Ikan arwana, dengan penampilannya yang megah dan anggun, sering kali menjadi primadona di kalangan penghobi ikan air tawar. Namun, ada kalanya para pemilik harus menghadapi masalah yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kondisi arwana yang nungging. Fenomena ini menggambarkan posisi ikan yang berenang dengan kepala mengarah ke bawah dan ekor ke atas, menyerupai gerakan menungging. Kondisi ini bukan hanya merusak estetika, tetapi juga menjadi indikator adanya masalah kesehatan atau lingkungan yang serius pada ikan kesayangan Anda.
Menungging pada arwana bukanlah kondisi yang terjadi tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang dapat memicu perilaku ini, mulai dari masalah pencernaan, kelainan organ dalam, hingga stres akibat perubahan lingkungan. Memahami akar permasalahannya adalah langkah awal yang krusial dalam memberikan penanganan yang tepat.
Penyebab paling umum dari arwana nungging adalah gangguan pada kantung renang (swim bladder) atau masalah pencernaan. Kantung renang adalah organ yang membantu ikan menjaga keseimbangan dan daya apung di air. Jika organ ini terganggu, ikan akan kesulitan mengontrol posisinya. Beberapa kondisi yang bisa memicu masalah ini antara lain:
Lingkungan akuarium yang tidak terjaga kebersihannya dapat menjadi sumber stres bagi arwana. Kualitas air yang buruk, seperti kadar amonia dan nitrit yang tinggi, pH yang tidak stabil, atau suhu yang fluktuatif, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ikan dan memicu berbagai penyakit, termasuk yang mempengaruhi kantung renang.
Arwana adalah ikan yang cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan. Stres dapat datang dari berbagai sumber, seperti:
Stres dapat membuat sistem metabolisme ikan terganggu, yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi kerja organ-organnya.
Menemukan arwana Anda dalam posisi nungging tentu membuat panik. Namun, tetap tenang dan ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menanganinya:
Ini adalah prioritas utama. Lakukan tes air secara menyeluruh untuk mengetahui kadar amonia, nitrit, nitrat, dan pH. Lakukan pergantian air sebagian (sekitar 20-30%) dengan air yang sudah diendapkan dan sesuai suhunya. Pastikan filter bekerja dengan baik dan bersihkan secara rutin.
Jika Anda mencurigai masalah pencernaan, hentikan pemberian pakan selama 2-3 hari. Setelah itu, mulai berikan pakan yang lebih mudah dicerna seperti udang rebus atau pelet khusus yang direndam air hangat agar lebih lunak. Hindari memberikan pakan kering atau pakan yang sulit dicerna secara berlebihan. Frekuensi pemberian pakan juga perlu disesuaikan, jangan berlebihan.
Jika Anda menduga adanya infeksi bakteri atau parasit, konsultasikan dengan dokter hewan akuatik atau penjual ikan yang berpengalaman. Mereka mungkin merekomendasikan penggunaan obat-obatan khusus seperti antibiotik atau obat anti-parasit. Ikuti dosis dan durasi pengobatan sesuai anjuran.
Garam ikan dapat membantu mengurangi stres pada ikan, meningkatkan lapisan lendir pelindung, dan membantu ikan melawan infeksi ringan. Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan pada kemasan.
Kurangi gangguan di sekitar akuarium. Pastikan pencahayaan stabil dan tidak terlalu terang atau redup secara mendadak. Jika ada ikan lain yang mengganggu, pertimbangkan untuk memisahkannya.
Beberapa penghobi menggunakan suplemen probiotik atau enzim pencernaan yang diformulasikan untuk ikan. Penggunaan suplemen ini dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan, namun sebaiknya digunakan setelah penyebab utama teratasi atau dengan anjuran ahli.
Pemulihan arwana yang nungging membutuhkan waktu dan kesabaran. Terus amati perubahan perilaku dan kondisi ikan Anda. Jangan putus asa jika perbaikan tidak terlihat instan. Perubahan kecil yang positif adalah pertanda baik.
Mengatasi arwana nungging memang membutuhkan perhatian ekstra dan pemahaman yang baik tentang kebutuhan ikan ini. Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat, dan pemeliharaan yang konsisten, peluang arwana Anda untuk kembali berenang dengan normal sangatlah besar. Ingatlah selalu bahwa kesehatan ikan adalah cerminan dari lingkungan dan perawatan yang Anda berikan.