Strategi Jitu Menemukan Kontrakan Terdekat, Terbaik, dan Termurah
Mencari hunian sewa atau kontrakan bukanlah sekadar mencari atap untuk berlindung, melainkan sebuah investasi kenyamanan dan efisiensi waktu. Tiga kriteria utama seringkali menjadi penentu: terdekat dari lokasi aktivitas Anda, terbaik dari segi fasilitas, dan tentu saja, termurah atau sesuai anggaran. Proses pencarian ini, terutama di kota-kota besar yang padat, membutuhkan strategi yang matang dan metodologi yang terstruktur. Artikel panduan komprehensif ini akan mengupas tuntas langkah-langkah yang harus Anda ambil, dari analisis kebutuhan hingga penandatanganan kontrak, memastikan Anda mendapatkan hunian ideal yang menjawab ketiga kriteria tersebut.
Bagian 1: Mendefinisikan Lokasi dan Kebutuhan Jarak (Kriteria 'Terdekat')
Langkah pertama dalam pencarian adalah mendefinisikan secara spesifik apa yang dimaksud dengan 'terdekat'. Jarak ideal bukanlah nol kilometer, melainkan jarak tempuh yang efisien dan nyaman menuju titik fokus aktivitas Anda, baik itu kantor, kampus, atau pusat bisnis.
1.1. Menetapkan Titik Koordinat Utama
Tentukan satu hingga tiga lokasi primer yang paling sering Anda datangi. Ini bisa berupa alamat kantor, stasiun komuter, atau rumah sakit. Gunakan alat pemetaan digital untuk menandai area tersebut. Jangan hanya berfokus pada jarak linier (garis lurus), tetapi fokus pada waktu tempuh selama jam sibuk. Kontrakan yang berjarak 2 km namun bebas macet jauh lebih baik daripada 1 km namun terperangkap kemacetan total.
1.2. Penggunaan Teknologi Pencarian Berbasis Lokasi
Teknologi adalah kunci untuk menyaring ribuan pilihan. Gunakan metode pencarian yang cerdas:
A. Pemanfaatan Aplikasi Peta Lanjutan
Radius Filter: Gunakan fungsi pencarian radius pada Google Maps. Ketik "Kontrakan" atau "Kos" di sekitar alamat target Anda. Atur radius pencarian 1-3 km (atau 15 menit waktu tempuh kendaraan).
Street View Mapping: Setelah menemukan lokasi potensial, gunakan fitur Street View. Periksa kondisi gang, akses jalan, dan lingkungan sekitar secara visual sebelum Anda memutuskan untuk datang langsung. Ini menghemat waktu kunjungan yang tidak perlu.
Analisis Transportasi Publik: Periksa apakah kontrakan tersebut dekat dengan halte bus, stasiun KRL, atau layanan transportasi daring yang sering beroperasi. Kedekatan dengan infrastruktur publik seringkali menaikkan harga, namun sangat vital untuk efisiensi mobilitas.
B. Platform Khusus Properti
Situs dan aplikasi properti menawarkan filter yang sangat detail. Pastikan Anda mengaktifkan filter ‘Pencarian Berdasarkan Peta’ atau ‘Dekat dengan Lokasi Saat Ini’. Variasikan kata kunci pencarian Anda, misalnya: "Kontrakan Bulanan Jakarta Selatan", "Kos Eksklusif Cepat Akses Tol", "Kontrakan Petak Murah Dekat Kampus X".
1.3. Metode Pencarian Offline (Jelajah Langsung)
Di beberapa area, terutama permukiman padat dan kontrakan petak, informasi tidak selalu masuk ke platform digital. Pencarian fisik tetap relevan:
Jelajah Gang: Setelah memetakan area radius yang Anda inginkan, sisihkan waktu untuk berjalan kaki atau bersepeda di gang-gang kecil. Seringkali, kontrakan termurah tidak beriklan online. Cari papan pengumuman bertuliskan "Disewakan" atau "Kosong".
Bertanya Kepada Warga Lokal: Warga setempat (warung, tukang parkir, ketua RT/RW) adalah sumber informasi terbaik mengenai kontrakan yang baru saja kosong atau yang akan kosong dalam waktu dekat, serta reputasi pemilik rumah.
Papan Pengumuman Komunitas: Beberapa area perumahan memiliki papan pengumuman digital atau fisik yang sering memuat informasi sewa-menyewa.
Bagian 2: Strategi Mencapai Harga Terbaik (Kriteria 'Murah')
Konsep 'murah' sangat relatif. Tujuannya adalah mendapatkan nilai terbaik untuk uang Anda (Value for Money). Ini melibatkan riset harga pasar, negosiasi yang cerdas, dan identifikasi biaya tersembunyi.
2.1. Memahami Struktur Harga Kontrakan
Harga kontrakan dipengaruhi oleh empat faktor utama:
Jangka Waktu Sewa: Kontrak tahunan (setahun) hampir selalu lebih murah per bulan dibandingkan kontrak bulanan. Kontrak bulanan memberikan fleksibilitas, tetapi premium harganya lebih tinggi 10-25%.
Lokasi Absolut: Kontrakan yang berada persis di pinggir jalan raya utama atau kawasan CBD (Central Business District) akan jauh lebih mahal. Kontrakan yang masuk 50-100 meter ke dalam gang biasanya harganya turun drastis tanpa mengurangi kedekatan yang signifikan.
Fasilitas Internal: Kamar mandi dalam, AC, dan perabotan (furnished) otomatis meningkatkan harga. Jika Anda ingin murah, pertimbangkan kontrakan unfurnished (tanpa perabotan) dan non-AC, lalu bawa peralatan sendiri.
Biaya Tambahan (Utility Costs): Harga yang diiklankan seringkali belum termasuk listrik, air, atau iuran keamanan/kebersihan lingkungan (IPL). Pastikan Anda tahu apakah biaya tersebut sudah all-in atau terpisah.
2.2. Riset Harga Pasar di Area Target
Sebelum bernegosiasi, Anda harus tahu harga batas atas dan batas bawah di area tersebut. Gunakan metodologi perbandingan silang:
Minimal 5 Sampel: Kumpulkan data harga dari minimal lima kontrakan sejenis di radius yang sama.
Matriks Perbandingan: Buat matriks sederhana (misalnya di ponsel Anda) yang membandingkan Luas Kamar, Fasilitas, dan Harga. Ini akan memberikan Anda kekuatan tawar.
Perbedaan Harga Kos vs Kontrakan Petak: Kos biasanya menawarkan layanan tambahan (laundry, kebersihan), sementara kontrakan petak (rumah kecil mandiri) hanya menawarkan ruang. Jika Anda ingin mandiri dan hemat, kontrakan petak cenderung lebih murah untuk jangka panjang.
2.3. Teknik Negosiasi Harga yang Efektif
Negosiasi bukan tentang menawar harga serendah mungkin, melainkan tentang menawarkan keuntungan bagi pemilik kontrakan:
A. Menawarkan Jangka Waktu Lebih Panjang
Jika harga standar sewa 1 tahun adalah 15 Juta, tawarkan untuk menyewa 2 tahun sekaligus dengan harga 28 Juta (hemat 2 Juta). Pemilik rumah sangat menyukai kepastian penyewa jangka panjang karena mengurangi biaya marketing dan potensi kekosongan (vacancy).
B. Pembayaran Tunai di Muka (Cash Advance)
Sebagian besar pemilik kontrakan tradisional (bukan pengelola properti profesional) lebih suka pembayaran tunai penuh di awal. Tawarkan diskon 5-7% jika Anda membayar lunas untuk satu tahun di muka.
C. Menawarkan Perbaikan Kecil
Jika ada kerusakan minor (misalnya keran bocor, cat mengelupas), jangan minta pemilik memperbaikinya sebelum Anda masuk. Tawarkan: "Saya akan perbaiki keran ini sendiri jika Bapak/Ibu bersedia menurunkan harga sewa sebesar Rp X00.000." Ini menunjukkan inisiatif dan kemandirian Anda.
Bagian 3: Variasi Jenis Kontrakan dan Kriteria Pilihan
Kontrakan hadir dalam berbagai bentuk, dan pilihan Anda harus disesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan privasi, dan tentu saja, anggaran. Pemahaman mendalam tentang jenis-jenis ini sangat penting untuk menemukan 'murah' yang sesuai.
3.1. Kontrakan Petak (Rumblek)
Ini adalah jenis paling umum dan seringkali termurah. Biasanya terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar mandi kecil, dan teras/dapur minimalis. Cocok untuk individu atau pasangan muda yang baru menikah dan mencari kemandirian penuh dengan anggaran terbatas.
Keunggulan: Paling murah, privasi penuh, listrik dan air meteran sendiri (kontrol biaya).
Kelemahan: Seringkali tanpa perabotan, lokasi sering masuk gang sempit, kualitas bangunan bervariasi.
3.2. Kontrakan Rumah Kecil (Minimalis)
Biasanya rumah tipe 21, 36, atau 45. Memiliki minimal dua kamar tidur dan ruang tamu. Cocok untuk keluarga kecil. Harga lebih mahal, namun lebih hemat jika dibagi dengan anggota keluarga atau teman sekantor (sistem patungan).
3.3. Kos Campur (Fasilitas Kos)
Walaupun disebut 'kos', beberapa fasilitas kos modern menawarkan kamar yang sangat besar (seperti studio) yang dapat disewa tahunan dan berfungsi layaknya kontrakan. Keuntungannya, fasilitas keamanan (CCTV, gerbang otomatis) dan kebersihan umum terjamin.
3.4. Kontrakan Khusus (Spesialiasi Kebutuhan)
Perluas pencarian Anda ke segmen khusus:
Kontrakan Ramah Hewan (Pet-Friendly): Sulit dicari dan seringkali harganya lebih tinggi, namun sangat penting jika Anda memiliki peliharaan. Pastikan perjanjian tertulis.
Kontrakan Furnished vs Unfurnished: Jika Anda berencana tinggal lebih dari 3 tahun, membeli perabotan sendiri (unfurnished) jauh lebih hemat. Jika kurang dari setahun, furnished lebih praktis.
Tips Anggaran Fleksibel: Jika harga bulanan 1 Juta dirasa mahal, cari kontrakan yang harga sewanya 12 Juta per tahun. Angka ini secara rata-rata hanya 900 ribuan per bulan. Fokus pada harga tahunan untuk mencapai kriteria 'murah'.
Bagian 4: Checklist Pemeriksaan Fisik (Menemukan Kontrakan 'Terbaik')
Aspek 'terbaik' berkaitan dengan kualitas bangunan, lingkungan, dan fungsionalitas. Jangan pernah menyewa tanpa melakukan inspeksi mendetail. Gunakan checklist yang ekstensif ini saat survei lokasi.
4.1. Pemeriksaan Struktur dan Kebersihan Bangunan
A. Dinding dan Plafon
Retak dan Rembesan: Cari tanda-tanda retak struktural atau rembesan air di dinding dan plafon. Rembesan menunjukkan masalah atap atau saluran air yang serius dan mahal.
Jamur dan Lumut: Kehadiran jamur menunjukkan sirkulasi udara yang buruk atau kelembaban kronis. Ini masalah kesehatan serius.
Cat: Apakah cat masih layak? Jika pemilik menolak mengecat ulang, mintalah diskon tambahan untuk pekerjaan cat mandiri.
B. Lantai dan Pintu/Jendela
Engsel dan Kunci: Pastikan semua pintu dan jendela dapat ditutup rapat dan dikunci dengan berfungsi baik, terutama untuk alasan keamanan.
Keramik/Ubin: Periksa apakah ada ubin yang pecah atau terangkat. Ubin yang terangkat bisa menjadi indikasi pergerakan tanah atau masalah fondasi (walaupun jarang, ini penting untuk jangka panjang).
Sinar Matahari: Perhatikan arah hadap jendela. Sinar matahari pagi baik, namun terik matahari sore yang langsung masuk dapat membuat ruangan sangat panas (menambah biaya AC).
4.2. Sistem Kelistrikan dan Air (Utilitas)
A. Kelistrikan
Kapasitas Daya (VA): Tanyakan berapa besar daya listrik (misalnya 900 VA, 1300 VA, 2200 VA). Jika Anda menggunakan AC, laptop, kulkas, dan rice cooker bersamaan, daya di bawah 1300 VA kemungkinan besar tidak akan cukup.
Posisi Meteran: Pastikan Anda memiliki meteran listrik pra-bayar (token) atau pasca-bayar yang terpisah dan terdaftar atas nama/nomor identitas yang jelas jika Anda menyewa kontrakan mandiri.
Stop Kontak: Periksa jumlah dan kondisi stop kontak. Bawa charger ponsel sederhana untuk menguji semua stop kontak.
B. Air dan Sanitasi
Sumber Air: Apakah menggunakan air PDAM atau sumur bor/pompa? Jika sumur, pastikan airnya jernih, tidak berbau, dan debit airnya kuat, terutama pada jam-jam sibuk.
Kamar Mandi: Uji siram toilet. Pastikan drainase (saluran pembuangan) di lantai dan wastafel tidak tersumbat. Genangan air adalah tanda buruk.
Tandon Air: Apakah ada tandon air? Tandon sangat penting di area yang sering mati air. Periksa kebersihannya.
4.3. Infrastruktur Lingkungan dan Akses
Aspek 'terdekat' tidak hanya soal jarak, tapi juga kualitas akses:
Akses Kendaraan: Apakah jalan di depan kontrakan bisa dilalui mobil? Atau hanya motor? Ini menentukan kemudahan Anda saat pindahan barang.
Parkir: Di mana Anda akan memarkir motor atau mobil? Apakah aman? Apakah ada biaya parkir bulanan terpisah yang dikenakan oleh RT/RW?
Keamanan Lingkungan: Tanyakan mengenai sistem keamanan (Pos Satpam, portal). Apakah iuran keamanan (uang sampah/keamanan) sudah termasuk dalam sewa, atau harus dibayar terpisah.
Potensi Banjir: Tanyakan kepada tetangga atau ketua RT/RW apakah area tersebut rawan banjir saat musim hujan. Hindari kontrakan di cekungan yang menjadi langganan banjir.
Bagian 5: Aspek Hukum dan Kontrak (Mengamankan 'Murah' Jangka Panjang)
Mendapatkan harga murah tidak ada artinya jika Anda tidak dilindungi oleh perjanjian yang jelas. Kontrak sewa adalah jaminan Anda terhadap kenaikan harga tiba-tiba atau pengusiran sepihak.
5.1. Poin Kunci dalam Perjanjian Sewa
Pastikan semua poin berikut tertulis jelas dalam surat perjanjian (walaupun sederhana, harus ditandatangani di atas materai):
Checklist Isi Kontrak Wajib
Masa Sewa dan Tanggal Berakhir: Harus spesifik (misalnya, 1 Mei 20xx hingga 30 April 20yy).
Biaya Sewa Total: Angka yang disepakati, cara pembayaran (tunai/transfer), dan tanggal jatuh tempo.
Biaya Utilitas: Secara eksplisit sebutkan mana yang termasuk dalam sewa (misalnya, air dan iuran sampah) dan mana yang dibayar penyewa (misalnya, listrik dan internet).
Aturan Peningkatan Harga: Untuk sewa jangka panjang (lebih dari 1 tahun), tetapkan persentase maksimum kenaikan harga sewa tahun berikutnya.
Klausul Perbaikan: Siapa yang bertanggung jawab atas perbaikan minor (di bawah Rp 500.000, biasanya penyewa) dan perbaikan mayor (kerusakan struktural atau pipa utama, biasanya pemilik).
Uang Deposit/Jaminan: Jumlah deposit yang dibayarkan dan kondisi pengembaliannya (misalnya, dikembalikan penuh 7 hari setelah kontrak berakhir jika tidak ada kerusakan signifikan).
Prosedur Pembatalan: Apa yang terjadi jika penyewa harus pindah sebelum kontrak berakhir? Apakah uang sewa hangus atau dapat dikembalikan sebagian?
5.2. Verifikasi Kepemilikan dan Keabsahan
Di pasar kontrakan tradisional, penipuan sering terjadi. Pastikan Anda berurusan dengan pemilik sah atau perwakilan yang ditunjuk secara legal.
KTP dan KK: Minta salinan KTP pemilik dan verifikasi alamatnya. Jika diwakilkan, minta surat kuasa dari pemilik asli.
Salinan Sertifikat/PBB: Meskipun jarang diberikan, Anda berhak melihat bukti kepemilikan (Sertifikat Hak Milik/SHM atau PBB terakhir) untuk memastikan kontrakan tersebut bukan sengketa.
Lapor RT/RW: Segera setelah pindah, laporkan diri Anda sebagai warga pendatang kepada Ketua RT/RW setempat. Ini adalah langkah wajib dan memberikan perlindungan administratif.
Bagian 6: Analisis Biaya Tersembunyi untuk Efisiensi Jangka Panjang
Harga sewa yang 'murah' bisa menjadi mahal jika biaya operasional harian tinggi. Analisis ini membantu mengamankan kriteria 'murah' secara berkelanjutan.
6.1. Biaya Awal yang Tidak Terduga
Saat pindah, Anda mungkin harus mengeluarkan dana untuk hal-hal yang tidak dihitung dalam sewa:
Biaya Pindah (Mobil Angkut): Jika lokasi kontrakan terpencil, biaya angkut barang bisa lebih mahal. Hitung biaya ini ke dalam total pengeluaran awal.
Deposit Utilitas: Beberapa kontrakan meminta deposit untuk listrik atau air.
Biaya Administrasi: Uang meterai, biaya lapor RT/RW, atau biaya kunci/gembok baru.
Biaya Pemasangan Internet: Tanyakan apakah jaringan internet (Fiber Optic) sudah tersedia di area tersebut. Jika belum, biaya instalasi bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
6.2. Dampak Lokasi Terhadap Biaya Harian
Kontrakan yang jauh seringkali memaksa Anda mengeluarkan lebih banyak uang transportasi, sementara kontrakan yang sangat dekat mungkin mahal, namun menghemat biaya bahan bakar dan waktu:
Faktor
Kontrakan Dekat (Akses 5 menit)
Kontrakan Jauh (Akses 30 menit)
Transportasi
Hemat BBM/Ojol (Bisa jalan kaki/sepeda)
Boros BBM/Ojol (Ketergantungan kendaraan)
Makanan
Akses ke pasar tradisional/warung murah
Sering beli makanan mahal karena tidak ada pilihan
Keamanan
Biaya iuran keamanan mungkin lebih terstruktur
Mungkin perlu investasi gembok atau CCTV tambahan
6.3. Optimalisasi Biaya Listrik dan Air
Jika Anda memilih kontrakan dengan meteran listrik sendiri, pelajari kebiasaan konsumsi Anda. Sebuah kontrakan murah dengan AC 1 PK yang dinyalakan 12 jam sehari bisa membuat tagihan listrik membengkak hingga Rp 700.000 per bulan, membuat total biaya hidup menjadi mahal.
Gunakan lampu LED hemat energi.
Pastikan jendela dan pintu tertutup rapat saat AC menyala.
Jika menggunakan air pompa, pastikan keran tidak ada yang bocor, karena pompa akan bekerja terus menerus, menghabiskan listrik.
Bagian 7: Mempertahankan Kualitas Hidup di Kontrakan Petak
Tinggal di kontrakan yang terjangkau ('murah') seringkali berarti berkompromi pada ruang. Namun, kompromi tersebut dapat dimitigasi dengan manajemen ruang dan lingkungan yang baik.
7.1. Strategi Penyimpanan Ruang Sempit
Maksimalkan ruang vertikal. Kontrakan kecil harus menggunakan sistem penyimpanan tinggi dan terintegrasi. Gunakan rak dinding, laci di bawah tempat tidur, dan meja lipat. Ini mengurangi kesan sempit dan membuat hunian yang 'murah' terasa lebih nyaman.
7.2. Hubungan Baik dengan Tetangga
Di lingkungan kontrakan petak yang padat, kehidupan sosial sangat penting. Hubungan yang harmonis dengan tetangga dapat menjadi sistem keamanan terbaik Anda. Selalu menjaga ketenangan dan kebersihan lingkungan komunal.
7.3. Manajemen Sampah dan Kebersihan Lingkungan
Kontrakan murah seringkali berada di lingkungan yang padat. Keterlambatan pengelolaan sampah akan mengundang hama dan penyakit. Pahami jadwal pembuangan sampah RT/RW. Ini adalah salah satu kunci utama agar kontrakan murah Anda tetap terasa layak huni dan 'terbaik'.
Bagian 8: Skenario Jangka Panjang dan Fleksibilitas
Pencarian kontrakan yang ideal tidak berakhir saat Anda pindah masuk. Rencanakan skenario jangka panjang, termasuk perpanjangan kontrak dan potensi renovasi minor.
Jika Anda menyukai kontrakan tersebut, mulai bicarakan perpanjangan kontrak 2-3 bulan sebelum masa sewa berakhir. Ini memberikan Anda kekuatan tawar yang lebih besar, karena pemilik akan menghindari kerumitan mencari penyewa baru.
Kondisi Perbaikan: Jika Anda melakukan perbaikan minor (misalnya mengecat kamar atau memasang exhaust fan baru), gunakan ini sebagai poin negosiasi agar harga sewa tidak naik terlalu tinggi pada periode berikutnya.
Penawaran Stabilisasi Harga: Tawarkan untuk membayar uang muka untuk perpanjangan, sebagai imbalan agar pemilik menahan kenaikan harga selama 1-2 tahun ke depan.
8.2. Renovasi Minor yang Diizinkan
Kontrakan termurah seringkali membutuhkan sentuhan perbaikan. Pastikan Anda mendapatkan izin tertulis dari pemilik untuk:
Pengeboran dinding untuk memasang rak.
Pemasangan AC (jika belum ada).
Pengecatan ulang dengan warna berbeda.
Selalu dokumentasikan kondisi awal ruangan dengan foto sebelum Anda pindah. Ini melindungi deposit Anda di akhir masa sewa.
Bagian 9: Perluasan Jangkauan Pencarian Online dan Kata Kunci Lanjutan
Untuk memastikan Anda benar-benar menemukan opsi 'terdekat' dan 'murah', perluas jangkauan pencarian di platform digital dengan kata kunci turunan yang spesifik.
9.1. Menggunakan Variasi Bahasa Lokal
Terkadang, pemilik rumah menggunakan istilah lokal, bukan istilah formal properti. Variasikan pencarian Anda:
Kontrakan: Cari juga "Petakan", "Paviliun", "Bedeng", "Kamar Mandiri".
Kos: Cari "Kos Putri/Putra Bebas", "Kos Karyawan", "Kos Studio".
Lokasi: Jangan hanya ketik nama jalan. Masukkan nama gang, nama kompleks perumahan, atau nama fasilitas publik yang sangat dekat (misalnya: "Kontrakan Belakang Pasar X", "Petak Dekat Masjid Y").
9.2. Media Sosial dan Grup Komunitas
Grup Facebook, Telegram, atau WhatsApp lokal yang fokus pada jual-beli atau informasi wilayah seringkali menjadi tempat iklan kontrakan murah muncul pertama kali. Ikuti grup komunitas area target Anda (misalnya: "Forum Warga [Nama Kecamatan]", "Jual Beli Properti Jakarta Timur"). Pemilik yang beriklan di sini seringkali membebankan biaya agen yang lebih rendah atau bahkan tidak sama sekali.
9.3. Memanfaatkan Agen Lokal vs Agen Profesional
Agen properti besar cenderung hanya menangani properti kelas menengah ke atas. Untuk kontrakan 'murah', cari agen properti independen yang beroperasi di wilayah kelurahan atau RT/RW tersebut. Mereka memiliki daftar kontak pemilik rumah yang tidak terdata di portal besar. Meskipun ada komisi (biasanya 50% dari sewa bulan pertama), komisi ini seringkali terbayar lunas oleh waktu yang dihemat dalam pencarian.
Kesimpulan Akhir: Memadukan Tiga Kriteria Utama
Mencari kontrakan yang memenuhi kriteria 'terdekat dari lokasi saya' dan 'murah' secara bersamaan adalah sebuah seni negosiasi dan riset yang teliti. Kedekatan harus diukur dengan efisiensi waktu tempuh, bukan sekadar jarak. Murah harus didefinisikan sebagai total biaya hidup yang terjangkau, bukan hanya harga sewa di awal.
Dengan menerapkan metodologi yang disiplin – mulai dari pemetaan radius, analisis harga kompetitor, inspeksi fisik menyeluruh, hingga pengamanan kontrak hukum – Anda dapat memastikan bahwa hunian yang Anda pilih adalah keputusan finansial yang bijak dan memberikan kenyamanan optimal. Fokus pada nilai jangka panjang, dan hunian yang 'terbaik' akan muncul dari perpaduan cerdas antara lokasi, anggaran, dan kualitas hidup.