Konstruksi modern sangat mengandalkan material yang ringan namun kuat, dan baja ringan (Light Gauge Steel/LGS) adalah salah satu primadona dalam kategori ini. Keunggulan utamanya terletak pada rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi, serta ketahanan terhadap korosi dan rayap. Namun, seperti semua material struktural, penggunaan baja ringan memiliki batasan teknis yang harus dipatuhi, terutama terkait jarak antar tumpuan, atau yang sering disebut sebagai bentang maksimal baja ringan.
Memahami batas bentang ini sangat krusial untuk menjamin keamanan, stabilitas, dan durabilitas bangunan. Jika bentang yang direncanakan melebihi kapasitas desain, risiko lendutan (defleksi) berlebihan atau bahkan kegagalan struktur bisa terjadi, meskipun beban yang diterima masih dalam batas kemampuan material baja itu sendiri.
Penentuan bentang maksimal baja ringan bukanlah angka tunggal yang berlaku universal. Nilai ini dipengaruhi oleh berbagai variabel desain dan aplikasi spesifik. Beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh insinyur sipil meliputi:
Dalam konteks rangka atap konvensional di Indonesia, baja ringan sering diaplikasikan untuk bentang yang relatif moderat. Secara umum, tanpa penambahan pengaku (bracing) atau penopang tambahan, bentang horizontal untuk kuda-kuda baja ringan seringkali dibatasi antara 8 hingga 12 meter, tergantung pada jenis profil yang digunakan (misalnya profil C75.75 vs C75.100).
Untuk bentang yang lebih lebar dari batas aman standar, solusi teknis perlu diterapkan. Desainer struktur harus melakukan analisis lendutan (serviceability check) secara cermat. Jika bentang yang diinginkan berada di atas rekomendasi pabrikan, opsi yang tersedia meliputi: penguatan profil (misalnya menggunakan C-channel ganda), penambahan titik tumpu di tengah bentang, atau penggunaan sistem rangka yang berbeda, seperti triangulasi yang lebih rapat.
Kesimpulannya, sementara inovasi material terus mendorong batas kemampuan konstruksi, kepatuhan terhadap parameter teknik, terutama mengenai bentang maksimal baja ringan, tetap menjadi prioritas utama. Konsultasi dengan teknisi atau insinyur bersertifikat sangat disarankan untuk memastikan bahwa struktur yang dibangun tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga aman dalam jangka panjang.