Bagian tubuh bahu sering kali dianggap remeh dalam diskusi kesehatan sehari-hari, padahal area ini adalah kompleks sendi dan otot yang paling dinamis dan rentan cedera di seluruh kerangka manusia. Bahu (atau secara anatomis disebut girdle bahu) berfungsi sebagai penghubung antara anggota gerak atas (lengan) dengan tubuh bagian batang. Tanpa fungsi bahu yang optimal, aktivitas sederhana seperti mengangkat tangan ke atas kepala, meraih barang, atau bahkan berpakaian bisa menjadi tantangan besar.
Sendi bahu adalah salah satu sendi bola dan soket (ball-and-socket joint) yang memberikan rentang gerak terbesar dibandingkan sendi lainnya. Stabilitas dan mobilitas ini dicapai melalui kerja sama empat sendi kecil yang membentuk kompleks bahu. Empat sendi utama tersebut meliputi sendi glenohumeral (sendi utama), sendi akromioklavikularis (AC), sendi sternoklavikularis (SC), dan sendi skapulotorasik (sendi fungsional antara tulang belikat dan tulang rusuk).
Komponen vital lainnya adalah Rotator Cuff, sekelompok empat otot dan tendon (Supraspinatus, Infraspinatus, Teres Minor, dan Subskapularis) yang fungsinya krusial. Otot-otot ini bertanggung jawab untuk menstabilkan kepala humerus di dalam soket glenoid saat lengan bergerak. Kerusakan atau peradangan pada salah satu tendon rotator cuff, seperti tendinitis atau robekan, adalah cedera bahu yang paling umum terjadi, seringkali dipicu oleh gerakan berulang atau trauma mendadak.
Di era digital saat ini, di mana banyak pekerjaan dilakukan di depan layar komputer, postur tubuh menjadi faktor penentu kesehatan bahu. Postur yang buruk, seperti membungkuk ke depan (forward head posture), menyebabkan bahu cenderung berputar ke dalam (internal rotation). Kondisi ini tidak hanya membatasi jangkauan gerak tetapi juga menekan struktur di bawah tulang belikat dan akromion, seringkali menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai *impingement syndrome* (jepitan).
Untuk menjaga kesehatan bagian tubuh bahu, latihan penguatan yang berfokus pada otot punggung atas dan otot rotator cuff sangat direkomendasikan. Latihan penguatan tidak hanya meningkatkan kekuatan, tetapi juga membantu menjaga kesejajaran sendi secara alami. Peregangan yang teratur juga membantu menjaga fleksibilitas, memastikan bahwa rentang gerak penuh dapat dipertahankan seiring bertambahnya usia. Mengabaikan rasa sakit ringan di bahu dapat memperburuk masalah kronis, karena seringkali tubuh mulai mengkompensasi gerakan yang menyakitkan dengan menggunakan otot lain, yang pada akhirnya menyebabkan ketegangan di leher dan punggung bagian atas.
Peran bahu melampaui olahraga atau pekerjaan fisik berat. Setiap kali kita mengangkat tas belanjaan, meraih kunci di rak atas, atau bahkan hanya menopang kepala saat tidur, sendi bahu bekerja keras. Memahami anatomi dasar dan memberikan perhatian pada sinyal nyeri adalah langkah pertama menuju pemeliharaan fungsi lengan dan tubuh atas secara keseluruhan. Dengan perawatan yang tepat, bagian tubuh bahu ini dapat terus memberikan mobilitas dan kekuatan yang kita butuhkan setiap hari.