Memahami Benjolan di Bahu Anda

Munculnya benjolan di bahu seringkali menimbulkan kekhawatiran. Bahu adalah area yang kompleks, terdiri dari otot, tendon, tulang, dan kelenjar getah bening. Ketika kita merasakan adanya tonjolan yang tidak biasa, reaksi pertama adalah mencari tahu apakah itu berbahaya atau hanya kondisi minor. Untungnya, sebagian besar benjolan di bahu bersifat jinak (non-kanker), namun penting untuk mengetahui penyebab umum dan kapan harus mencari evaluasi medis profesional.

Penyebab Umum Benjolan pada Area Bahu

Benjolan yang teraba di bawah kulit bahu dapat berasal dari berbagai struktur. Memahami asal usulnya sangat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:

1. Lipoma

Lipoma adalah penyebab benjolan lunak yang sangat sering terjadi. Ini adalah tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak yang tumbuh lambat di antara kulit dan lapisan otot di bawahnya. Lipoma biasanya terasa lembut saat disentuh, mudah digerakkan saat ditekan, dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika menekan saraf terdekat.

2. Kista Sebasea atau Epidermoid

Kista terbentuk ketika folikel rambut tersumbat atau kelenjar minyak (sebasea) terblokir. Kista ini berisi keratin atau materi seperti keju. Meskipun biasanya tidak berbahaya, kista bisa meradang atau terinfeksi, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri hebat.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Kelenjar getah bening di area ketiak (axilla) yang berdekatan dengan bahu dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi, cedera lokal di lengan atau dada, atau kondisi sistemik. Benjolan akibat kelenjar getah bening biasanya terasa bulat dan kenyal.

4. Cedera dan Peradangan Jaringan Lunak

Aktivitas fisik berulang, olahraga intens, atau cedera traumatis dapat menyebabkan peradangan pada tendon (tendinitis), bursa (bursitis), atau kantung cairan pelumas (misalnya, bursitis subacromial). Peradangan ini seringkali menimbulkan benjolan yang menyakitkan saat digerakkan.

Tulang Benjolan Jaringan Lunak Periksa

Kapan Harus Segera Berkonsultasi dengan Dokter?

Meskipun sebagian besar benjolan tidak memerlukan tindakan darurat, ada tanda bahaya spesifik yang menandakan perlunya pemeriksaan medis lebih lanjut. Jangan menunda kunjungan ke dokter jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut terkait benjolan di bahu:

Tanda Bahaya:

  • Benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Benjolan terasa sangat keras, tidak dapat digerakkan (terfiksasi), dan tidak nyeri.
  • Perubahan pada kulit di atas benjolan, seperti kemerahan, hangat, atau mengeluarkan cairan.
  • Benjolan disertai dengan gejala sistemik seperti demam yang tidak jelas penyebabnya, penurunan berat badan tanpa sebab, atau kelelahan ekstrem.
  • Benjolan menyebabkan nyeri signifikan atau membatasi rentang gerak bahu Anda.

Diagnostik dan Penanganan

Diagnosis biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan menilai ukuran, konsistensi, mobilitas, dan lokasi benjolan. Tergantung pada temuan awal, pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan, termasuk:

Penanganan sangat bergantung pada penyebabnya. Lipoma kecil mungkin dibiarkan saja. Jika benjolan menimbulkan masalah estetika atau nyeri, prosedur pengangkatan sederhana (eksisi) dapat dilakukan. Sementara itu, kista yang terinfeksi mungkin perlu dikeringkan atau diangkat seluruhnya. Jika ditemukan adanya keganasan (yang jarang terjadi pada benjolan bahu tunggal), penanganan akan diarahkan sesuai jenis kanker yang didiagnosis.

Ingatlah, pemeriksaan diri secara rutin adalah langkah pencegahan terbaik. Jika Anda menemukan sesuatu yang baru di tubuh Anda, terutama di area penting seperti bahu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

🏠 Homepage