Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik dan paling alami untuk bayi. Namun, ketika ASI perlu disimpan dalam botol atau dot untuk diberikan di lain waktu, pemahaman tentang ketahanan ASI dalam dot menjadi krusial. Penyimpanan yang benar memastikan bahwa ASI tetap mempertahankan kandungan nutrisi, antibodi, dan enzim pentingnya.
Menyimpan ASI bukanlah sekadar memasukkannya ke kulkas atau freezer. Ada panduan suhu dan durasi yang spesifik. ASI perah yang disimpan pada suhu yang salah dapat mengalami degradasi nutrisi dan meningkatkan risiko kontaminasi bakteri, yang tentunya harus dihindari demi kesehatan si kecil.
Ilustrasi Panduan Suhu Penyimpanan ASI
Ketahanan ASI sangat bergantung pada tempat Anda menyimpannya. Berikut adalah panduan umum yang sering direkomendasikan oleh pakar laktasi:
ASI yang baru diperah dan tidak segera dibekukan atau didinginkan paling baik dihabiskan dalam waktu singkat. Ketahanan ASI dalam dot pada suhu ruangan (sekitar 25°C) adalah maksimal 4 jam. Jika ruangan sangat panas, durasi ini bisa lebih pendek.
Jika Anda berencana menggunakan ASI dalam waktu dekat (misalnya, dalam 3-5 hari ke depan), simpanlah dalam kulkas dengan suhu sekitar 4°C. ASI yang disimpan di kulkas umumnya tahan hingga 3-5 hari. Pastikan dot diletakkan di bagian belakang kulkas, bukan di pintu, karena suhu pintu lebih sering berubah.
Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah pilihan terbaik. ASI yang dibekukan pada suhu -18°C atau lebih rendah dapat bertahan hingga 6 bulan, meskipun kualitas terbaik dipertahankan dalam 3 bulan pertama. Penting untuk tidak mengisi penuh dot karena ASI akan memuai saat membeku.
Saat memeriksa ASI yang telah disimpan, perhatikan baik-baik penampilannya. ASI yang baik mungkin menunjukkan lapisan lemak (krim) yang terpisah di bagian atas dot. Ini adalah hal normal, dan Anda hanya perlu menggoyangkannya perlahan untuk mencampurnya kembali sebelum disajikan.
Jangan pernah membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan sepenuhnya. Selain itu, jika ASI berbau asam, terasa seperti sabun, atau menunjukkan tanda-tanda pembusukan (meskipun baru beberapa hari disimpan), sebaiknya jangan diberikan kepada bayi.
Kebersihan dot dan peralatan memerah sangat penting. Pastikan semua telah dicuci dengan air sabun panas dan dibilas tuntas sebelum digunakan kembali untuk menyimpan ASI. Kontaminasi dari botol yang tidak higienis dapat memperpendek ketahanan ASI dalam dot secara drastis.
Ketika tiba saatnya menyajikan ASI beku dalam dot, proses pencairan juga harus benar. Hindari mencairkan ASI beku di suhu ruangan atau menggunakan air panas mendidih. Cara terbaik adalah memindahkannya dari freezer ke kulkas semalaman, atau merendam dot dalam semangkuk air hangat (bukan panas).
Setelah dicairkan, ASI harus dihangatkan hingga mencapai suhu tubuh (sekitar 37°C). Gunakan botol penghangat ASI atau rendam dot dalam air hangat. Jangan pernah menggunakan microwave, karena panas yang tidak merata dapat menciptakan titik panas berbahaya bagi mulut bayi dan merusak nutrisi penting dalam ASI.