Visualisasi sederhana dari era kejayaan motor klasik.
Di antara deretan motor bebek legendaris Indonesia, nama GL 100 Platina selalu memiliki tempat istimewa di hati para pecinta otomotif tanah air. Motor ini bukan sekadar kendaraan; ia adalah simbol ketahanan, kesederhanaan, dan era kejayaan mesin yang andal dari Honda.
Ketika kita berbicara tentang GL 100 Platina, kita merujuk pada versi pembaruan dari seri GL 100 yang ikonik. Nama "Platina" sendiri sering dikaitkan dengan teknologi pengapian yang lebih modern pada masanya, meskipun esensi utama motor ini tetap terletak pada mesin 4-tak SOHC yang terkenal bandel dan mudah perawatannya. Desainnya yang khas, dengan tangki yang kotak dan jok yang memanjang, berhasil menciptakan siluet yang langsung dikenali.
Salah satu alasan utama mengapa motor ini masih dicari hingga kini, bahkan dalam kondisi bekas, adalah durabilitasnya yang luar biasa. Mesin 100cc-nya dirancang untuk menempuh jarak jauh tanpa keluhan berarti. Di berbagai pelosok negeri, GL 100 Platina telah membuktikan diri sebagai kuda pekerja keras, mampu melibas jalanan yang rusak maupun medan yang menantang.
Bagi para kolektor, motor ini menawarkan daya tarik nostalgia. Memiliki sebuah GL 100 Platina orisinal terasa seperti memiliki artefak sejarah yang masih bisa digunakan sehari-hari. Motor ini menawarkan pengalaman berkendara yang otentik, jauh dari hiruk pikuk teknologi modern yang terkadang membuat perawatan menjadi lebih rumit.
Meskipun Honda telah meluncurkan banyak penerus, dari GL Max hingga GL Pro, model GL 100 Platina sering dianggap sebagai titik keseimbangan sempurna antara model GL 100 generasi awal yang sangat sederhana dan versi yang lebih berorientasi pada performa. Perubahan minor pada bagian bodi, lampu, dan terutama sistem pengapian, memberikan nilai tambah tersendiri bagi varian Platina.
Di pasar motor bekas, khususnya yang kondisinya masih prima atau bahkan restorasi total (full original), harga GL 100 Platina bisa melonjak tinggi. Para pemilik yang merawat motor ini dengan baik sering kali menjualnya bukan berdasarkan nilai pasar motor bebek biasa, melainkan sebagai motor koleksi klasik yang harganya terus diapresiasi seiring waktu. Perawatan yang dibutuhkan pun relatif murah dan suku cadangnya, meskipun mulai langka untuk beberapa komponen kosmetik, masih banyak tersedia di pasaran onderdil motor tua.
Di tengah dominasi skuter matic modern, motor seperti GL 100 Platina mengajarkan kita tentang filosofi berkendara yang berbeda. Ini tentang menikmati setiap perpindahan gigi manual, suara mesin yang khas, dan rasa bangga ketika berhasil merawat mesin berusia puluhan tahun agar tetap prima. Keandalannya yang legendaris memastikan bahwa ia akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah otomotif Indonesia, sebuah mesin yang diciptakan untuk bertahan.