Ikon Pengawetan Sawi

Panduan Lengkap: Cara Membuat Sawi Asin untuk Asinan yang Lezat

Sawi asin adalah bahan pokok yang wajib ada dalam hidangan asinan Betawi atau asinan sayur khas Indonesia lainnya. Rasa asam segar dan tekstur renyahnya memberikan dimensi rasa yang unik pada makanan. Proses pembuatannya relatif sederhana, namun membutuhkan ketelitian agar hasilnya maksimal—tidak terlalu lembek, tidak terlalu asin, dan memiliki aroma fermentasi yang khas.

Membuat sawi asin sendiri di rumah memungkinkan Anda mengontrol tingkat keasinan dan keasaman sesuai selera. Proses fermentasi alami akan menghasilkan probiotik baik, menjadikannya lebih sehat daripada produk instan. Berikut adalah langkah demi langkah detail untuk mengolah sawi hijau menjadi sawi asin yang sempurna.

Bahan Utama yang Diperlukan

Kunci dari sawi asin yang enak adalah kesegaran bahan baku dan kebersihan alat yang digunakan.

Langkah Persiapan Sawi

Tahap persiapan sangat krusial untuk memastikan sawi tidak cepat busuk dan proses pengasinan berjalan lancar.

  1. Pembersihan Sawi: Cuci bersih sawi hijau di bawah air mengalir. Pastikan semua kotoran hilang. Potong akar bagian bawahnya, lalu potong sawi menjadi dua atau tiga bagian agar mudah direndam.
  2. Pelayuan Awal (Opsional): Beberapa resep menyarankan untuk melayukan sawi sebentar agar lebih lentur. Anda bisa merendamnya dalam air hangat (bukan panas) selama 10-15 menit, lalu tiriskan sempurna. Jika Anda ingin tekstur yang lebih renyah, lewati langkah pelayuan ini.
  3. Penyiapan Wadah: Siapkan wadah kedap udara yang bersih (stoples kaca atau wadah plastik food-grade). Pastikan wadah benar-benar steril, bisa direndam air mendidih sebentar lalu dikeringkan.

Proses Pengasinan dan Fermentasi

Ini adalah inti dari pembuatan sawi asin. Penggunaan air garam yang tepat akan memicu proses fermentasi laktat yang aman dan menghasilkan rasa khas.

  1. Membuat Larutan Garam (Brine): Larutkan 4-5 sendok makan garam ke dalam 2 liter air dingin. Aduk hingga semua garam larut. Jika menggunakan gula, masukkan gula bersama garam dan aduk hingga larut. Rasio garam yang ideal adalah sekitar 2% dari berat total air.
  2. Memasukkan Sawi: Masukkan sawi ke dalam wadah yang telah disiapkan. Susun sawi hingga padat, namun jangan terlalu dipadatkan hingga patah.
  3. Menambahkan Air Garam: Tuang larutan garam ke dalam wadah hingga semua sawi terendam sempurna. Pastikan tidak ada bagian sawi yang mengapung di permukaan air. Jika ada bagian yang muncul, tekan dengan piring kecil atau pemberat bersih agar tetap terendam.
  4. Menutup Wadah: Tutup wadah dengan rapat. Namun, perlu diingat bahwa selama fermentasi akan dihasilkan gas. Biarkan tutup sedikit longgar (jika menggunakan stoples kaca) atau buka tutupnya sebentar setiap hari selama 2 hari pertama untuk mengeluarkan gas yang terperangkap (mengeluarkan ‘kintaman’).
  5. Proses Fermentasi: Simpan wadah di suhu ruang yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Proses fermentasi biasanya memakan waktu 3 hingga 7 hari.

Indikasi Sawi Asin Sudah Matang

Bagaimana mengetahui bahwa sawi Anda sudah siap digunakan untuk asinan?

Catatan Penting: Jika dalam prosesnya muncul jamur putih tipis di permukaan air, itu adalah jamur normal (ragi alami) dan masih aman. Cukup buang jamur tersebut dengan sendok bersih, dan pastikan sawi tetap terendam. Namun, jika muncul lendir berlebihan atau bau busuk yang menyengat, buang seluruh isinya karena prosesnya gagal.

Penyimpanan Setelah Matang

Setelah sawi mencapai tingkat keasaman yang diinginkan (biasanya pada hari ke-4 atau ke-5), pindahkan wadah ke dalam lemari es. Pendinginan akan memperlambat proses fermentasi, menjaga tekstur renyah, dan mengawetkan sawi asin Anda hingga beberapa minggu lamanya. Sawi asin siap diolah menjadi asinan sayur, mie ayam, atau pelengkap hidangan berkuah lainnya.

🏠 Homepage