Setiap ibu yang baru melahirkan atau sedang menyusui mungkin menghadapi tantangan berbeda terkait produksi ASI. Ada yang kesulitan meningkatkan produksi, namun ada juga yang mengalami kondisi sebaliknya: ASI diproduksi terlalu banyak (overproduksi), sehingga sering bocor, menyebabkan ketidaknyamanan, atau bahkan memicu masalah seperti mastitis. Jika Anda mencari cara agar ASI tidak keluar terlalu banyak, artikel ini akan membahas strategi manajemen yang efektif.
Produksi ASI diatur oleh prinsip penawaran dan permintaan (supply and demand). Semakin sering dan efektif bayi mengosongkan payudara, semakin banyak ASI yang diproduksi. Overproduksi terjadi ketika stimulasi (menyusui, memompa, atau bahkan pikiran tentang bayi) melebihi kebutuhan bayi.
Dampak dari ASI yang terlalu banyak meliputi:
Mengurangi produksi ASI membutuhkan pendekatan yang bertahap dan hati-hati agar tidak menyebabkan pembengkakan parah atau sumbatan. Tujuannya adalah memberikan sinyal kepada tubuh bahwa ASI tidak lagi dibutuhkan sebanyak sebelumnya.
Ini adalah langkah paling fundamental. Tubuh Anda merespons seberapa sering payudara dikosongkan. Untuk mengurangi produksi, Anda perlu sedikit menunda pengosongan payudara.
Saat menyusui, pastikan bayi benar-benar puas dengan payudara pertama sebelum ditawarkan yang kedua. Jika produksi masih berlebih, Anda bisa menggunakan teknik berikut:
Meskipun tujuannya adalah mengurangi produksi, Anda harus tetap nyaman dan mencegah sumbatan. Jangan biarkan payudara terlalu penuh hingga terasa sakit.
Ada beberapa agen yang secara tradisional digunakan untuk membantu mengurangi produksi ASI, namun **sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi sebelum menggunakannya**, terutama jika Anda masih menyusui secara teratur.
Beberapa contoh yang sering disebut antara lain:
Ingat, pengurangan produksi ASI harus dilakukan secara bertahap. Mengurangi produksi secara drastis dan tiba-tiba dapat menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan atau sumbatan saluran.
Jika tujuannya adalah menghentikan total produksi ASI (misalnya karena sudah selesai menyusui atau karena alasan medis), prosesnya harus lebih terencana. Untuk berhenti total, Anda perlu secara progresif memperpanjang jeda antara pengosongan payudara dan menggunakan kompres dingin secara rutin hingga produksi berhenti sama sekali. Selalu pastikan payudara tidak membengkak hingga terasa keras dan nyeri.
Jika Anda merasa kesulitan mengelola produksi ASI yang berlebihan, atau jika terjadi demam, kemerahan, atau nyeri hebat yang menandakan mastitis, segera cari bantuan profesional medis.