Keagungan Doa Asmaul Husna
Asmaul Husna, yang berarti nama-nama yang terbaik, merupakan 99 nama agung milik Allah SWT yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Setiap nama mencerminkan sifat kesempurnaan, keagungan, dan keindahan-Nya yang tak terbatas. Memahami, merenungi, dan berdoa dengan menyebut nama-nama ini adalah salah satu cara termulia bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Berdoa dengan Asmaul Husna bukan sekadar menyebutkan gelar, tetapi sebuah pengakuan tulus akan kebesaran Allah yang sesuai dengan hajat yang kita panjatkan.
Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk berdoa dengan menyebut Asmaul Husna. Dalam Surah Al-A'raf ayat 180, Allah berfirman: “Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu.” Perintah ini menunjukkan bahwa menyebut sifat-sifat-Nya yang mulia dalam doa adalah sebuah adab dan kunci agar doa lebih mudah dikabulkan. Ketika kita memohon ampunan, kita memanggil-Nya ‘Ya Ghaffar’. Ketika kita memohon rezeki, kita menyebut-Nya ‘Ya Razzaq’. Kesesuaian antara nama yang disebut dan permohonan yang dipanjatkan menunjukkan kedalaman iman dan pemahaman seorang hamba terhadap Tuhannya.
99 Asmaul Husna: Arab, Latin, Arti, dan Penjelasannya
Berikut adalah daftar 99 Asmaul Husna, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, arti, serta penjelasan singkat untuk direnungkan dan dijadikan wasilah dalam setiap doa kita.
-
1
الرَّحْمَنُ
Ar-Rahmān
Yang Maha Pengasih
Sifat Ar-Rahman Allah mencakup seluruh ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Rahmat-Nya terasa pada udara yang kita hirup, matahari yang bersinar, dan rezeki yang diberikan kepada setiap makhluk, baik yang beriman maupun yang ingkar. Kasih sayang ini bersifat universal, menunjukkan betapa luasnya kebaikan Allah yang melampaui batas pemahaman manusia. Merenungi nama ini membuat hati kita lapang dan penuh syukur atas segala nikmat.
Contoh Doa: "Ya Rahmān, limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami di dunia ini, berikanlah kami petunjuk dan kemudahan dalam setiap urusan kami." -
2
الرَّحِيمُ
Ar-Rahīm
Yang Maha Penyayang
Jika Ar-Rahman adalah kasih sayang-Nya yang umum, maka Ar-Rahim adalah kasih sayang-Nya yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah wujud cinta-Nya yang abadi, balasan berupa surga dan keridhaan bagi mereka yang taat. Nama ini memberikan harapan dan motivasi untuk senantiasa istiqamah di jalan kebenaran, karena ada balasan cinta yang istimewa menanti.
Contoh Doa: "Ya Rahīm, curahkanlah rahmat khusus-Mu kepada kami di akhirat kelak, dan masukkanlah kami ke dalam surga-Mu bersama orang-orang yang beriman." -
3
الْمَلِكُ
Al-Malik
Yang Maha Merajai
Allah adalah Raja Mutlak yang kekuasaan-Nya meliputi langit, bumi, dan segala isinya. Kerajaan-Nya tidak akan pernah sirna dan tidak membutuhkan pewaris. Setiap aturan dan ketetapan-Nya adalah mutlak dan penuh keadilan. Menghayati nama Al-Malik membuat kita sadar akan posisi kita sebagai hamba, menundukkan kesombongan, dan hanya bersandar pada kekuasaan-Nya yang hakiki, bukan pada kekuatan fana milik makhluk.
Contoh Doa: "Ya Malik, Engkaulah Raja di atas segala raja. Jadikanlah kami hamba yang tunduk dan patuh hanya kepada-Mu, bukan kepada selain-Mu." -
4
الْقُدُّوسُ
Al-Quddūs
Yang Maha Suci
Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, kesalahan, sifat negatif, dan dari segala sesuatu yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak dan sempurna. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari prasangka buruk, niat yang kotor, dan perbuatan dosa, dalam upaya meneladani kesucian-Nya sejauh kemampuan kita sebagai manusia.
Contoh Doa: "Ya Quddūs, sucikanlah hati, lisan, dan perbuatan kami dari segala hal yang tidak Engkau ridhai." -
5
السَّلَامُ
As-Salām
Yang Maha Memberi Kesejahteraan
Allah adalah sumber dari segala kedamaian dan keselamatan. Dari-Nya datang ketenangan jiwa dan keamanan dari segala marabahaya. Nama As-Salam mengingatkan kita bahwa kedamaian sejati hanya bisa diraih dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Ia juga menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang menebarkan kedamaian, bukan perselisihan, di tengah masyarakat.
Contoh Doa: "Ya Salām, anugerahkanlah kedamaian dalam hati kami, keluarga kami, dan negeri kami. Jauhkanlah kami dari segala bentuk fitnah dan kekacauan." -
6
الْمُؤْمِنُ
Al-Mu’min
Yang Maha Memberi Keamanan
Allah adalah Al-Mu’min, pemberi rasa aman bagi hamba-Nya dari ketakutan dan kecemasan, baik di dunia maupun di akhirat. Janji-janji-Nya adalah benar dan Dia tidak akan pernah mengingkarinya. Keyakinan pada nama ini akan melahirkan ketenangan jiwa yang luar biasa, karena kita tahu bahwa pelindung kita adalah Zat yang paling bisa dipercaya dan diandalkan.
Contoh Doa: "Ya Mu’min, berikanlah rasa aman di dalam jiwa kami dari ketakutan akan masa depan dan dari azab-Mu di akhirat." -
7
الْمُهَيْمِنُ
Al-Muhaimin
Yang Maha Memelihara
Allah senantiasa mengawasi, menjaga, dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada satu pun daun yang jatuh atau peristiwa yang terjadi tanpa sepengetahuan dan pengawasan-Nya. Sifat Al-Muhaimin memberikan kesadaran bahwa kita selalu berada dalam pengawasan-Nya, sehingga mendorong kita untuk berbuat baik dan menjauhi maksiat, baik saat terang-terangan maupun tersembunyi.
Contoh Doa: "Ya Muhaimin, peliharalah iman dan Islam kami hingga akhir hayat. Jagalah kami dari pandangan dan perbuatan yang tercela." -
8
الْعَزِيزُ
Al-‘Azīz
Yang Maha Perkasa
Allah memiliki keperkasaan yang tak terkalahkan. Tidak ada kekuatan apa pun di alam semesta yang dapat menandingi atau melemahkan-Nya. Keperkasaan-Nya mutlak dan tidak bergantung pada siapa pun. Dengan memanggil nama Al-'Aziz, kita memohon kekuatan dan kemuliaan dari sumber yang sesungguhnya, serta perlindungan dari kezaliman makhluk-Nya.
Contoh Doa: "Ya ‘Azīz, berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi cobaan dan muliakanlah kami dengan ketaatan kepada-Mu." -
9
الْجَبَّارُ
Al-Jabbār
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa kehendak-Nya atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menolak ketetapan-Nya. Sifat ini juga berarti Dia mampu memperbaiki segala kerusakan dan mencukupi segala kekurangan hamba-Nya. Menghayati nama ini membuat kita pasrah pada takdir-Nya, sekaligus berharap agar Dia memperbaiki keadaan kita yang rapuh.
Contoh Doa: "Ya Jabbār, perbaikilah segala urusan kami yang rusak, sembuhkanlah hati kami yang terluka, dan paksalah kami untuk selalu taat pada perintah-Mu." -
10
الْمُتَكَبِّرُ
Al-Mutakabbir
Yang Maha Megah
Hanya Allah yang berhak memiliki kesombongan dan kebesaran, karena Dia adalah pemilik segala kesempurnaan. Sombong adalah sifat yang pantas hanya bagi-Nya. Bagi makhluk, kesombongan adalah sebuah kezaliman. Nama ini menjadi pengingat keras bagi kita untuk senantiasa rendah hati dan menyadari bahwa segala kehebatan yang kita miliki hanyalah titipan dari-Nya.
Contoh Doa: "Ya Mutakabbir, jauhkanlah kami dari sifat sombong dan angkuh. Jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa tawadhu'." -
11
الْخَالِقُ
Al-Khāliq
Yang Maha Pencipta
Allah adalah pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Setiap atom, planet, makhluk hidup, hingga gagasan yang tak terlihat, semuanya adalah ciptaan-Nya. Penciptaan-Nya sempurna dan memiliki tujuan. Merenungi nama Al-Khaliq menumbuhkan rasa takjub dan pengakuan akan kebesaran-Nya, serta membuat kita menghargai setiap ciptaan-Nya.
Contoh Doa: "Ya Khāliq, Engkau yang telah menciptakanku dalam bentuk terbaik. Jadikanlah ciptaan-Mu ini hamba yang pandai bersyukur." -
12
الْبَارِئُ
Al-Bāri’
Yang Maha Melepaskan
Al-Bari' adalah Zat yang mengadakan dan membentuk ciptaan-Nya dari ketiadaan dengan proporsi yang sempurna dan tanpa cacat. Dia merancang setiap makhluk dengan keseimbangan yang pas, dari sel terkecil hingga galaksi terbesar. Sifat ini menunjukkan ketelitian dan keindahan dalam setiap karya-Nya. Tidak ada satu pun ciptaan-Nya yang sia-sia atau dibuat tanpa perhitungan yang matang.
Contoh Doa: "Ya Bāri’, lepaskanlah kami dari segala penyakit dan kesulitan. Bentuklah akhlak kami menjadi akhlak yang mulia sebagaimana Engkau telah menyempurnakan penciptaan kami." -
13
الْمُصَوِّرُ
Al-Mushawwir
Yang Maha Membentuk Rupa
Allah adalah seniman agung yang memberikan bentuk dan rupa yang khas bagi setiap ciptaan-Nya. Perbedaan sidik jari, raut wajah, dan karakter pada setiap manusia adalah bukti nyata dari sifat Al-Mushawwir. Dia membentuk janin di dalam rahim dengan rupa yang Dia kehendaki. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas bentuk fisik yang diberikan-Nya dan tidak mencela ciptaan-Nya.
Contoh Doa: "Ya Mushawwir, sebagaimana Engkau telah memperindah rupa fisikku, maka perindahlah pula akhlak dan batinku." -
14
الْغَفَّارُ
Al-Ghaffār
Yang Maha Pengampun
Al-Ghaffar adalah Dia yang senantiasa membuka pintu ampunan bagi hamba-Nya yang berbuat dosa, selama mereka mau bertaubat. Ampunan-Nya tidak terbatas dan terus-menerus diberikan. Nama ini memberikan harapan besar bagi para pendosa untuk kembali ke jalan yang benar, karena sebesar apa pun dosa kita, ampunan Allah jauh lebih besar. Dia menutupi aib hamba-Nya dan memaafkan kesalahan mereka.
Contoh Doa: "Ya Ghaffār, ampunilah segala dosa-dosaku, yang lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan." -
15
الْقَهَّارُ
Al-Qahhār
Yang Maha Memaksa
Allah adalah Al-Qahhar, yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada makhluk, sekuat apa pun, yang mampu melawan atau lari dari ketetapan-Nya. Para tiran dan penguasa zalim pada akhirnya akan tunduk di hadapan keperkasaan-Nya. Sifat ini mengingatkan kita untuk tidak sombong dan selalu tunduk pada kekuatan-Nya yang mutlak.
Contoh Doa: "Ya Qahhār, tundukkanlah hawa nafsuku yang selalu mengajak kepada keburukan, dan lindungilah aku dari kezaliman orang-orang yang sombong." -
16
الْوَهَّابُ
Al-Wahhāb
Yang Maha Pemberi Karunia
Al-Wahhab adalah Dzat yang memberi anugerah dan karunia kepada hamba-Nya secara cuma-cuma, tanpa meminta balasan. Pemberian-Nya tidak pernah putus dan mencakup segala kebutuhan, baik yang diminta maupun yang tidak diminta. Merenungi nama ini mengajarkan kita untuk menjadi dermawan dan ikhlas dalam memberi, karena kita meneladani sifat Pemberi yang sesungguhnya.
Contoh Doa: "Ya Wahhāb, karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan anugerahkanlah kami petunjuk yang lurus dalam segala urusan kami." -
17
الرَّزَّاقُ
Ar-Razzāq
Yang Maha Pemberi Rezeki
Allah adalah penjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari semut terkecil di dasar bumi hingga ikan paus di lautan. Rezeki-Nya tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ilmu, iman, dan ketenangan jiwa. Keyakinan pada Ar-Razzaq menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan urusan dunia dan membuat kita fokus beribadah, karena kita tahu rezeki kita telah dijamin oleh-Nya.
Contoh Doa: "Ya Razzāq, bukakanlah untuk kami pintu-pintu rezeki yang halal dan berkah dari arah yang tiada kami sangka-sangka." -
18
الْفَتَّاحُ
Al-Fattāh
Yang Maha Pembuka Rahmat
Al-Fattah adalah Dzat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Jika Dia membuka, tidak ada yang bisa menutupnya. Dia membuka pintu ilmu bagi yang mencari, pintu rezeki bagi yang berusaha, dan pintu hidayah bagi hati yang terpilih. Ketika merasa buntu dan terjebak dalam masalah, memanggil nama Al-Fattah adalah kunci untuk menemukan jalan keluar.
Contoh Doa: "Ya Fattāh, bukakanlah untuk kami segala pintu kebaikan, ilmu, dan ampunan. Janganlah Engkau tutup pintu rahmat-Mu bagi kami." -
19
الْعَلِيمُ
Al-‘Alīm
Yang Maha Mengetahui
Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang gaib, yang telah, sedang, dan akan terjadi. Tidak ada satu pun rahasia di alam semesta yang tersembunyi dari-Nya. Pengetahuan-Nya tidak bertepi dan tidak terbatas. Kesadaran bahwa Allah Al-'Alim selalu mengetahui apa yang ada di dalam hati kita akan membuat kita lebih berhati-hati dalam berniat dan berucap.
Contoh Doa: "Ya ‘Alīm, Engkau Maha Mengetahui segala isi hati kami. Anugerahkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat dan jauhkanlah kami dari niat yang buruk." -
20
الْقَابِضُ
Al-Qābidh
Yang Maha Menyempitkan
Allah Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan mencabut nyawa sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Sempitnya rezeki atau datangnya kesulitan bukanlah tanda kebencian, melainkan bisa jadi sebuah ujian untuk meningkatkan keimanan atau sebagai teguran atas dosa. Nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan introspeksi diri saat menghadapi kesempitan.
Contoh Doa: "Ya Qābidh, jika Engkau menyempitkan rezeki kami, maka lapangkanlah hati kami untuk menerima takdir-Mu dengan sabar dan ridha." -
21
الْبَاسِطُ
Al-Bāsith
Yang Maha Melapangkan
Sebagai pasangan dari Al-Qabidh, Al-Basith adalah Dzat yang melapangkan rezeki dan rahmat bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dia melapangkan hati yang sempit, memudahkan urusan yang sulit, dan memberikan kelimpahan setelah kekurangan. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur saat mendapatkan kelapangan dan menggunakan nikmat tersebut di jalan kebaikan, tidak untuk berfoya-foya.
Contoh Doa: "Ya Bāsith, lapangkanlah rezeki kami, lapangkanlah dada kami untuk menerima hidayah-Mu, dan mudahkanlah segala urusan kami." -
22
الْخَافِضُ
Al-Khāfidh
Yang Maha Merendahkan
Allah Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Dia dapat menjatuhkan mereka dari posisi tertinggi ke tempat terhina, baik di dunia maupun di akhirat. Sifat ini menjadi peringatan bagi setiap manusia agar tidak terlena dengan jabatan dan kekuasaan duniawi, karena Allah dengan mudah bisa merendahkannya.
Contoh Doa: "Ya Khāfidh, janganlah Engkau rendahkan derajat kami di hadapan-Mu dan di hadapan makhluk-Mu karena dosa-dosa kami." -
23
الرَّافِعُ
Ar-Rāfi’
Yang Maha Meninggikan
Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Ketinggian derajat di sisi Allah jauh lebih mulia daripada kedudukan di mata manusia. Dia mengangkat martabat orang-orang yang rendah hati dan taat kepada-Nya. Berdoa dengan nama ini berarti memohon kemuliaan sejati yang bersumber dari keridhaan-Nya.
Contoh Doa: "Ya Rāfi’, tinggikanlah derajat kami di dunia dan di akhirat. Angkatlah kami dengan ilmu dan iman yang Engkau ridhai." -
24
الْمُعِزُّ
Al-Mu’izz
Yang Maha Memuliakan
Allah Al-Mu'izz adalah sumber segala kemuliaan. Dia memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang Dia kehendaki, terutama kepada mereka yang taat kepada-Nya. Kemuliaan hakiki bukanlah dari harta atau jabatan, melainkan dari ketakwaan dan kedekatan dengan Allah. Orang yang dimuliakan oleh Allah tidak akan bisa dihinakan oleh siapa pun.
Contoh Doa: "Ya Mu’izz, muliakanlah kami dengan ketaatan kepada-Mu dan jangan Engkau biarkan kami terhina karena kemaksiatan." -
25
الْمُذِلُّ
Al-Mudzill
Yang Maha Menghinakan
Al-Mudzill adalah Dzat yang dapat menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, khususnya mereka yang menentang perintah-Nya dan berlaku zalim. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia melalui kejatuhan martabat, atau di akhirat dengan azab yang pedih. Nama ini adalah pengingat bahwa kemuliaan dan kehinaan berada sepenuhnya dalam genggaman Allah SWT.
Contoh Doa: "Ya Mudzill, kami berlindung kepada-Mu dari kehinaan di dunia dan azab di akhirat. Selamatkan kami dari perbuatan yang mendatangkan murka-Mu." -
26
السَّمِيعُ
As-Samī’
Yang Maha Mendengar
Pendengaran Allah tidak terbatas oleh jarak, volume, atau bahasa. Dia mendengar bisikan hati, rintihan doa di tengah malam, dan setiap suara di alam semesta secara bersamaan tanpa tercampur. Kesadaran bahwa Allah Maha Mendengar membuat kita menjaga lisan dari perkataan sia-sia dan dusta, serta meyakini bahwa setiap doa kita pasti didengar oleh-Nya.
Contoh Doa: "Ya Samī’, Engkau Maha Mendengar setiap doa kami. Kabulkanlah permohonan kami yang baik bagi kami." -
27
الْبَصِيرُ
Al-Bashīr
Yang Maha Melihat
Penglihatan Allah menembus segala sesuatu, dari gerakan semut hitam di atas batu hitam pada malam yang gelap gulita hingga segala peristiwa di seluruh galaksi. Tidak ada yang luput dari pandangan-Nya. Sifat Al-Bashir menumbuhkan rasa malu (haya') untuk berbuat maksiat saat sendirian, karena kita yakin Allah senantiasa melihat kita di mana pun kita berada.
Contoh Doa: "Ya Bashīr, Engkau Maha Melihat segala perbuatan kami. Bimbinglah pandangan kami untuk hanya melihat hal-hal yang Engkau ridhai." -
28
الْحَكَمُ
Al-Hakam
Yang Maha Menetapkan Hukum
Allah adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan tidak mengandung kezaliman sedikit pun. Keputusan-Nya di dunia (takdir) dan di akhirat (pengadilan) adalah mutlak dan penuh hikmah. Menghayati nama Al-Hakam membuat kita ridha terhadap segala ketetapan-Nya dan meyakini bahwa di balik setiap peristiwa pasti ada keadilan dan kebijaksanaan-Nya.
Contoh Doa: "Ya Hakam, jadikanlah kami orang yang selalu tunduk dan patuh pada hukum-Mu, serta ridha atas segala keputusan-Mu." -
29
الْعَدْلُ
Al-‘Adl
Yang Maha Adil
Allah adalah Dzat yang Maha Adil dalam segala perbuatan dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya sempurna, tidak memihak, dan tidak dipengaruhi oleh apa pun. Dia tidak akan menzalimi hamba-Nya sedikit pun. Setiap balasan, baik pahala maupun dosa, akan diberikan sesuai dengan perbuatannya. Nama ini memberikan ketenangan bahwa tidak ada satu pun kebaikan atau kezaliman yang akan luput dari perhitungan-Nya.
Contoh Doa: "Ya ‘Adl, jadikanlah kami pribadi yang adil dalam perkataan dan perbuatan. Lindungilah kami dari berbuat zalim kepada diri sendiri dan orang lain." -
30
اللَّطِيفُ
Al-Lathīf
Yang Maha Lembut
Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan Yang Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya. Kelembutan-Nya tampak pada cara Dia memberi rezeki, memberikan hidayah, dan menolong hamba-Nya dari arah yang tidak terduga. Pertolongan-Nya seringkali datang dengan cara yang halus dan tidak kita sadari. Nama ini mengajarkan kita untuk peka terhadap kelembutan kasih sayang Allah dalam hidup.
Contoh Doa: "Ya Lathīf, limpahkanlah kelembutan-Mu dalam setiap urusan kami dan berikanlah pertolongan-Mu dengan cara yang terbaik menurut ilmu-Mu." -
31
الْخَبِيرُ
Al-Khabīr
Yang Maha Mengetahui Rahasia
Al-Khabir adalah Dzat yang pengetahuan-Nya meliputi segala urusan batin dan hakikat segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang tersembunyi di lubuk hati, niat yang terlintas, dan rahasia yang tidak diucapkan. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya. Keyakinan akan sifat Al-Khabir mendorong kita untuk membersihkan batin dan meluruskan niat dalam setiap amalan.
Contoh Doa: "Ya Khabīr, Engkau mengetahui segala rahasia kami. Perbaikilah niat kami dan bersihkanlah hati kami dari segala penyakit." -
32
الْحَلِيمُ
Al-Halīm
Yang Maha Penyantun
Allah Maha Penyantun, Dia tidak tergesa-gesa menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan waktu dan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Walaupun Dia melihat segala kemaksiatan, Dia tetap memberikan rezeki dan nikmat. Sifat Al-Halim menunjukkan betapa besar kesabaran dan kasih sayang Allah, menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang pemaaf dan tidak mudah marah.
Contoh Doa: "Ya Halīm, anugerahkanlah kepada kami sifat penyantun dan kesabaran dalam menghadapi orang lain. Ampunilah kami yang seringkali lalai." -
33
الْعَظِيمُ
Al-‘Azhīm
Yang Maha Agung
Keagungan Allah meliputi segala hal. Dzat-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya semuanya agung. Seluruh alam semesta yang maha luas ini hanyalah sebagian kecil dari bukti keagungan-Nya. Ketika kita mengucapkan "Subhanallahal 'Azhim" dalam dzikir, kita mengakui bahwa tidak ada satu pun yang sebanding dengan keagungan-Nya, membuat hati kita tunduk dan khusyuk.
Contoh Doa: "Ya ‘Azhīm, kami mengagungkan kebesaran-Mu. Jangan biarkan hati kami mengagungkan dunia melebihi mengagungkan-Mu." -
34
الْغَفُورُ
Al-Ghafūr
Yang Maha Memberi Pengampunan
Al-Ghafur adalah Dzat yang sangat banyak memberi ampunan. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, bagi siapa saja yang bertaubat dengan tulus. Berbeda dengan Al-Ghaffar yang berarti terus-menerus mengampuni, Al-Ghafur menekankan pada kuantitas dan kualitas ampunan-Nya yang tak terbatas. Nama ini adalah oase harapan bagi jiwa yang berlumur dosa.
Contoh Doa: "Ya Ghafūr, ampunilah dosa-dosa kami yang telah menumpuk. Terimalah taubat kami dan tutuplah aib-aib kami." -
35
الشَّكُورُ
Asy-Syakūr
Yang Maha Pembalas Budi
Allah Asy-Syakur adalah Dzat yang sangat menghargai dan membalas setiap amalan baik hamba-Nya, sekecil apa pun. Dia membalas satu kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Rasa syukur dari hamba akan dibalas dengan tambahan nikmat dari-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apa pun, karena di sisi Allah nilainya sangat besar.
Contoh Doa: "Ya Syakūr, jadikanlah kami hamba-Mu yang pandai bersyukur. Terimalah amalan kami yang sedikit ini dan balaslah dengan rahmat-Mu yang luas." -
36
الْعَلِيُّ
Al-‘Alī
Yang Maha Tinggi
Ketinggian Allah adalah mutlak, baik dari segi Dzat, kedudukan, maupun kekuasaan-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Ketinggian-Nya melampaui jangkauan akal dan imajinasi manusia. Merenungi nama Al-'Ali menumbuhkan rasa takzim dan pengagungan yang mendalam, menyadarkan betapa rendahnya kita di hadapan-Nya.
Contoh Doa: "Ya ‘Alī, Engkaulah Yang Maha Tinggi. Tinggikanlah derajat kami dengan iman dan takwa, serta jauhkan kami dari kesombongan." -
37
الْكَبِيرُ
Al-Kabīr
Yang Maha Besar
Kebesaran Allah tidak dapat diukur atau dibandingkan dengan apa pun. Dia lebih besar dari segala sesuatu yang bisa kita bayangkan. Ucapan "Allahu Akbar" dalam shalat adalah pengakuan tulus akan kebesaran-Nya yang membuat segala urusan duniawi terasa kecil dan tidak berarti. Menghayati nama Al-Kabir melahirkan ketenangan karena kita bersandar pada Dzat Yang Maha Besar.
Contoh Doa: "Ya Kabīr, segala urusan terasa kecil di hadapan kebesaran-Mu. Bantulah kami menghadapi masalah kami dengan pertolongan-Mu." -
38
الْحَفِيظُ
Al-Hafīzh
Yang Maha Menjaga
Allah Al-Hafizh adalah penjaga sejati. Dia menjaga langit agar tidak runtuh, menjaga bumi agar tetap stabil, dan menjaga setiap makhluk dari kebinasaan. Dia juga menjaga amalan hamba-Nya, iman mereka, dan melindungi mereka dari godaan setan. Dengan memohon perlindungan kepada-Nya, kita menyerahkan diri pada penjagaan yang paling sempurna dan tidak pernah lalai.
Contoh Doa: "Ya Hafīzh, jagalah kami, keluarga kami, dan harta kami dari segala keburukan. Peliharalah iman kami hingga akhir hayat." -
39
الْمُقِيتُ
Al-Muqīt
Yang Maha Pemberi Kecukupan
Al-Muqit adalah Dzat yang menciptakan segala jenis makanan dan menyampaikannya kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhannya. Dia memberikan kecukupan baik secara jasmani (makanan) maupun rohani (ilmu dan iman). Dia menjamin rezeki dan kebutuhan pokok setiap ciptaan-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk tidak khawatir secara berlebihan karena Pemberi Kecukupan adalah Allah.
Contoh Doa: "Ya Muqīt, cukupkanlah kami dengan rezeki yang halal dan lindungilah kami dari meminta-minta kepada selain-Mu." -
40
الْحَسِيبُ
Al-Hasīb
Yang Maha Membuat Perhitungan
Al-Hasib memiliki dua makna: Yang Maha Mencukupi dan Yang Maha Menghisab (membuat perhitungan). Sebagai pencukup, Dia adalah segalanya bagi hamba yang bertawakal. Sebagai penghisab, Dia akan memperhitungkan setiap amal perbuatan manusia dengan sangat teliti di hari kiamat. Sifat ini mendorong kita untuk selalu introspeksi diri (muhasabah) sebelum dihisab oleh-Nya.
Contoh Doa: "Ya Hasīb, cukuplah Engkau sebagai penolong kami. Mudahkanlah hisab kami di hari kiamat kelak." -
41
الْجَلِيلُ
Al-Jalīl
Yang Maha Luhur
Al-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat keluhuran dan keagungan. Kemuliaan-Nya sempurna dan tidak tertandingi. Keagungan-Nya terpancar dalam setiap ciptaan dan ketetapan-Nya. Merenungi nama ini akan membuat hati dipenuhi rasa takzim dan hormat yang mendalam kepada Allah, menyadari betapa luhurnya Sang Pencipta dibandingkan dengan makhluk-Nya yang fana.
Contoh Doa: "Ya Jalīl, kami berlindung dengan keluhuran Dzat-Mu dari segala keburukan. Anugerahkanlah kepada kami akhlak yang luhur." -
42
الْكَرِيمُ
Al-Karīm
Yang Maha Pemurah
Al-Karim adalah Dzat yang sangat pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan memaafkan tanpa diungkit. Kemurahan-Nya tidak berkurang sedikit pun meski Dia terus-menerus memberi kepada seluruh makhluk. Dia memuliakan hamba-Nya dan malu jika membiarkan tangan yang menengadah kepada-Nya kembali dalam keadaan kosong. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan pemurah.
Contoh Doa: "Ya Karīm, muliakanlah kami dengan kedermawanan-Mu. Jangan biarkan kami bergantung pada kemurahan selain Diri-Mu." -
43
الرَّقِيبُ
Ar-Raqīb
Yang Maha Mengawasi
Ar-Raqib adalah Dzat yang senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik, ucapan, dan niat hamba-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya yang terus-menerus. Kesadaran akan pengawasan ini (muraqabah) adalah puncak dari ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat Allah, atau jika tidak, meyakini bahwa Allah melihat kita. Ini adalah benteng terkuat dari perbuatan maksiat.
Contoh Doa: "Ya Raqīb, kami sadar Engkau selalu mengawasi kami. Bantulah kami untuk selalu menjaga diri dari perbuatan yang Engkau benci." -
44
الْمُجِيبُ
Al-Mujīb
Yang Maha Mengabulkan Doa
Al-Mujib adalah Dzat yang pasti menjawab dan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Pengabulan doa bisa dalam tiga bentuk: dikabulkan segera di dunia, disimpan sebagai pahala di akhirat, atau diganti dengan dihindarkannya musibah yang setara. Keyakinan pada nama ini membuat kita tidak pernah putus asa dalam berdoa, karena kita tahu ada Dzat yang selalu siap mendengar dan menjawab.
Contoh Doa: "Ya Mujīb, Engkaulah yang Maha Mengabulkan Doa. Ijabahlah permohonan-permohonan terbaik kami." -
45
الْوَاسِعُ
Al-Wāsi’
Yang Maha Luas
Keluasan Allah meliputi segala hal: ilmu-Nya luas, rahmat-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Kerajaan-Nya membentang tanpa batas. Sifat Al-Wasi' memberikan kita optimisme bahwa rahmat Allah lebih luas dari dosa kita dan karunia-Nya lebih besar dari kebutuhan kita. Kita tidak perlu merasa sempit atau terbatas saat berhadapan dengan Dzat Yang Maha Luas.
Contoh Doa: "Ya Wāsi’, luaskanlah rezeki kami, lapangkanlah hati kami, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu yang Maha Luas." -
46
الْحَكِيمُ
Al-Hakīm
Yang Maha Bijaksana
Setiap perbuatan, perintah, larangan, dan takdir Allah dilandasi oleh kebijaksanaan yang sempurna, meskipun terkadang akal manusia tidak mampu memahaminya. Tidak ada satu pun ciptaan atau aturan-Nya yang sia-sia. Menghayati nama Al-Hakim melahirkan kepasrahan dan keyakinan bahwa di balik setiap musibah atau kejadian yang tidak menyenangkan, pasti terkandung hikmah dan kebaikan yang besar.
Contoh Doa: "Ya Hakīm, anugerahkanlah kepada kami hikmah dalam memahami takdir-Mu dan kebijaksanaan dalam bertindak." -
47
الْوَدُودُ
Al-Wadūd
Yang Maha Mengasihi
Al-Wadud adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni, tulus, dan penuh kelembutan. Dia menanamkan rasa cinta di antara makhluk-Nya. Berusaha meraih cinta Allah dengan mengikuti sunnah Rasul-Nya adalah tujuan tertinggi seorang mukmin. Merasakan cinta dari Al-Wadud adalah kenikmatan yang melebihi segala kenikmatan dunia.
Contoh Doa: "Ya Wadūd, anugerahkanlah kepada kami cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta pada amalan yang mendekatkan kami pada cinta-Mu." -
48
الْمَجِيدُ
Al-Majīd
Yang Maha Mulia
Al-Majid adalah Dzat yang memiliki kemuliaan yang sempurna, baik dalam Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya terpuji dan agung. Dia adalah sumber segala kemuliaan. Nama ini sering kita sebut dalam tasyahud akhir shalat, menunjukkan betapa pentingnya mengakui kemuliaan-Nya yang tak terbatas. Kemuliaan sejati hanya bisa didapat dengan mendekatkan diri pada Dzat Yang Maha Mulia.
Contoh Doa: "Ya Majīd, Engkaulah pemilik segala kemuliaan. Muliakanlah kami dengan Al-Qur'an dan ketaatan kepada-Mu." -
49
الْبَاعِثُ
Al-Bā’its
Yang Maha Membangkitkan
Al-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dalam hati dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk. Keyakinan pada hari kebangkitan adalah pilar iman yang fundamental, yang membentuk perilaku kita di dunia agar selalu berorientasi pada kehidupan akhirat.
Contoh Doa: "Ya Bā’its, bangkitkanlah kami di hari kiamat dalam keadaan beriman dan ridha kepada-Mu. Bangkitkan semangat kami untuk selalu beribadah." -
50
الشَّهِيدُ
Asy-Syahīd
Yang Maha Menyaksikan
Allah adalah Saksi atas segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari persaksian-Nya. Dia menyaksikan perbuatan hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan akan menjadi saksi di hari pengadilan. Kesadaran bahwa Allah adalah Asy-Syahid membuat kita merasa tidak pernah sendirian dan selalu berada dalam pengawasan saksi yang paling adil.
Contoh Doa: "Ya Syahīd, saksikanlah bahwa kami beriman kepada-Mu. Jadikanlah amalan kami sebagai saksi kebaikan bagi kami, bukan sebaliknya." -
51
الْحَقُّ
Al-Haqq
Yang Maha Benar
Allah adalah Al-Haqq, Dzat yang keberadaan-Nya adalah mutlak dan pasti. Dia adalah satu-satunya kebenaran sejati. Segala sesuatu selain-Nya adalah fana dan akan lenyap. Firman-Nya adalah benar, janji-Nya adalah benar, dan pertemuan dengan-Nya adalah benar. Berpegang teguh pada Al-Haqq berarti berpegang pada kebenaran yang tidak akan pernah goyah dan akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat.
Contoh Doa: "Ya Haqq, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya." -
52
الْوَكِيلُ
Al-Wakīl
Yang Maha Memelihara
Al-Wakil adalah Dzat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Dia adalah pelindung dan pengatur terbaik. Ketika seorang hamba bertawakal kepada-Nya, berarti ia telah menyerahkan urusannya kepada penjamin yang paling sempurna. Cukuplah Allah sebagai Al-Wakil. Keyakinan ini melahirkan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Contoh Doa: "Ya Wakīl, kami serahkan segala urusan kami kepada-Mu. Cukuplah Engkau sebagai pelindung dan penolong kami." -
53
الْقَوِيُّ
Al-Qawiyy
Yang Maha Kuat
Kekuatan Allah adalah sempurna dan tidak ada batasnya. Dia tidak pernah merasa lelah atau lemah dalam menciptakan dan mengurus alam semesta. Kekuatan-Nya tidak tertandingi oleh kekuatan apa pun. Dengan bersandar pada Dzat Yang Maha Kuat, seorang hamba yang lemah bisa menjadi kuat dalam menghadapi ujian dan melawan hawa nafsu.
Contoh Doa: "Ya Qawiyy, kami ini lemah, maka kuatkanlah kami dengan kekuatan dari-Mu untuk senantiasa taat kepada-Mu." -
54
الْمَتِينُ
Al-Matīn
Yang Maha Kokoh
Al-Matin adalah Dzat yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan kokoh, tidak tergoyahkan oleh apa pun. Kekuatan-Nya tidak pernah surut dan tidak ada celah kelemahan sedikit pun. Sifat ini menegaskan kesempurnaan kekuatan Allah. Orang yang berpegang pada tali agama Allah berarti ia berpegang pada pegangan yang paling kokoh dan tidak akan pernah putus.
Contoh Doa: "Ya Matīn, kokohkanlah pijakan kami di atas jalan-Mu yang lurus dan teguhkanlah iman di dalam dada kami." -
55
الْوَلِيُّ
Al-Waliyy
Yang Maha Melindungi
Al-Waliyy adalah pelindung, penolong, dan sahabat sejati bagi orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Ketika Allah menjadi Wali seseorang, maka tidak ada yang bisa mencelakakannya. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya Wali adalah kunci keselamatan dan kebahagiaan hakiki.
Contoh Doa: "Ya Waliyy, jadilah Engkau pelindung kami di dunia dan di akhirat. Bimbinglah kami selalu di bawah naungan pertolongan-Mu." -
56
الْحَمِيدُ
Al-Hamīd
Yang Maha Terpuji
Allah adalah Dzat yang berhak atas segala pujian, baik Dia dipuji oleh makhluk-Nya maupun tidak. Sifat-sifat-Nya sempurna dan perbuatan-Nya terpuji. Setiap nikmat yang kita terima adalah alasan untuk memuji-Nya. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan bahwa sumber segala kebaikan dan pujian hanyalah Dia. Langit, bumi, dan segala isinya senantiasa bertasbih memuji-Nya.
Contoh Doa: "Ya Hamīd, jadikanlah lisan kami basah karena selalu memuji-Mu dan hati kami penuh dengan rasa syukur kepada-Mu." -
57
الْمُحْصِي
Al-Muhshī
Yang Maha Menghitung
Al-Muhshi adalah Dzat yang mengetahui dan menghitung segala sesuatu dengan sangat detail, tidak ada yang terlewat sedikit pun. Dia menghitung jumlah tetesan hujan, butiran pasir di pantai, napas setiap makhluk, dan setiap amal perbuatan manusia. Sifat ini mengingatkan kita bahwa semua yang kita lakukan tercatat dengan rapi dan akan diperhitungkan.
Contoh Doa: "Ya Muhshī, Engkau menghitung setiap amal kami. Jadikanlah catatan amal kami dipenuhi dengan kebaikan dan ampunan-Mu." -
58
الْمُبْدِئُ
Al-Mubdi’
Yang Maha Memulai
Al-Mubdi' adalah Dzat yang memulai penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah yang pertama kali mengadakan alam semesta dan seluruh isinya tanpa ada contoh sebelumnya. Inisiatif penciptaan murni berasal dari kehendak-Nya. Merenungi nama ini membuat kita takjub akan kuasa-Nya yang mampu menciptakan dari nol.
Contoh Doa: "Ya Mubdi’, sebagaimana Engkau memulai penciptaan kami, maka mulailah setiap hari kami dengan hidayah dan rahmat-Mu." -
59
الْمُعِيدُ
Al-Mu’īd
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
Al-Mu'id adalah Dzat yang akan mengembalikan kehidupan kepada semua makhluk setelah mereka mati. Sebagaimana Dia mudah dalam memulai penciptaan, maka mengembalikannya adalah lebih mudah lagi bagi-Nya. Dia akan membangkitkan semua manusia untuk pengadilan akhir. Iman kepada Al-Mu'id meneguhkan keyakinan kita akan adanya hari kebangkitan.
Contoh Doa: "Ya Mu’īd, kembalikanlah kami kepada-Mu dalam keadaan husnul khatimah dan bangkitkanlah kami bersama orang-orang saleh." -
60
الْمُحْيِي
Al-Muhyī
Yang Maha Menghidupkan
Allah adalah Al-Muhyi, satu-satunya Dzat yang memberi kehidupan. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan menghidupkan hati yang lalai dengan cahaya hidayah. Kehidupan adalah anugerah terbesar dari-Nya yang harus kita syukuri dengan mengisinya dengan ketaatan.
Contoh Doa: "Ya Muhyī, hidupkanlah hati kami dengan cahaya iman dan Al-Qur'an, dan jangan Engkau matikan ia dalam kelalaian." -
61
الْمُمِيتُ
Al-Mumīt
Yang Maha Mematikan
Sebagaimana Allah yang menghidupkan, Dia jugalah satu-satunya yang berkuasa mematikan. Kematian adalah takdir yang pasti bagi setiap yang bernyawa. Tidak ada yang bisa lari darinya. Al-Mumit mematikan siapa saja yang Dia kehendaki pada waktu yang telah ditentukan. Mengingat Al-Mumit akan melembutkan hati, membuat kita zuhud terhadap dunia, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
Contoh Doa: "Ya Mumīt, matikanlah kami dalam keadaan Islam dan iman, serta dalam keadaan Engkau ridha kepada kami." -
62
الْحَيُّ
Al-Hayy
Yang Maha Hidup
Allah adalah Al-Hayy, Dzat yang hidup kekal abadi, tidak didahului oleh ketiadaan dan tidak akan diakhiri oleh kebinasaan. Kehidupan-Nya sempurna dan menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Bersandar pada Dzat Yang Maha Hidup memberikan kepastian bahwa sandaran kita tidak akan pernah mati atau sirna.
Contoh Doa: "Ya Hayyu Ya Qayyum, dengan rahmat-Mu kami memohon pertolongan. Perbaikilah segala urusan kami dan jangan serahkan kami kepada diri kami sendiri walau sekejap mata." -
63
الْقَيُّومُ
Al-Qayyūm
Yang Maha Berdiri Sendiri
Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan bantuan siapa pun. Justru, seluruh makhluk bergantung sepenuhnya kepada-Nya untuk bisa ada dan bertahan. Dia yang mengatur dan mengurus alam semesta secara terus-menerus tanpa henti. Nama ini, ketika digabungkan dengan Al-Hayy, menjadi tiang utama dalam doa dan dzikir, menunjukkan kesempurnaan dan kemandirian Allah.
Contoh Doa: "Ya Qayyūm, Engkaulah yang mengurus segala sesuatu. Uruslah segala kebutuhan kami dan jangan biarkan kami bergantung kepada selain-Mu." -
64
الْوَاجِدُ
Al-Wājid
Yang Maha Menemukan
Al-Wajid adalah Dzat yang tidak pernah kekurangan apa pun. Dia Maha Kaya dan memiliki segala yang Dia kehendaki. Dia menemukan dan mendapatkan apa saja yang diinginkan-Nya karena semuanya adalah milik-Nya. Berbeda dengan makhluk yang seringkali kehilangan atau tidak memiliki, Allah adalah Al-Wajid yang kesempurnaan-Nya tidak bercela.
Contoh Doa: "Ya Wājid, Engkau tidak membutuhkan apa pun. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu agar kami tidak butuh kepada selain-Mu." -
65
الْمَاجِدُ
Al-Mājid
Yang Maha Mulia
Al-Majid memiliki makna yang mirip dengan Al-Majid, yaitu Yang Maha Mulia dan Luhur. Namun, Al-Majid lebih menekankan pada kemuliaan dan keagungan perbuatan-Nya serta keluasan karunia-Nya. Kemuliaan-Nya terpancar dari kedermawanan dan kebaikan-Nya yang tiada henti kepada seluruh makhluk.
Contoh Doa: "Ya Mājid, limpahkanlah kepada kami kemuliaan akhlak dan keluhuran budi pekerti sebagai cerminan dari nama-Mu yang mulia." -
66
الْوَاحِدُ
Al-Wāhid
Yang Maha Tunggal
Al-Wahid menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya dalam Dzat-Nya. Tidak ada yang serupa dengan-Nya dan Dia tidak berbilang. Konsep ini adalah inti dari tauhid, yaitu mengesakan Allah secara mutlak. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Pengakuan ini adalah fondasi utama akidah seorang muslim.
Contoh Doa: "Ya Wāhid, teguhkanlah hati kami di atas tauhid, untuk menyembah hanya kepada-Mu dan tidak menyekutukan-Mu dengan apa pun." -
67
الْأَحَدُ
Al-Ahad
Yang Maha Esa
Al-Ahad memiliki makna keesaan yang lebih dalam daripada Al-Wahid. Al-Ahad berarti Dia tunggal dalam segala hal: Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada yang bisa menyamai-Nya dalam aspek apa pun. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Nama ini menolak segala bentuk syirik dan penyekutuan secara total, seperti yang ditegaskan dalam Surah Al-Ikhlas.
Contoh Doa: "Ya Ahad, kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Esa. Matikanlah kami di atas kesaksian ini." -
68
الصَّمَدُ
Ash-Shamad
Yang Maha Dibutuhkan
Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala hajat mereka. Semua ciptaan membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia sempurna dalam segala sifat-Nya. Menghayati nama Ash-Shamad membuat kita hanya menujukan permohonan dan harapan kepada Allah semata.
Contoh Doa: "Ya Shamad, hanya kepada-Mu kami bergantung. Cukupkanlah segala kebutuhan kami dan jangan jadikan kami bergantung pada makhluk-Mu." -
69
الْقَادِرُ
Al-Qādir
Yang Maha Berkuasa
Al-Qadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang bisa melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, mematikan, menghidupkan kembali, dan mengatur segalanya. Keyakinan pada kekuasaan-Nya memberikan harapan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Contoh Doa: "Ya Qādir, Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Mudahkanlah bagi kami urusan yang terasa sulit dan mustahil bagi kami." -
70
الْمُقْتَدِرُ
Al-Muqtadir
Yang Sangat Berkuasa
Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Nama ini menunjukkan kesempurnaan dan kedahsyatan kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Dia berkuasa penuh atas segala takdir dan ketetapan. Kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu dengan sangat presisi. Nama ini menimbulkan rasa takut dan pengagungan yang luar biasa terhadap kekuatan Allah SWT.
Contoh Doa: "Ya Muqtadir, kami berlindung dengan kekuasaan-Mu yang sempurna dari segala takdir buruk yang telah Engkau tetapkan." -
71
الْمُقَدِّمُ
Al-Muqaddim
Yang Maha Mendahulukan
Al-Muqaddim adalah Dzat yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas yang lain dalam hal penciptaan, kedudukan, atau rezeki, sesuai dengan hikmah-Nya. Dia juga mendahulukan hamba-Nya yang taat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kita memohon kepada-Nya agar mendahulukan kita dalam kebaikan.
Contoh Doa: "Ya Muqaddim, dahulukanlah kami dalam melakukan kebaikan dan meraih ampunan-Mu." -
72
الْمُؤَخِّرُ
Al-Mu’akhkhir
Yang Maha Mengakhirkan
Sebagai lawan dari Al-Muqaddim, Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, atau menunda terkabulnya doa karena ada hikmah di baliknya. Sifat ini mengajarkan kita untuk sabar dan percaya pada waktu yang ditetapkan oleh Allah.
Contoh Doa: "Ya Mu’akhkhir, janganlah Engkau akhirkan kami dari mendapatkan rahmat-Mu. Jangan tunda ampunan-Mu atas dosa-dosa kami." -
73
الْأَوَّلُ
Al-Awwal
Yang Maha Awal
Allah adalah Al-Awwal, yang keberadaan-Nya tidak didahului oleh apa pun. Dia ada sebelum segala sesuatu ada. Dia adalah permulaan dari segala permulaan. Tidak ada yang lebih dahulu dari-Nya. Merenungi nama ini membuat kita sadar bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
Contoh Doa: "Ya Awwal, Engkaulah yang pertama tanpa permulaan. Jadikanlah akhir urusan kami selalu dalam kebaikan." -
74
الْآخِرُ
Al-Ākhir
Yang Maha Akhir
Allah adalah Al-Akhir, yang akan tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Dia adalah tujuan akhir dari segalanya. Keberadaan-Nya kekal dan abadi. Sementara semua makhluk akan binasa, Dia tetap kekal. Keyakinan ini membuat orientasi hidup kita tertuju kepada-Nya sebagai tujuan akhir.
Contoh Doa: "Ya Ākhir, Engkaulah yang terakhir tanpa penghabisan. Jadikanlah Engkau tujuan akhir dari segala cita-cita dan kerinduan kami." -
75
الظَّاهِرُ
Azh-Zhāhir
Yang Maha Nyata
Allah adalah Azh-Zhahir, yang keberadaan-Nya sangat nyata melalui tanda-tanda kebesaran-Nya di seluruh alam semesta. Setiap ciptaan adalah bukti nyata eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan lebih jelas dari apa pun. Bagi mata hati yang terbuka, bukti keberadaan Allah ada di mana-mana.
Contoh Doa: "Ya Zhāhir, tampakkanlah kepada kami kebesaran-Mu di setiap penjuru alam agar iman kami semakin kokoh." -
76
الْبَاطِنُ
Al-Bāthin
Yang Maha Ghaib
Meskipun nyata, Allah juga Al-Bathin, yang Dzat-Nya tersembunyi dan tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal manusia. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak bisa melihat-Nya. Dia Maha Ghaib. Sifat ini mengajarkan kerendahan hati bahwa pengetahuan kita sangat terbatas di hadapan Dzat-Nya yang agung.
Contoh Doa: "Ya Bāthin, Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan. Perbaikilah batin kami sebagaimana kami berusaha memperbaiki lahiriah kami." -
77
الْوَالِي
Al-Wālī
Yang Maha Memerintah
Al-Wali adalah Dzat yang menguasai dan mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia adalah pemilik tunggal alam semesta dan berhak penuh untuk memerintah sesuai kehendak-Nya. Semua tunduk di bawah pemerintahan dan kekuasaan-Nya. Kita adalah rakyat di dalam kerajaan-Nya yang Maha Luas.
Contoh Doa: "Ya Wālī, Engkaulah penguasa kami. Bimbinglah kami untuk menjadi hamba yang patuh pada setiap perintah dan aturan-Mu." -
78
الْمُتَعَالِي
Al-Muta’ālī
Yang Maha Tinggi
Al-Muta'ali adalah Dzat yang ketinggian-Nya melampaui segala-galanya. Dia suci dari segala sifat kekurangan dan penyerupaan dengan makhluk. Ketinggian-Nya menunjukkan keagungan dan kesempurnaan-Nya yang mutlak, jauh dari jangkauan imajinasi dan pemahaman manusia. Dia Maha Tinggi dari segala apa yang mereka sekutukan.
Contoh Doa: "Ya Muta’ālī, Engkaulah yang Maha Tinggi dari segala cela. Sucikanlah kami dari perbuatan yang merendahkan martabat kami sebagai hamba-Mu." -
79
الْبَرُّ
Al-Barr
Yang Maha Penderma
Al-Barr adalah sumber segala kebaikan dan kedermawanan. Kebaikan-Nya tercurah kepada seluruh makhluk tanpa henti. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar dan memaafkan banyak kesalahan. Sifat Al-Barr menginspirasi kita untuk selalu berbuat baik (birr) kepada sesama, terutama kepada kedua orang tua.
Contoh Doa: "Ya Barr, limpahkanlah kebaikan-Mu kepada kami. Jadikanlah kami orang yang selalu berbuat baik kepada orang tua dan sesama." -
80
التَّوَّابُ
At-Tawwāb
Yang Maha Penerima Taubat
At-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya dan sangat suka menerima taubat mereka. Dia memberi taufik kepada seseorang untuk bertaubat, lalu Dia menerima taubatnya. Sebanyak apa pun dosa dan sesering apa pun seseorang tergelincir, pintu taubat-Nya selalu terbuka bagi yang tulus kembali.
Contoh Doa: "Ya Tawwāb, terimalah taubat kami. Kami sering berbuat dosa, maka ampunilah dan bimbinglah kami untuk tidak mengulanginya lagi." -
81
الْمُنْتَقِمُ
Al-Muntaqim
Yang Maha Pemberi Balasan
Al-Muntaqim adalah Dzat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya sangat adil dan tidak zalim. Sifat ini ditujukan kepada para penentang kebenaran dan pelaku kezaliman, sebagai bentuk penegakan keadilan-Nya. Ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang berani menentang Allah.
Contoh Doa: "Ya Muntaqim, lindungilah kami dari kezaliman orang-orang zalim dan jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang mendapat balasan murka-Mu." -
82
الْعَفُوُّ
Al-‘Afuww
Yang Maha Pemaaf
Al-'Afuww adalah Dzat yang menghapuskan dosa dan menghilangkan bekasnya seolah-olah dosa itu tidak pernah ada. Pemaafan-Nya lebih luas dari sekadar ampunan (maghfirah). Dia memaafkan kesalahan tanpa menyisakan catatan. Nama ini, terutama pada malam Lailatul Qadar, menjadi harapan terbesar kita untuk mendapatkan penghapusan dosa total.
Contoh Doa: "Ya ‘Afuww, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah kami." -
83
الرَّءُوفُ
Ar-Ra’ūf
Yang Maha Belas Kasih
Ar-Ra'uf adalah puncak dari kasih sayang. Ini adalah belas kasih yang sangat dalam dan lembut, yang mencegah datangnya keburukan. Kasih sayang Ar-Ra'uf membuat-Nya tidak ingin hamba-Nya tertimpa musibah dan selalu memberikan kemudahan. Sifat ini menunjukkan betapa besarnya cinta dan kepedulian Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Contoh Doa: "Ya Ra’ūf, kami berlindung kepada-Mu dengan belas kasih-Mu yang agung. Jauhkanlah kami dari segala marabahaya dan kesulitan." -
84
مَالِكُ الْمُلْكِ
Mālik-ul-Mulk
Pemilik Kekuasaan
Malik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari segala kerajaan dan kekuasaan. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah peminjam kekuasaan yang sesungguhnya milik-Nya. Nama ini menanamkan keyakinan bahwa segala kekuasaan duniawi bersifat sementara dan tunduk pada kehendak-Nya.
Contoh Doa: "Ya Mālik-ul-Mulk, Engkaulah Pemilik Kerajaan. Jangan biarkan kekuasaan yang Engkau titipkan kepada kami membuat kami lalai dari-Mu." -
85
ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Dzul-Jalāli wal-Ikrām
Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Nama agung ini menggabungkan dua sifat: kebesaran (Al-Jalal) yang membuat-Nya ditakuti dan diagungkan, serta kemuliaan (Al-Ikram) yang membuat-Nya dicintai dan diharapkan karunia-Nya. Dzat yang memiliki dua sifat ini adalah Dzat yang paling sempurna. Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak doa dengan menyebut nama ini karena ia mencakup segala kesempurnaan.
Contoh Doa: "Ya Dzal-Jalāli wal-Ikrām, kami memohon kepada-Mu dengan kebesaran dan kemuliaan-Mu, kabulkanlah segala hajat kami." -
86
الْمُقْسِطُ
Al-Muqsith
Yang Maha Pemberi Keadilan
Al-Muqsith adalah Dzat yang menegakkan keadilan bagi semua, termasuk bagi mereka yang dizalimi. Keadilan-Nya sempurna, memastikan bahwa setiap hak akan dikembalikan kepada pemiliknya. Dia adil dalam hukum dan takdir-Nya. Beriman kepada Al-Muqsith memberikan ketenangan bagi kaum yang lemah dan tertindas, bahwa keadilan pasti akan datang dari sisi-Nya.
Contoh Doa: "Ya Muqsith, jadikanlah kami orang yang menegakkan keadilan dalam hidup kami dan berikanlah keadilan bagi saudara-saudara kami yang tertindas." -
87
الْجَامِعُ
Al-Jāmi’
Yang Maha Mengumpulkan
Al-Jami' adalah Dzat yang akan mengumpulkan seluruh manusia, dari generasi pertama hingga terakhir, di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang akan terlewat. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling berlawanan di alam semesta, serta mengumpulkan hati orang-orang beriman dalam persaudaraan.
Contoh Doa: "Ya Jāmi’, kumpulkanlah kami di hari kiamat bersama para nabi, orang-orang jujur, para syuhada, dan orang-orang saleh." -
88
الْغَنِيُّ
Al-Ghaniyy
Yang Maha Kaya
Al-Ghaniyy adalah Dzat yang Maha Kaya secara mutlak. Kekayaan-Nya tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya, sementara seluruh makhluk sangat membutuhkan-Nya (faqir). Perbendaharaan langit dan bumi adalah milik-Nya. Kekayaan sejati adalah merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Al-Ghaniyy.
Contoh Doa: "Ya Ghaniyy, kayakanlah kami dengan karunia-Mu, dan cukupkanlah kami dari apa yang ada di tangan manusia." -
89
الْمُغْنِي
Al-Mughnī
Yang Maha Memberi Kekayaan
Al-Mughni adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dia membuat seseorang tidak lagi bergantung pada makhluk lain. Kekayaan yang Dia berikan bisa berupa harta, ilmu, atau kekayaan hati (qana'ah), yang merupakan kekayaan terbaik.
Contoh Doa: "Ya Mughnī, berikanlah kami kekayaan yang membuat kami semakin taat kepada-Mu dan bermanfaat bagi sesama." -
90
الْمَانِعُ
Al-Māni’
Yang Maha Mencegah
Al-Mani' adalah Dzat yang mencegah atau menahan sesuatu demi melindungi hamba-Nya dari keburukan. Terkadang, Dia menahan karunia dunia dari seseorang bukan karena benci, tetapi karena Dia tahu karunia itu akan membahayakannya. Pencegahan-Nya adalah bentuk kasih sayang dan hikmah yang tersembunyi.
Contoh Doa: "Ya Māni’, jika Engkau mencegah sesuatu dari kami, maka gantilah dengan yang lebih baik dan lapangkanlah hati kami untuk menerimanya." -
91
الضَّارُّ
Adh-Dhārr
Yang Maha Memberi Mudarat
Adh-Dharr adalah Dzat yang berkuasa menimpakan mudarat atau bahaya kepada siapa pun yang Dia kehendaki, sebagai ujian, teguran, atau hukuman. Tidak ada yang bisa mendatangkan bahaya kecuali atas izin-Nya. Nama ini, dipahami bersama An-Nafi', menunjukkan bahwa baik dan buruk sepenuhnya berada dalam genggaman kekuasaan Allah.
Contoh Doa: "Ya Dhārr, kami berlindung kepada-Mu dari segala marabahaya dan keburukan yang telah Engkau takdirkan." -
92
النَّافِعُ
An-Nāfi’
Yang Maha Memberi Manfaat
An-Nafi' adalah sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada satu pun manfaat yang sampai kepada kita kecuali berasal dari-Nya. Walaupun seluruh makhluk bersatu untuk memberi kita manfaat, mereka tidak akan bisa melakukannya tanpa izin dari An-Nafi'. Ini mengajarkan kita untuk mencari kebaikan hanya dari sumbernya yang sejati.
Contoh Doa: "Ya Nāfi’, berikanlah kami segala hal yang bermanfaat bagi kami di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah kami dari apa yang membahayakan kami." -
93
النُّورُ
An-Nūr
Yang Maha Bercahaya
An-Nur adalah cahaya langit dan bumi. Dzat-Nya adalah cahaya dan hijab-Nya pun cahaya. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik seperti matahari, maupun cahaya maknawi seperti cahaya iman, hidayah, dan Al-Qur'an. Tanpa cahaya-Nya, seluruh alam semesta akan berada dalam kegelapan total.
Contoh Doa: "Ya Nūr, terangilah hati kami dengan cahaya iman-Mu dan berikanlah kami cahaya petunjuk-Mu dalam meniti kehidupan." -
94
الْهَادِي
Al-Hādī
Yang Maha Pemberi Petunjuk
Al-Hadi adalah satu-satunya Dzat yang mampu memberikan hidayah (petunjuk) ke dalam hati manusia. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus. Hidayah adalah anugerah terbesar yang tidak ternilai harganya. Siapa yang diberi petunjuk oleh-Nya, tidak ada yang bisa menyesatkannya.
Contoh Doa: "Ya Hādī, tunjukkanlah kami jalan yang lurus dan tetapkanlah hati kami di atas petunjuk-Mu hingga kami bertemu dengan-Mu." -
95
الْبَدِيعُ
Al-Badī’
Yang Maha Pencipta Keindahan
Al-Badi' adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya, dari kepingan salju hingga galaksi, adalah karya seni yang unik dan menakjubkan. Dia adalah inovator sejati yang kreativitas-Nya tidak terbatas. Sifat ini mengajak kita untuk mengapresiasi keindahan ciptaan-Nya.
Contoh Doa: "Ya Badī’, perlihatkanlah kepada kami keindahan ciptaan-Mu agar kami semakin mengagumi kebesaran-Mu." -
96
الْبَاقِي
Al-Bāqī
Yang Maha Kekal
Al-Baqi adalah Dzat yang keberadaan-Nya kekal abadi, tidak akan pernah sirna atau berakhir. Segala sesuatu di alam semesta ini akan hancur dan fana, kecuali Dzat Allah. Keyakinan akan kekekalan Allah membuat kita tidak terlalu terikat pada dunia yang sementara dan lebih fokus pada investasi untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
Contoh Doa: "Ya Bāqī, segala sesuatu akan musnah kecuali wajah-Mu. Jadikanlah amalan kami kekal pahalanya di sisi-Mu." -
97
الْوَارِثُ
Al-Wārits
Yang Maha Mewarisi
Al-Warits adalah Dzat yang akan mewarisi langit, bumi, dan segala isinya setelah semua makhluk binasa. Semua kepemilikan di dunia ini hanyalah titipan sementara. Pada akhirnya, semua akan kembali kepada Pemilik dan Pewaris yang sesungguhnya, yaitu Allah SWT.
Contoh Doa: "Ya Wārits, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus-Mu." -
98
الرَّشِيدُ
Ar-Rasyīd
Yang Maha Pandai
Ar-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Pandai dalam setiap pengaturan dan tuntunan-Nya. Petunjuk-Nya selalu mengarah pada kebenaran dan kebaikan. Dia membimbing hamba-Nya dengan cara yang paling bijaksana. Mengikuti petunjuk Ar-Rasyid adalah jaminan untuk tidak tersesat dalam hidup.
Contoh Doa: "Ya Rasyīd, bimbinglah kami selalu ke jalan yang lurus dan berikanlah kami kecerdasan untuk memahami petunjuk-Mu." -
99
الصَّبُورُ
Ash-Shabūr
Yang Maha Sabar
Ash-Shabur adalah Dzat yang memiliki kesabaran tak terbatas. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum pelaku maksiat, melainkan memberi mereka tangguh dan kesempatan untuk kembali. Dia sabar melihat kedurhakaan hamba-Nya sambil terus memberi mereka nikmat. Sifat ini mengajarkan kita untuk memiliki kesabaran tingkat tinggi dalam ketaatan, dalam menghadapi musibah, dan dalam menjauhi maksiat.
Contoh Doa: "Ya Shabūr, anugerahkanlah kepada kami kesabaran yang indah dalam menghadapi setiap ujian dari-Mu."
Adab dan Kekuatan Berdoa dengan Asmaul Husna
Berdoa dengan Asmaul Husna memiliki adab tersendiri agar lebih mustajab. Pertama, mulailah doa dengan memuji Allah (tahmid) dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kedua, sebutlah nama Allah yang paling sesuai dengan isi permohonan kita. Misalnya, jika memohon ampunan, sebutlah "Ya Ghaffar, Ya 'Afuww". Jika memohon rezeki, panggillah "Ya Razzaq, Ya Ghaniyy". Ketiga, lakukan dengan penuh keyakinan, kerendahan hati, dan suara yang lirih. Keempat, yakini bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa tersebut dengan cara terbaik menurut ilmu-Nya.
Kekuatan doa dengan Asmaul Husna terletak pada pengakuan kita akan sifat-sifat Allah yang agung. Ketika kita memanggil-Nya dengan sifat yang relevan, kita sedang menunjukkan pemahaman dan pengagungan kita kepada-Nya. Ini seperti seorang anak yang memuji kebaikan ayahnya sebelum meminta sesuatu, tentu akan lebih meluluhkan hati. Demikian pula, Allah sangat menyukai hamba-Nya yang mengenal dan memanggil-Nya dengan nama-nama terbaik-Nya.
Doa Penutup Setelah Membaca Asmaul Husna
Setelah selesai membaca dan merenungi ke-99 Asmaul Husna, sangat dianjurkan untuk menutupnya dengan doa yang mencakup permohonan ampunan, rahmat, dan kebaikan dunia akhirat. Berikut adalah salah satu contoh doa yang sering dipanjatkan:
بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَلِوَالِدِيْنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا، وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ. يَا اَللهُ يَا رَبَّنَا، تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
"Bi-asmā'ikal ḥusnaghfir lanā dzunūbanā, wa liwālidīnā wa dzurriyyātinā, wa kaffir 'annā sayyi'ātinā, wa tawaffanā ma'al abrār. Yā Allāhu yā Rabbanā, taqabbal minnā innaka antas samī'ul 'alīm, wa tub 'alaynā innaka antat tawwābur raḥīm."
"Dengan nama-nama-Mu yang terbaik, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami dan keturunan kami. Hapuslah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang baik. Ya Allah, ya Tuhan kami, terimalah (amalan) dari kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Mengenal Allah melalui Asmaul Husna adalah sebuah perjalanan iman yang tak berujung. Semakin dalam kita merenungi setiap nama, semakin besar rasa cinta, takut, dan harap kita kepada-Nya. Semoga kita semua dimudahkan untuk senantiasa mengingat-Nya, memahami keagungan-Nya, dan berdoa kepada-Nya dengan nama-nama-Nya yang terindah, sehingga kita dapat meraih keridhaan-Nya di dunia dan di akhirat.