Ilustrasi Sederhana Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan salah satu indikator vital kesehatan kardiovaskular kita. Umumnya, kita mengenal dua angka dalam pembacaan tekanan darah: sistolik dan diastolik. Angka sistolik, yang lebih tinggi, mengukur tekanan di arteri saat jantung berdetak. Sementara itu, angka diastolik, yang lebih rendah, mengukur tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak.
Ketika berbicara tentang diastolik rendah menandakan sesuatu, hal ini mengacu pada kondisi tekanan darah diastolik yang berada di bawah ambang batas normal. Normalnya, tekanan darah seseorang berada di kisaran 120/80 mmHg. Angka diastolik yang terus-menerus berada di bawah 60 mmHg seringkali dianggap sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah.
Penting untuk dicatat: Angka tekanan darah dapat bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia, kondisi kesehatan, aktivitas fisik, dan obat-obatan. Konsultasikan selalu dengan profesional medis untuk interpretasi yang akurat.
Tekanan darah diastolik yang rendah bisa menjadi tanda adanya beberapa kondisi kesehatan, baik yang ringan maupun serius. Beberapa di antaranya meliputi:
Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah akan menurun. Hal ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, namun tekanan di arteri saat istirahat (diastolik) bisa jadi ikut menurun. Dehidrasi bisa disebabkan oleh kurang minum, keringat berlebih, muntah, atau diare.
Beberapa jenis obat, terutama obat antihipertensi (obat penurun tekanan darah), obat diuretik, dan obat untuk kondisi jantung tertentu, dapat menurunkan tekanan darah sebagai efek samping yang diinginkan atau tidak. Jika tekanan darah menjadi terlalu rendah, mungkin perlu penyesuaian dosis atau jenis obat.
Kondisi seperti gagal jantung, aritmia (gangguan irama jantung), atau katup jantung yang tidak berfungsi dengan baik dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien. Hal ini terkadang bisa bermanifestasi sebagai tekanan darah diastolik yang rendah.
Kelenjar endokrin memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk tekanan darah. Penyakit seperti hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) atau insufisiensi adrenal (kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon) dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Dalam kasus yang lebih serius, tekanan darah diastolik yang sangat rendah bisa menjadi indikator sepsis, yaitu respons tubuh yang ekstrem terhadap infeksi. Sepsis dapat menyebabkan pembuluh darah melebar secara drastis, menurunkan tekanan darah secara signifikan, dan mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Masalah pada sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi tubuh otomatis seperti detak jantung dan tekanan darah, juga dapat berkontribusi pada hipotensi.
Selama kehamilan, pembuluh darah wanita melebar untuk memenuhi kebutuhan janin yang sedang tumbuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, terutama pada trimester kedua. Biasanya, tekanan darah akan kembali normal setelah melahirkan.
Tidak semua orang dengan tekanan darah diastolik rendah akan mengalami gejala. Namun, jika gejala muncul, biasanya terkait dengan kurangnya aliran darah ke organ-organ vital. Gejala umum yang menyertai diastolik rendah antara lain:
Memiliki tekanan darah diastolik yang sedikit di bawah normal mungkin tidak selalu berbahaya, terutama jika Anda tidak merasakan gejala apa pun dan memiliki gaya hidup sehat. Namun, Anda perlu waspada jika:
Jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala yang mengganggu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, meninjau riwayat kesehatan Anda, dan melakukan tes yang diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dari diastolik rendah dan memberikan penanganan yang tepat.
Memantau tekanan darah secara rutin, termasuk nilai diastoliknya, adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mendeteksi potensi masalah sejak dini.
Kesimpulannya, diastolik rendah menandakan adanya potensi masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Mengenali gejalanya dan mencari bantuan medis profesional adalah kunci untuk memastikan kesehatan kardiovaskular Anda tetap optimal.