Mengetahui arah kiblat adalah bagian penting dari ibadah salat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Kiblat merujuk pada arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Meskipun teknologi modern seperti aplikasi ponsel sangat membantu, menguasai cara melihat arah kiblat dengan kompas adalah keterampilan dasar yang selalu relevan, terutama saat Anda berada di lokasi tanpa sinyal atau baterai perangkat habis.
Kompas memanfaatkan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah mata angin (Utara, Selatan, Timur, Barat). Kunci utama dalam menggunakan kompas untuk mencari kiblat adalah mengetahui data lintang dan bujur (koordinat) lokasi Anda, serta menggunakan nilai deklinasi magnetik yang akurat.
Proses ini memerlukan setidaknya dua informasi utama: koordinat lokasi Anda dan mengetahui secara umum di mana Mekkah berada relatif terhadap lokasi Anda.
Anda perlu mengetahui lintang (latitude) dan bujur (longitude) tempat Anda berada saat ini. Jika Anda memiliki akses ke ponsel atau GPS, cari data ini. Sebagai contoh, jika Anda berada di Jakarta, koordinatnya kira-kira adalah S 6.2088°, E 106.8456°.
Koordinat Ka'bah yang tetap adalah: Lintang 21.4225° LU (Utara) dan Bujur 39.8262° BT (Timur).
Ini adalah langkah yang paling teknis. Azimuth adalah sudut dari Utara sejati ke arah kiblat. Untuk perhitungan yang akurat, sering kali dibutuhkan kalkulator khusus atau rumus trigonometri bola. Namun, secara umum, ada dua cara untuk menyederhanakannya:
Asumsikan hasil perhitungan Azimuth Anda adalah 292.5° (Angka ini hanya ilustrasi, Anda harus menghitungnya untuk lokasi spesifik Anda).
Kompas menunjuk ke Utara Magnetik (Magnetic North), bukan Utara Sejati (True North) yang digunakan dalam perhitungan Azimuth astronomis. Perbedaan antara keduanya disebut deklinasi magnetik. Deklinasi ini bervariasi tergantung lokasi Anda. Anda harus mencari nilai deklinasi magnetik untuk daerah Anda.
Rumus sederhana: Arah Kiblat Sejati = Azimuth Hitungan - Deklinasi Magnetik.
Setelah mendapatkan nilai Azimuth Kiblat Sejati (misalnya, 290°), ikuti langkah praktis berikut dengan kompas:
Banyak orang salah kaprah mengira cukup dengan mencari arah Utara (N) pada kompas dan kemudian memutar ke arah Barat Laut atau Utara Barat. Ini hanya perkiraan kasar. Karena Mekkah terletak di arah yang relatif Barat Laut dari sebagian besar wilayah Asia Tenggara, perkiraan umum sering kali mendekati, namun untuk kepastian ibadah, perhitungan azimuth yang memasukkan koordinat dan koreksi deklinasi adalah wajib.
Selain itu, medan magnet lokal—yang dipengaruhi oleh benda logam besar seperti tiang listrik, mobil, atau bahkan perhiasan—dapat menyebabkan jarum kompas menyimpang dari Utara Magnetik yang sebenarnya. Selalu pastikan Anda berada di area terbuka jauh dari benda-benda besi saat melakukan pengukuran.
Menguasai cara melihat arah kiblat dengan kompas adalah upaya untuk menjaga kesempurnaan salat di mana pun kita berada. Dengan ketelitian dalam langkah perhitungan dan penggunaan alat, kita dapat melaksanakan rukun Islam ini dengan keyakinan penuh.