Keluarnya cairan dari payudara atau yang biasa disebut ASI (Air Susu Ibu) pada usia remaja, terutama bagi mereka yang belum pernah hamil atau melahirkan, seringkali menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Fenomena ini dikenal sebagai galaktorea non-puerperal. Meskipun sering dikaitkan dengan masa pasca persalinan, keluarnya cairan ini pada remaja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormonal alami hingga kondisi medis tertentu.
Pada dasarnya, produksi ASI dikendalikan oleh hormon Prolaktin. Peningkatan kadar Prolaktin yang tidak biasa pada remaja dapat memicu keluarnya ASI. Beberapa penyebab umum keluarnya ASI pada usia remaja secara alami meliputi:
Jika penyebabnya adalah karena stimulasi atau ketidakseimbangan minor, ada beberapa langkah alami yang bisa dilakukan untuk membantu mengendalikan atau mengurangi produksi cairan tersebut, bukan untuk "mengeluarkannya" secara aktif, melainkan meredakan stimulasi yang terjadi:
Ini adalah langkah pertama dan terpenting. Hindari memegang, memijat, atau meremas area puting secara berulang. Jika Anda merasa cairan keluar karena pakaian, gunakan bra yang lembut dan penyerap (seperti bra katun tanpa kawat) yang memberikan sedikit penyangga namun tidak memberikan tekanan berlebihan pada puting.
Karena stres dapat memicu lonjakan prolaktin, mencari cara efektif untuk mengelola stres sangatlah penting. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi singkat, pernapasan dalam, atau melakukan hobi yang menenangkan. Tidur yang cukup juga berperan besar dalam menyeimbangkan hormon.
Meskipun buktinya belum sepenuhnya ilmiah untuk semua kasus, beberapa makanan dianggap memiliki sifat galaktagog (pemicu laktasi) ringan. Untuk meredakan, fokuslah pada diet seimbang. Hindari konsumsi suplemen herbal yang secara spesifik diklaim meningkatkan produksi ASI, kecuali atas anjuran dokter.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat resep apa pun, bicarakan dengan dokter Anda mengenai efek samping potensialnya terhadap produksi hormon. Jangan pernah menghentikan atau mengubah dosis obat tanpa konsultasi medis.
Sementara beberapa kasus galaktorea remaja dapat hilang dengan sendirinya setelah penyesuaian gaya hidup, ada situasi di mana perhatian medis sangat dibutuhkan. Keluarnya ASI pada usia remaja bukanlah hal yang umum, dan dokter perlu memastikan tidak ada kondisi yang mendasarinya.
Segera cari bantuan profesional jika Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut:
Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah untuk memeriksa kadar Prolaktin, hormon tiroid, dan mungkin pemeriksaan pencitraan jika diperlukan. Penanganan akan disesuaikan berdasarkan diagnosis yang ditemukan, seringkali berfokus pada pengaturan kondisi medis yang mendasarinya. Mengingat isu sensitif ini, bersikap terbuka dan jujur kepada tenaga kesehatan adalah kunci untuk mendapatkan penanganan terbaik.