Bagi para ibu menyusui, produksi Air Susu Ibu (ASI) yang lancar adalah dambaan utama. Namun, tidak jarang ibu mengalami fase di mana produksi ASI terasa menurun atau 'seret'. Kondisi ini bisa menimbulkan kecemasan, namun penting untuk diingat bahwa ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan konsisten, ASI bisa kembali mengalir deras.
Memahami mengapa ASI seret adalah langkah awal. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, kurang istirahat, pola menyusui yang tidak teratur, hingga kondisi medis tertentu. Namun, fokus utama kita kali ini adalah bagaimana cara cepat keluar ASI dengan langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan.
1. Frekuensi Menyusui dan Perah Adalah Kunci
Prinsip utama dalam meningkatkan produksi ASI adalah Hukum Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand). Semakin sering payudara dikosongkan, semakin cepat tubuh memproduksi ASI baru. Untuk kasus ASI seret, tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa.
Lakukan Pumping Sering (Power Pumping)
Jika bayi sedang tidak mau menyusu sering, gunakan pompa ASI. Lakukan sesi memompa setiap 2-3 jam sekali, bahkan jika hasilnya sedikit. Jangan tergiur dengan hasil sedikit; yang terpenting adalah memberikan sinyal pada tubuh bahwa ASI dibutuhkan.
2. Optimalkan Teknik Pelekatan dan Pengosongan Payudara
ASI seret seringkali terjadi karena payudara tidak dikosongkan secara efektif saat menyusui. Pastikan pelekatan (latch on) bayi sudah benar.
- Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan menutupi seluruh area areola, bukan hanya puting.
- Tawarkan payudara yang lebih 'berisi' terlebih dahulu, dan biarkan bayi menyusu hingga benar-benar puas sebelum pindah ke payudara satunya.
- Jika bayi berhenti menyusu tetapi payudara masih terasa padat, segera lakukan pemompaan untuk mengosongkannya lebih lanjut.
3. Manajemen Stres dan Istirahat
Hormon yang berperan dalam produksi ASI, terutama Oksitosin (hormon cinta yang memicu *let-down reflex* atau pancaran ASI), sangat sensitif terhadap stres dan rasa cemas. Stres dapat menghambat pelepasan oksitosin.
4. Asupan Gizi dan Hidrasi Maksimal
Tubuh ibu menyusui membutuhkan kalori dan cairan ekstra. Dehidrasi ringan saja sudah bisa memengaruhi volume ASI.
Pentingnya Minum Air
Targetkan minum setidaknya 2,5 hingga 3 liter air putih per hari. Selalu sediakan botol minum di dekat tempat Anda menyusui atau memompa.
Galactagogue Alami
Beberapa makanan dipercaya membantu melancarkan ASI. Walaupun efektivitasnya bervariasi antar individu, tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi:
- Oatmeal (sarapan rutin).
- Daun katuk atau sayuran hijau gelap lainnya.
- Biji-bijian seperti fenugreek (hati-hati dengan dosisnya).
- Kacang-kacangan dan ikan salmon.
5. Stimulasi Fisik dan Pijat Oksitosin
Selain stimulasi mulut bayi, sentuhan fisik juga dapat memicu pelepasan oksitosin.
Pijat Payudara Hangat
Sebelum menyusui atau memompa, kompres payudara dengan handuk hangat selama beberapa menit. Ini membantu melebarkan saluran ASI. Setelah itu, lakukan pijatan lembut dari arah luar menuju puting.
Kapan Harus Konsultasi?
Jika setelah menerapkan semua cara cepat keluar ASI ini selama beberapa hari produksi masih terasa sangat minim dan bayi tampak rewel karena lapar, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konselor Laktasi atau Dokter Spesialis Anak dapat membantu mengevaluasi apakah ada masalah mendasar yang perlu ditangani. Ingat, setiap ibu dan setiap perjalanan menyusui itu unik. Kepercayaan diri Anda adalah galactagogue terbaik!