Bagi ibu menyusui, ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk buah hati. Namun, tidak selalu tersedia kulkas, terutama saat bepergian jauh, berkemah, atau dalam situasi darurat. Mengetahui cara menyimpan ASI tanpa kulkas menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki. Meskipun pendinginan adalah metode ideal, terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menjaga kualitas ASI dalam jangka waktu terbatas.
Ilustrasi menjaga ASI tetap baik tanpa pendingin konvensional.
Situasi darurat atau aktivitas di luar rumah yang lama sering memaksa kita untuk mencari alternatif penyimpanan. Standar penyimpanan ASI di suhu ruangan (sekitar 25°C) umumnya hanya bertahan maksimal 4 jam. Oleh karena itu, tujuan utama penyimpanan tanpa kulkas adalah memperpanjang durasi aman ini atau menjaga ASI tetap dingin sebisa mungkin.
Ini adalah metode terbaik kedua setelah kulkas. Cara menyimpan ASI tanpa kulkas yang paling efektif adalah dengan menggunakan cooler bag yang dilengkapi dengan ice pack (paket es).
Jika Anda berada di area yang memiliki akses air bersih yang mengalir (seperti keran atau sungai yang aman), Anda dapat memanfaatkan efek pendinginan evaporatif.
Investasi pada botol atau wadah penyimpanan ASI yang bersifat termal (insulasi tinggi) dapat membantu mempertahankan suhu yang sudah dingin lebih lama sebelum terpapar panas. Meskipun ini tidak mendinginkan, ia memperlambat kenaikan suhu.
Keselamatan bayi adalah prioritas utama. Ingatlah pedoman umum untuk ASI yang diperah dan tidak didinginkan:
Aturan Dasar: ASI segar yang diperas dan disimpan pada suhu ruangan normal (di bawah 25°C) umumnya aman dikonsumsi dalam waktu maksimal 4 jam.
Menyimpan ASI tanpa kulkas adalah solusi sementara yang membutuhkan perencanaan matang. Untuk durasi yang lebih lama (lebih dari 6 jam), sangat disarankan membawa cooler bag dengan ice pack yang memadai. Jika Anda hanya mampu menjaga suhu di bawah 25°C, segera gunakan ASI tersebut dalam rentang waktu 4 jam demi menjamin nutrisi dan keamanan bagi bayi kesayangan Anda.