Asbes, meskipun memiliki sifat tahan api dan isolasi yang baik, telah lama digunakan dalam konstruksi. Namun, seiring waktu, material ini bisa mengalami kerusakan seperti keretakan. Menambal asbes retak bukan hanya soal estetika, tetapi yang terpenting adalah keamanan. Serat asbes yang terlepas akibat keretakan dapat terhirup dan menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk penyakit paru-paru dan kanker.
Oleh karena itu, memahami cara yang benar dan aman untuk menambal asbes retak menjadi sangat penting, terutama bagi pemilik rumah atau pengelola bangunan yang masih memiliki material ini. Artikel ini akan membahas langkah-langkah detail, peralatan yang dibutuhkan, serta peringatan keamanan yang perlu diperhatikan saat melakukan perbaikan.
Retakan pada material asbes dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan suhu, getaran, benturan, atau usia material itu sendiri. Ketika asbes retak, serat-serat halus di dalamnya bisa terlepas ke udara. Serat asbes sangat kecil dan tidak terlihat mata telanjang, sehingga mudah terhirup dan masuk ke dalam sistem pernapasan. Paparan kronis terhadap serat asbes dapat menyebabkan kondisi medis yang berbahaya seperti asbestosis (parut pada paru-paru), mesotelioma (kanker pada lapisan paru-paru, perut, atau jantung), dan kanker paru-paru.
Langkah persiapan adalah kunci untuk memastikan proses penambalan berjalan lancar dan aman. Jangan pernah memulai pekerjaan tanpa persiapan yang memadai.
Periksa secara visual tingkat keparahan retakan. Apakah hanya retakan kecil, atau sudah ada bagian yang terkelupas atau patah?
Ini adalah bagian paling krusial. Penggunaan APD yang tepat akan melindungi Anda dari paparan serat asbes.
Tutup area di bawah atau di sekitar lokasi perbaikan dengan plastik pelindung tebal. Pastikan semua celah tertutup rapat. Jika memungkinkan, isolasi ruangan tersebut untuk meminimalkan penyebaran debu.
Pastikan Anda mengenakan semua perlengkapan keamanan diri sebelum memasuki area kerja.
Semprotkan air campuran deterjen secara perlahan ke area yang retak dan sekitarnya. Ini akan membantu menahan serat asbes agar tidak terlepas saat Anda mulai bekerja. Jangan terlalu banyak menyemprot hingga material asbes menjadi sangat lembek dan rapuh.
Gunakan pisau dempul untuk mengambil sedikit plester atau penambal khusus asbes. Aplikasikan secara hati-hati ke retakan, tekan dengan lembut untuk memastikan plester menempel dan mengisi celah dengan baik. Ratakan permukaan plester agar menyatu dengan permukaan asbes di sekitarnya.
Ikuti petunjuk produk penambal mengenai waktu pengeringan. Hindari menyentuh area yang ditambal selama proses pengeringan.
Setelah plester kering dan Anda selesai bekerja, jangan terburu-buru melepas APD. Bersihkan area kerja menggunakan kain lembab untuk menyeka debu yang mungkin ada. Buang semua bahan yang terkontaminasi (plastik, kain lap, APD bekas) ke dalam kantong sampah khusus asbes. Tutup kantong dengan rapat dan beri label peringatan asbes.
Lakukan pelepasan APD di dalam area yang sudah dibersihkan, idealnya di dekat pintu keluar. Lepaskan dari luar ke dalam, gulung pakaian pelindung sehingga bagian luar tertutup di dalam. Buang semua APD bekas ke dalam kantong sampah khusus asbes.
Meskipun perbaikan kecil mungkin bisa dilakukan sendiri dengan kehati-hatian, ada beberapa situasi di mana sangat disarankan untuk memanggil kontraktor spesialis penanganan asbes:
Profesional memiliki peralatan, pelatihan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan penambalan atau bahkan penggantian material asbes dengan cara yang paling aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Menambal asbes retak adalah tindakan pencegahan penting untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga. Dengan persiapan yang matang, penggunaan APD yang tepat, dan mengikuti langkah-langkah yang benar, Anda dapat mengurangi risiko paparan serat asbes.