia-Nya, dan ampunan-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi. Kelapangan-Nya tidak terbatas. Memahami nama ini membuka cakrawala berpikir kita untuk tidak membatasi kekuasaan dan rahmat Allah dengan logika kita yang sempit.

46. Al-Hakim (ٱلْحَكِيْمُ) - Yang Maha Bijaksana

Al-Hakim adalah Dia yang memiliki kebijaksanaan tertinggi dalam setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang sia-sia; semuanya mengandung hikmah yang mendalam, baik kita ketahui maupun tidak. Sifat ini mengajarkan kita untuk menerima takdir-Nya dengan lapang dada, yakin bahwa ada kebaikan di baliknya.

47. Al-Wadud (ٱلْوَدُوْدُ) - Yang Maha Mengasihi

Al-Wadud adalah Dia yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih sayang. Dia menunjukkan cinta-Nya melalui nikmat dan pertolongan. Mengimani Al-Wadud mendorong kita untuk melakukan amalan-amalan yang dapat mendatangkan cinta Allah, seperti mengikuti sunnah Rasul-Nya.

48. Al-Majid (ٱلْمَجِيْدُ) - Yang Maha Mulia

Al-Majid berarti Allah Maha Mulia dalam Dzat dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan agung. Dia terpuji karena perbuatan-Nya yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Nama ini sering disebut dalam shalawat (Kama shallaita 'ala Ibrahim... innaka Hamidun Majid), menunjukkan pujian dan kemuliaan-Nya yang tinggi.

49. Al-Ba'ith (ٱلْبَاعِثُ) - Yang Maha Membangkitkan

Al-Ba'ith adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kematian pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia. Keyakinan pada hari kebangkitan adalah pilar iman yang fundamental, yang membentuk perilaku dan tujuan hidup seorang Muslim.

50. As-Shahid (ٱلْشَّهِيْدُ) - Yang Maha Menyaksikan

As-Shahid adalah Dia yang menyaksikan segala sesuatu. Persaksian-Nya meliputi seluruh peristiwa di alam semesta. Di hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas seluruh perbuatan hamba-Nya. Tidak ada yang dapat mengingkari persaksian-Nya. Ini membuat kita selalu merasa diawasi dan mendorong untuk berbuat jujur.

51. Al-Haqq (ٱلْحَقُّ) - Yang Maha Benar

Al-Haqq berarti Allah adalah kebenaran yang mutlak. Dzat-Nya, firman-Nya, dan janji-Nya adalah benar. Semua yang berasal dari-Nya adalah kebenaran, dan semua yang selain-Nya adalah fana. Berpegang teguh pada Al-Haqq berarti berpegang pada ajaran Islam, karena itulah satu-satunya kebenaran yang hakiki.

52. Al-Wakil (ٱلْوَكِيْلُ) - Yang Maha Memelihara

Al-Wakil adalah tempat terbaik untuk bersandar dan menyerahkan segala urusan. Dia adalah Pemelihara yang sempurna. Orang yang bertawakal kepada-Nya akan dicukupi segala kebutuhannya. Menjadikan Allah sebagai Al-Wakil memberikan ketenangan jiwa karena kita menyerahkan hasil akhir dari usaha kita kepada Dzat yang paling bisa diandalkan.

53. Al-Qawiyy (ٱلْقَوِيُّ) - Yang Maha Kuat

Al-Qawiyy menunjukkan kekuatan Allah yang tidak terbatas dan tidak pernah berkurang. Kekuatan-Nya sempurna dan tidak ada kekuatan lain yang dapat menandingi-Nya. Mengimani kekuatan-Nya memberikan rasa aman dan keyakinan bahwa pertolongan Allah pasti akan datang kepada hamba-Nya yang benar.

54. Al-Matin (ٱلْمَتِيْنُ) - Yang Maha Kokoh

Al-Matin berarti Yang Maha Kokoh dalam kekuatan-Nya. Kekuatan-Nya sangat dahsyat dan tidak tergoyahkan. Nama ini menekankan intensitas dan kekekalan kekuatan Allah (Al-Qawiyy). Berlindung kepada Al-Matin berarti berlindung kepada kekuatan yang tidak akan pernah melemah atau hilang.

55. Al-Waliyy (ٱلْوَلِيُّ) - Yang Maha Melindungi

Al-Waliyy adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Perlindungan-Nya adalah yang terbaik. Menjadikan Allah sebagai Wali berarti kita akan selalu berada dalam naungan pertolongan dan bimbingan-Nya.

56. Al-Hamid (ٱلْحَمِيْدُ) - Yang Maha Terpuji

Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala pujian, baik Dia dipuji oleh makhluk-Nya maupun tidak. Dia terpuji karena Dzat-Nya yang sempurna dan perbuatan-Nya yang selalu baik. Seluruh alam semesta bertasbih memuji-Nya. Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah bentuk pengakuan kita atas sifat-Nya yang Maha Terpuji.

57. Al-Muhsi (ٱلْمُحْصِيْ) - Yang Maha Menghitung

Al-Muhsi adalah Dia yang menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan detail, tidak ada yang terlewat. Dia menghitung setiap tetes hujan, butiran pasir, dan amal perbuatan manusia. Sifat ini mengingatkan kita akan ketelitian perhitungan Allah di hari akhir kelak, sehingga tidak ada amal sekecil apa pun yang sia-sia.

58. Al-Mubdi' (ٱلْمُبْدِئُ) - Yang Maha Memulai

Al-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dia adalah inisiator pertama dari segala sesuatu yang ada. Tidak ada yang mendahului-Nya dalam menciptakan. Memahami nama ini memperkuat keyakinan kita bahwa asal-usul kehidupan dan alam semesta adalah dari Allah semata.

59. Al-Mu'id (ٱلْمُعِيْدُ) - Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Al-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka sangat mudah bagi-Nya untuk mengulanginya kembali pada hari kebangkitan. Keyakinan pada Al-Mu'id memperkuat iman kita pada kehidupan setelah mati.

60. Al-Muhyi (ٱلْمُحْيِ) - Yang Maha Menghidupkan

Al-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada segala sesuatu yang hidup. Dia yang menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan, dan Dia pula yang menghidupkan hati yang mati dengan hidayah. Kehidupan adalah anugerah murni dari-Nya.

61. Al-Mumit (ٱلْمُمِيْتُ) - Yang Maha Mematikan

Al-Mumit adalah satu-satunya Dzat yang berkuasa untuk mencabut kehidupan atau mematikan. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti akan dialami oleh setiap yang bernyawa. Mengingat Al-Mumit akan melembutkan hati, mengingatkan pada kefanaan dunia, dan memotivasi untuk mempersiapkan bekal akhirat.

62. Al-Hayy (ٱلْحَيُّ) - Yang Maha Hidup

Al-Hayy berarti Allah Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, tanpa awal dan tanpa akhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apa pun, sebaliknya, kehidupan semua makhluk bergantung pada-Nya. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Al-Hayy adalah sumber dari segala kehidupan.

63. Al-Qayyum (ٱلْقَيُّوْمُ) - Yang Maha Mandiri

Al-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan siapa pun, sementara segala sesuatu bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Dia yang mengurus dan mengatur seluruh alam semesta secara terus-menerus. Nama Al-Hayy dan Al-Qayyum merupakan inti dari Ayat Kursi, menunjukkan pilar utama keesaan dan kekuasaan Allah.

64. Al-Wajid (ٱلْوَاجِدُ) - Yang Maha Penemu

Al-Wajid berarti Dia yang tidak kekurangan apa pun. Dia memiliki segalanya dan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya sempurna dan tidak terbatas. Bergantung pada Al-Wajid membebaskan kita dari ketergantungan pada makhluk yang serba kekurangan.

65. Al-Majid (ٱلْمَاجِدُ) - Yang Maha Mulia

Al-Majid, mirip dengan Al-Majid (no. 48), menekankan pada kemuliaan, keagungan, dan kebaikan yang melimpah. Nama ini menunjukkan keluhuran dan kehormatan yang tinggi. Perbedaannya seringkali bersifat nuansa dalam bahasa Arab, keduanya merujuk pada kesempurnaan kemuliaan Allah.

66. Al-Wahid (ٱلْوَاحِدُ) - Yang Maha Tunggal

Al-Wahid berarti Dia adalah Satu-satunya dalam Dzat-Nya, tidak ada yang serupa. Dia adalah Tunggal, tidak berbilang. Nama ini menegaskan konsep Tauhid, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dia adalah satu-satunya yang berhak disembah.

67. Al-Ahad (ٱلْأَحَدُ) - Yang Maha Esa

Al-Ahad lebih dalam dari Al-Wahid. Al-Ahad berarti Esa yang tidak tersusun dari bagian-bagian. Ke-Esa-an-Nya adalah mutlak dan tidak dapat dibagi. Nama ini, yang terdapat dalam Surah Al-Ikhlas, merupakan penegasan paling murni dari konsep Tauhid, menolak segala bentuk syirik, baik dalam bentuk trinitas maupun politeisme.

68. As-Samad (ٱلْصَّمَدُ) - Yang Maha Dibutuhkan

As-Samad adalah tempat bergantungnya segala sesuatu. Seluruh makhluk membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia adalah tujuan dari segala hajat dan permohonan. Mengimani As-Samad membuat kita hanya memohon dan bergantung kepada Allah dalam segala urusan.

69. Al-Qadir (ٱلْقَادِرُ) - Yang Maha Menentukan

Al-Qadir adalah Dia yang berkuasa atas segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Kekuasaan-Nya sempurna untuk menciptakan, meniadakan, mengubah, dan mengatur segala urusan. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Nama ini menanamkan keyakinan bahwa apa pun bisa terjadi dengan izin Allah.

70. Al-Muqtadir (ٱلْمُقْتَدِرُ) - Yang Maha Berkuasa

Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Nama ini menunjukkan kekuasaan yang sangat besar dan sempurna atas segala sesuatu. Dia mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki dengan cara yang paling sempurna. Kekuasaan-Nya meliputi takdir dan ketetapan bagi seluruh makhluk.

71. Al-Muqaddim (ٱلْمُقَدِّمُ) - Yang Maha Mendahulukan

Al-Muqaddim adalah Dia yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal derajat, waktu, atau kedudukan. Semua itu terjadi sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya.

72. Al-Mu'akhkhir (ٱلْمُؤَخِّرُ) - Yang Maha Mengakhirkan

Al-Mu'akhkhir adalah Dia yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, atau mengakhirkan sesuatu karena ada hikmah di baliknya. Al-Muqaddim dan Al-Mu'akhkhir menunjukkan bahwa urutan segala peristiwa ada dalam kendali-Nya.

73. Al-Awwal (ٱلْأَوَّلُ) - Yang Maha Awal

Al-Awwal berarti Dia adalah yang pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah asal dari segala yang ada. Memahami nama ini membantu kita mengkonseptualisasikan keabadian Allah yang tanpa permulaan.

74. Al-Akhir (ٱلْآخِرُ) - Yang Maha Akhir

Al-Akhir berarti Dia adalah yang terakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk fana dan hancur, hanya Dzat-Nya yang kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari segala sesuatu. Pasangan Al-Awwal dan Al-Akhir menunjukkan bahwa Allah meliputi segala waktu.

75. Az-Zahir (ٱلْظَّاهِرُ) - Yang Maha Nyata

Az-Zahir berarti keberadaan-Nya sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi dan keagungan-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya.

76. Al-Batin (ٱلْبَاطِنُ) - Yang Maha Ghaib

Al-Batin berarti Dzat-Nya tersembunyi dan tidak dapat dijangkau oleh panca indera makhluk. Dia Maha Ghaib. Meskipun Dzat-Nya tersembunyi, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Pasangan Az-Zahir dan Al-Batin menunjukkan bahwa Allah meliputi segala dimensi, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

77. Al-Wali (ٱلْوَالِي) - Yang Maha Memerintah

Al-Wali adalah Penguasa tunggal yang mengatur dan mengurus segala urusan makhluk-Nya. Dia memiliki hak penuh untuk memerintah dan membuat ketetapan. Kepatuhan kepada-Nya adalah wujud pengakuan atas kekuasaan-Nya yang mutlak.

78. Al-Muta'ali (ٱلْمُتَعَالِي) - Yang Maha Tinggi

Al-Muta'ali menunjukkan ketinggian yang luhur dan suci dari segala sifat kekurangan atau keserupaan dengan makhluk. Dia terbebas dari segala apa yang digambarkan oleh orang-orang kafir. Ketinggian-Nya adalah ketinggian kemuliaan dan keagungan yang absolut.

79. Al-Barr (ٱلْبَرُّ) - Yang Maha Penderma

Al-Barr adalah sumber segala kebaikan dan kebajikan. Dia melimpahkan kebaikan yang sangat luas kepada hamba-Nya. Kebaikan-Nya mencakup nikmat di dunia dan pahala di akhirat. Meneladani sifat Al-Barr berarti senantiasa berbuat baik kepada orang tua, kerabat, dan seluruh makhluk.

80. At-Tawwab (ٱلْتَّوَّابُ) - Yang Maha Penerima Tobat

At-Tawwab adalah Dia yang senantiasa menerima tobat hamba-Nya. Dia membuka pintu tobat selebar-lebarnya dan senang dengan hamba yang kembali kepada-Nya. Dia tidak hanya menerima tobat, tetapi juga memberikan taufik kepada hamba untuk bertaubat. Nama ini adalah sumber harapan terbesar bagi para pendosa.

81. Al-Muntaqim (ٱلْمُنْتَقِمُ) - Yang Maha Pemberi Balasan

Al-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat zalim dan durhaka setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya bukanlah bentuk balas dendam yang membabi buta, melainkan manifestasi dari keadilan-Nya yang sempurna. Nama ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku kezaliman.

82. Al-'Afuww (ٱلْعَفُوُّ) - Yang Maha Pemaaf

Al-'Afuww berarti Dia yang menghapus dosa dan kesalahan seolah-olah tidak pernah terjadi. Pemaafan-Nya lebih dalam dari ampunan (maghfirah), karena Al-'Afuww menghapus catatan dosa itu sendiri. Ini adalah salah satu sifat yang paling diharapkan oleh hamba di malam Lailatul Qadar.

83. Ar-Ra'uf (ٱلْرَّؤُوْفُ) - Yang Maha Pengasuh

Ar-Ra'uf menunjukkan tingkat kasih sayang yang sangat mendalam dan penuh belas kasihan. Rahmat-Nya sangat lembut dan mencegah hamba-Nya dari tertimpa musibah yang tidak sanggup mereka pikul. Sifat ini adalah puncak dari kelembutan dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya, khususnya orang-orang beriman.

84. Malik-ul-Mulk (مَالِكُ ٱلْمُلْكِ) - Yang Maha Penguasa Kerajaan

Malik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan, baik di langit maupun di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Segala bentuk kekuasaan di dunia ini berada di bawah kendali-Nya. Nama ini menegaskan kedaulatan absolut Allah SWT.

85. Zul-Jalali wal-Ikram (ذُو ٱلْجَلَالِ وَٱلْإِكْرَامِ) - Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Nama ini mencakup dua sifat agung: Al-Jalal (Kebesaran dan Keagungan) dan Al-Ikram (Kemuliaan dan Kemurahan). Dia adalah Dzat yang agung dan pantas untuk diagungkan, sekaligus Dzat yang memuliakan dan melimpahkan karunia kepada hamba-Nya. Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak doa dengan menyebut nama ini.

86. Al-Muqsit (ٱلْمُقْسِطُ) - Yang Maha Pemberi Keadilan

Al-Muqsit adalah Dia yang menegakkan keadilan dengan sempurna. Dia memberikan hak kepada setiap pihak yang berhak menerimanya, termasuk mengambil hak orang yang terzalimi dari orang yang menzalimi. Keadilan-Nya akan terwujud secara penuh di hari pembalasan kelak.

87. Al-Jami' (ٱلْجَامِعُ) - Yang Maha Mengumpulkan

Al-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia dari awal hingga akhir pada hari kiamat di satu tempat (Padang Mahsyar) untuk dihisab. Dia juga mampu mengumpulkan hal-hal yang tercerai-berai atau yang tampak mustahil untuk disatukan.

88. Al-Ghaniyy (ٱلْغَنِيُّ) - Yang Maha Kaya

Al-Ghaniyy adalah Dia yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya bersifat mutlak dan tidak akan pernah berkurang. Sebaliknya, seluruh makhluk sangat fakir dan membutuhkan-Nya. Mengimani Al-Ghaniyy membuat kita hanya meminta kekayaan (dunia dan akhirat) kepada-Nya.

89. Al-Mughni (ٱلْمُغْنِيُّ) - Yang Maha Pemberi Kekayaan

Al-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja dari hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dia mampu membuat seseorang kaya setelah sebelumnya miskin. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan Dialah yang menganugerahkannya.

90. Al-Mani' (ٱلْمَانِعُ) - Yang Maha Mencegah

Al-Mani' adalah Dia yang mencegah terjadinya sesuatu atau menahan karunia-Nya dari seseorang karena hikmah tertentu. Pencegahan-Nya bisa jadi untuk melindungi hamba dari keburukan atau sebagai ujian. Ketika Dia memberi tidak ada yang bisa mencegah, dan ketika Dia mencegah tidak ada yang bisa memberi.

91. Ad-Darr (ٱلْضَّارُّ) - Yang Maha Memberi Derita

Ad-Darr adalah Dia yang berkuasa menimpakan mudarat atau derita kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Mudarat ini bukanlah kezaliman, melainkan bagian dari ujian, teguran, atau balasan atas perbuatan, yang semuanya mengandung hikmah yang mendalam dari sisi-Nya.

92. An-Nafi' (ٱلْنَّافِعُ) - Yang Maha Memberi Manfaat

An-Nafi' adalah sumber dari segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada kebaikan yang sampai kepada kita kecuali berasal dari-Nya. Pasangan nama Ad-Darr dan An-Nafi' mengajarkan bahwa baik manfaat maupun mudarat sepenuhnya berada dalam genggaman kekuasaan Allah, sehingga kita hanya berharap dan takut kepada-Nya.

93. An-Nur (ٱلْنُّوْرُ) - Yang Maha Bercahaya

An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dzat-Nya adalah cahaya, dan Dia adalah sumber cahaya petunjuk (hidayah) yang menerangi hati orang-orang beriman. Tanpa cahaya-Nya, seluruh alam akan berada dalam kegelapan, baik secara fisik maupun spiritual.

94. Al-Hadi (ٱلْهَادِي) - Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk kepada hamba-Nya menuju jalan kebenaran. Hidayah adalah karunia terbesar dari Allah. Dia menunjuki jalan bagi siapa saja yang tulus mencarinya. Kita diperintahkan untuk selalu memohon petunjuk-Nya dalam setiap shalat (Ihdinash shirathal mustaqim).

95. Al-Badi' (ٱلْبَدِيْعُ) - Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

Al-Badi' adalah Pencipta yang unik, yang menciptakan segala sesuatu tanpa ada contoh atau model sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah inovasi yang menunjukkan kehebatan dan originalitas-Nya yang tiada tara. Alam semesta adalah pameran karya-Nya yang luar biasa.

96. Al-Baqi (ٱلْبَاقِي) - Yang Maha Kekal

Al-Baqi adalah Dia yang kekal abadi, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat Allah tetap kekal. Sifat ini mengingatkan kita akan kefanaan dunia dan pentingnya beramal untuk kehidupan yang kekal di akhirat.

97. Al-Warith (ٱلْوَارِثُ) - Yang Maha Pewaris

Al-Warith adalah Pewaris yang sesungguhnya. Ketika semua makhluk telah tiada, hanya Allah yang tersisa dan mewarisi langit, bumi, dan segala isinya. Kepemilikan kita di dunia hanyalah sementara, dan pada akhirnya semua akan kembali kepada Sang Pewaris Sejati.

98. Ar-Rashid (ٱلْرَّشِيْدُ) - Yang Maha Pandai

Ar-Rashid adalah Dia yang Maha Pandai dan Cerdas dalam segala pengaturan dan tuntunan-Nya. Petunjuk-Nya selalu lurus dan membawa kepada kebenaran. Mengikuti jalan-Nya adalah jaminan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan hakiki.

99. As-Sabur (ٱلْصَّبُوْرُ) - Yang Maha Sabar

As-Sabur adalah Dia yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menyiksa para pelaku maksiat, melainkan menangguhkannya dan memberi mereka waktu untuk bertaubat. Kesabaran-Nya sangat besar, melihat berbagai kedurhakaan makhluk namun tetap melimpahkan rezeki kepada mereka. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar dalam ketaatan, dalam menghadapi musibah, dan dalam menjauhi maksiat.