Kaligrafi Asmaul Husna yang Indah dan Agung الله

Memahami Keagungan Asmaul Husna

Menyelami 99 nama-nama Allah yang paling indah, sebuah perjalanan untuk mengenal Sang Pencipta lebih dekat melalui sifat-sifat-Nya yang sempurna.

1. الرحمن
Ar-Rahman Yang Maha Pengasih

Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang melimpah dan meliputi seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali. Kasih sayang ini bersifat universal, diberikan kepada orang yang beriman maupun yang tidak, kepada manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh alam semesta. Sinar matahari yang menyinari bumi, udara yang kita hirup, dan rezeki yang tersebar di darat dan lautan adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman. Kasih-Nya mendahului murka-Nya. Memahami nama ini mengajarkan kita untuk menyebarkan kasih sayang kepada semua makhluk ciptaan Allah, meneladani sifat-Nya yang agung dalam skala kita sebagai manusia.

2. الرحيم
Ar-Rahim Yang Maha Penyayang

Berbeda dengan Ar-Rahman yang bersifat umum, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Kasih sayang ini lebih spesifik dan merupakan ganjaran atas ketaatan mereka. Ini adalah rahmat yang akan mereka rasakan secara istimewa di dunia dalam bentuk taufik, hidayah, dan ampunan, serta secara puncaknya di akhirat kelak dalam bentuk surga. Jika Ar-Rahman adalah kasih-Nya di dunia, Ar-Rahim adalah puncak kasih-Nya bagi orang beriman di akhirat. Nama ini memotivasi kita untuk terus beriman dan beramal saleh agar layak mendapatkan curahan kasih sayang-Nya yang istimewa.

3. الملك
Al-Malik Yang Maha Merajai / Menguasai

Al-Malik berarti Raja yang memiliki kekuasaan mutlak, sempurna, dan tidak terbatas atas segala sesuatu. Kerajaan-Nya mencakup seluruh alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Berbeda dengan raja di dunia yang kekuasaannya terbatas oleh waktu, wilayah, dan hukum, kekuasaan Allah bersifat abadi dan absolut. Dia tidak memerlukan bantuan siapapun dalam mengatur kerajaan-Nya. Mengimani Al-Malik membuat kita sadar akan posisi kita sebagai hamba dan Dia sebagai Raja. Hal ini menumbuhkan rasa rendah hati, kepatuhan, dan keyakinan bahwa segala urusan berada dalam genggaman-Nya yang Maha Kuasa.

4. القدوس
Al-Quddus Yang Maha Suci

Al-Quddus berarti Dia yang Maha Suci, terbebas dari segala bentuk kekurangan, aib, cela, dan segala hal yang tidak pantas bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya mencakup Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun yang dapat menyerupai-Nya. Dia suci dari sifat-sifat makhluk seperti lelah, tidur, atau lupa. Menghayati nama Al-Quddus mendorong seorang hamba untuk senantiasa menyucikan hatinya dari kemusyrikan, iri, dengki, dan penyakit hati lainnya, serta menjaga lisan dan perbuatannya dari hal-hal yang kotor dan tercela, dalam upaya meneladani kesucian-Nya.

5. السلام
As-Salam Yang Maha Memberi Kesejahteraan

As-Salam memiliki dua makna utama. Pertama, Dia terbebas dari segala cacat dan kekurangan. Kedua, Dia adalah sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan bagi makhluk-Nya. Setiap kedamaian yang dirasakan di hati, setiap keselamatan dari mara bahaya, dan setiap ketenteraman dalam hidup berasal dari-Nya. Berdoa dengan nama As-Salam berarti memohon perlindungan dan ketenangan jiwa dari-Nya. Meneladani sifat ini berarti menjadi agen perdamaian, menyebarkan salam, dan menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram bagi sesama.

6. المؤمن
Al-Mu'min Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'min berarti Dia yang memberikan rasa aman kepada hamba-hamba-Nya dari segala ketakutan dan kekhawatiran. Keamanan yang Allah berikan mencakup keamanan di dunia dari berbagai ancaman dan keamanan di akhirat dari azab-Nya bagi mereka yang beriman. Dia juga yang membenarkan janji-janji-Nya kepada para rasul dan pengikut mereka. Iman kepada Al-Mu'min akan melahirkan ketenangan jiwa yang luar biasa, karena seorang hamba yakin bahwa tidak ada yang dapat membahayakannya kecuali atas izin Allah. Hamba yang meneladani-Nya akan menjadi sumber rasa aman bagi orang lain, jujur dalam perkataan dan dapat dipercaya.

7. المهيمن
Al-Muhaimin Yang Maha Memelihara / Mengawasi

Al-Muhaimin adalah Dia yang Maha Memelihara, Mengawasi, dan Menjaga segala sesuatu. Pengawasan-Nya meliputi seluruh amal perbuatan makhluk, tidak ada yang terlewatkan sedikit pun. Dia memelihara rezeki, kehidupan, dan segala urusan ciptaan-Nya dengan pengawasan yang sempurna. Keyakinan akan sifat Al-Muhaimin menumbuhkan sifat muraqabah, yaitu perasaan selalu diawasi oleh Allah. Ini akan mencegah seseorang dari perbuatan maksiat baik saat sendiri maupun di keramaian, karena ia sadar bahwa Allah senantiasa melihat dan mencatat segala perbuatannya.

8. العزيز
Al-'Aziz Yang Maha Perkasa

Al-'Aziz adalah Dia yang memiliki keperkasaan, kekuatan, dan kemuliaan yang tak terkalahkan. Tidak ada satu kekuatan pun di alam semesta yang dapat menandingi atau mengalahkan-Nya. Dia mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki tanpa ada yang bisa menghalangi. Keperkasaan-Nya bukanlah keperkasaan yang sewenang-wenang, melainkan keperkasaan yang diiringi dengan kebijaksanaan (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim). Mengimani Al-'Aziz membuat seorang hamba tidak merasa hina di hadapan makhluk, karena ia bersandar kepada Yang Maha Perkasa. Ia hanya akan tunduk dan merasa rendah di hadapan Allah semata.

9. الجبار
Al-Jabbar Yang Maha Memaksa

Al-Jabbar memiliki makna yang kaya. Pertama, Dia Maha Memaksa, di mana kehendak-Nya pasti terjadi dan tidak ada yang bisa menolaknya. Semua makhluk tunduk pada ketetapan-Nya. Kedua, Dia Maha Memperbaiki, yang mampu memperbaiki keadaan hamba-Nya yang rusak, menyembuhkan yang sakit, dan menguatkan yang lemah. Dia "menambal" kekurangan hamba-Nya. Ketiga, Dia Maha Agung dan Tinggi. Memahami nama Al-Jabbar membuat kita tunduk pada takdir-Nya, sekaligus menumbuhkan harapan bahwa Allah mampu memperbaiki segala urusan kita yang tampaknya mustahil untuk diperbaiki.

10. المتكبر
Al-Mutakabbir Yang Maha Megah / Memiliki Kebesaran

Al-Mutakabbir adalah Dia yang memiliki segala kebesaran dan keagungan. Sifat sombong (takabbur) hanya pantas dimiliki oleh-Nya, karena Dia adalah pemilik segala kesempurnaan. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena makhluk pada hakikatnya lemah dan penuh kekurangan. Mengimani Al-Mutakabbir akan membersihkan hati dari sifat sombong dan angkuh. Kita akan sadar bahwa segala kelebihan yang kita miliki (ilmu, harta, jabatan) hanyalah titipan dari-Nya, dan tidak pantas untuk disombongkan di hadapan Pencipta Yang Maha Besar.

11. الخالق
Al-Khaliq Yang Maha Pencipta

Al-Khaliq adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, tanpa contoh sebelumnya. Ciptaan-Nya meliputi seluruh alam semesta, dari galaksi terbesar hingga partikel terkecil. Proses penciptaan-Nya sempurna, teratur, dan penuh dengan hikmah. Merenungi ciptaan Allah di alam semesta akan memperkuat iman kita kepada Al-Khaliq. Nama ini juga menegaskan bahwa hanya Allah satu-satunya pencipta sejati. Manusia mungkin bisa "mencipta" atau merakit, tetapi itu semua berasal dari bahan-bahan yang telah Allah ciptakan.

12. البارئ
Al-Bari' Yang Maha Mengadakan / Melepaskan

Al-Bari' adalah tahapan selanjutnya setelah Al-Khaliq. Jika Al-Khaliq adalah yang menentukan takdir dan rancangan awal, Al-Bari' adalah yang mengadakan, membentuk, dan merealisasikan ciptaan tersebut menjadi wujud nyata. Dia mengadakan makhluk dari ketiadaan sesuai dengan rancangan-Nya, melepaskannya dari potensi menjadi aktualitas. Dia membentuk setiap makhluk dengan bentuk yang proporsional dan harmonis, bebas dari cacat dalam penciptaannya. Nama ini menunjukkan kehebatan Allah dalam mengeksekusi rencana-Nya dengan sempurna.

13. المصور
Al-Mushawwir Yang Maha Membentuk Rupa

Al-Mushawwir adalah Dia yang memberikan bentuk dan rupa (shurah) yang spesifik dan unik bagi setiap makhluk-Nya. Lihatlah bagaimana setiap manusia memiliki wajah yang berbeda, sidik jari yang unik, dan karakteristik yang khas. Allah membentuk rupa janin di dalam rahim ibu sesuai dengan kehendak-Nya. Keanekaragaman bentuk, warna, dan rupa di alam ini, dari bunga yang indah hingga hewan yang eksotis, semuanya adalah bukti keagungan Al-Mushawwir. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas rupa yang telah Allah berikan kepada kita.

14. الغفار
Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun

Al-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah Al-Ghaffar adalah Dia yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya, mengampuninya, dan tidak membukanya di hadapan makhluk lain. Sifat pengampunan-Nya sangat luas dan terus-menerus. Tidak peduli seberapa besar dosa seorang hamba, selama ia mau bertaubat dengan tulus, pintu ampunan Al-Ghaffar selalu terbuka. Nama ini memberikan harapan yang luar biasa bagi para pendosa, mendorong mereka untuk tidak putus asa dari rahmat Allah dan senantiasa kembali kepada-Nya.

15. القهار
Al-Qahhar Yang Maha Memaksa / Menundukkan

Al-Qahhar adalah Dia yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Seluruh makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, berada di bawah kekuasaan dan penaklukan-Nya. Tidak ada yang bisa lari dari ketetapan-Nya. Kematian adalah salah satu bukti nyata dari sifat Al-Qahhar, di mana ia menundukkan setiap makhluk yang bernyawa, dari raja hingga rakyat jelata. Mengingat nama ini akan membuat hati tunduk dan takut kepada Allah, serta menyadari bahwa tidak ada kekuatan yang dapat melawan kekuatan-Nya.

16. الوهاب
Al-Wahhab Yang Maha Pemberi Karunia

Al-Wahhab adalah Dia yang Maha Memberi karunia dan anugerah kepada hamba-hamba-Nya secara terus-menerus tanpa meminta balasan. Pemberian-Nya sangat luas, mencakup nikmat iman, kesehatan, ilmu, harta, dan segala kebaikan lainnya. Dia memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki, bahkan tanpa diminta. Menghayati nama Al-Wahhab mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan, suka memberi, dan tidak kikir, karena kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian dari-Nya. Berdoa dengan nama ini berarti memohon karunia-Nya yang tak terhingga.

17. الرزاق
Ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezeki

Ar-Razzaq adalah Dia yang menjamin dan memberikan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Rezeki tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi mencakup segala sesuatu yang bermanfaat bagi makhluk, seperti kesehatan, ilmu, ketenangan jiwa, dan pasangan hidup. Allah telah menanggung rezeki setiap makhluk, bahkan seekor semut kecil di dalam tanah. Keyakinan kepada Ar-Razzaq akan menghilangkan kekhawatiran berlebihan tentang rezeki dan membuat kita fokus untuk berikhtiar dengan cara yang halal, sambil bertawakal sepenuhnya kepada-Nya.

18. الفتاح
Al-Fattah Yang Maha Pembuka Rahmat

Al-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi bagi hamba-hamba-Nya. Ketika segala pintu terasa tertutup dan masalah terasa buntu, Al-Fattah mampu membukakan jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Dia membuka pintu rezeki, pintu ilmu, pintu hidayah, dan pintu kemenangan. Dia juga Hakim yang adil yang membuka kebenaran dan menghakimi di antara hamba-Nya. Berdoa kepada Al-Fattah adalah memohon agar dibukakan segala kebuntuan dan kesulitan dalam hidup.

19. العليم
Al-'Alim Yang Maha Mengetahui

Al-'Alim adalah Dia yang ilmunya meliputi segala sesuatu, tanpa batas. Pengetahuan-Nya mencakup hal yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Dia mengetahui apa yang tampak (zahir) dan apa yang tersembunyi (batin), bahkan bisikan hati dan niat yang paling rahasia sekalipun. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Mengimani Al-'Alim membuat kita senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan dan niat, karena kita sadar bahwa Allah Maha Mengetahui segalanya.

20. القابض
Al-Qabidh Yang Maha Menyempitkan

Al-Qabidh adalah Dia yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan nyawa, sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. Penyempitan ini bukanlah bentuk kezaliman, melainkan sebuah ujian, teguran, atau cara untuk mengangkat derajat seorang hamba. Terkadang, Allah menyempitkan rezeki seseorang untuk melindunginya dari kesombongan dan kemaksiatan. Nama ini sering disebut bersama pasangannya, Al-Basith (Yang Maha Melapangkan), untuk menunjukkan keseimbangan dan kebijaksanaan Allah dalam mengatur urusan makhluk-Nya.

21. الباسط
Al-Basith Yang Maha Melapangkan

Al-Basith adalah lawan dari Al-Qabidh. Dia adalah Yang Maha Melapangkan rezeki, rahmat, dan kebahagiaan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah bentuk karunia dan anugerah dari-Nya, yang patut disyukuri. Allah melapangkan rezeki sebagai ujian rasa syukur, sebagaimana Dia menyempitkannya sebagai ujian kesabaran. Seorang mukmin akan bersabar saat Allah bersifat Al-Qabidh dan bersyukur saat Allah bersifat Al-Basith, karena ia yakin keduanya datang dari kebijaksanaan Tuhan yang sama.

22. الخافض
Al-Khafidh Yang Maha Merendahkan

Al-Khafidh adalah Dia yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang perintah-Nya. Perendahan ini bisa terjadi di dunia, seperti hilangnya kekuasaan dan kehormatan, atau di akhirat, dengan dimasukkan ke dalam neraka. Allah merendahkan siapa pun yang meninggikan dirinya di hadapan kebenaran. Nama ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa bersikap rendah hati (tawadhu') dan tidak menyombongkan diri, karena hanya Allah yang berhak atas ketinggian dan kebesaran.

23. الرافع
Ar-Rafi' Yang Maha Meninggikan

Ar-Rafi' adalah pasangan dari Al-Khafidh. Dia adalah Yang Maha Meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Peninggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di dunia maupun kedudukan yang tinggi di surga. Allah akan mengangkat orang-orang yang merendahkan diri di hadapan-Nya. Sebagaimana dalam hadits, "Barangsiapa yang tawadhu' karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya." Keyakinan pada Ar-Rafi' memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketaqwaan.

24. المعز
Al-Mu'izz Yang Maha Memuliakan

Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman. Kemuliaan yang berasal dari Allah adalah kemuliaan yang hakiki dan abadi, bukan kemuliaan semu yang didasarkan pada harta, tahta, atau keturunan. Kemuliaan ini didapat melalui ketaatan kepada-Nya. Orang yang mencari kemuliaan dari selain Allah hanya akan menemukan kehinaan.

25. المذل
Al-Mudzill Yang Maha Menghinakan

Al-Mudzill adalah Dia yang menimpakan kehinaan (dzillah) kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari jalan-Nya dan memilih jalan kemaksiatan. Kehinaan ini adalah balasan yang setimpal bagi kesombongan dan kedurhakaan mereka. Siapapun yang dimuliakan Allah (Al-Mu'izz), tidak ada yang bisa menghinakannya. Sebaliknya, siapapun yang dihinakan Allah (Al-Mudzill), tidak ada yang bisa memuliakannya. Nama ini mengingatkan kita untuk selalu mencari kemuliaan hanya di sisi Allah.

26. السميع
As-Sami' Yang Maha Mendengar

As-Sami' adalah Dia yang pendengaran-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada suara yang terlewat dari pendengaran-Nya, mulai dari suara paling keras hingga bisikan paling lirih, bahkan gerakan semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam. Dia mendengar doa hamba-Nya yang memohon, rintihan orang yang terzalimi, dan setiap ucapan yang keluar dari lisan. Mengimani As-Sami' membuat kita menjaga lisan dari perkataan yang buruk dan memperbanyak zikir serta doa, karena kita yakin Allah senantiasa mendengarnya.

27. البصير
Al-Bashir Yang Maha Melihat

Al-Bashir adalah Dia yang penglihatan-Nya meliputi segala yang ada. Dia melihat segala sesuatu, yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi, tanpa memerlukan alat atau perantara. Penglihatan-Nya tidak terbatas oleh jarak, ruang, atau waktu. Dia melihat pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan di dalam dada. Keyakinan pada Al-Bashir akan melahirkan rasa malu untuk berbuat maksiat, terutama saat sendirian, karena seorang hamba sadar bahwa ia selalu berada dalam penglihatan Allah yang tidak pernah lalai.

28. الحكم
Al-Hakam Yang Maha Menetapkan Hukum

Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil dan bijaksana. Hukum dan keputusan-Nya adalah yang terbaik dan tidak akan pernah salah atau zalim. Dia menetapkan hukum syariat di dunia sebagai panduan bagi manusia dan akan menjadi hakim pada hari kiamat untuk mengadili seluruh perbuatan. Tidak ada yang bisa menolak atau mengubah keputusan-Nya. Seorang muslim yang mengimani Al-Hakam akan ridha dan tunduk pada hukum-hukum syariat-Nya dan menerima setiap takdir-Nya dengan keyakinan bahwa itu adalah keputusan terbaik dari Hakim Yang Maha Adil.

29. العدل
Al-'Adl Yang Maha Adil

Al-'Adl adalah Dia yang Maha Adil dalam segala perbuatan dan ketetapan-Nya. Keadilan-Nya sempurna, terbebas dari unsur kezaliman, pilih kasih, atau hawa nafsu. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya. Bahkan saat menghukum, hukuman-Nya adalah manifestasi dari keadilan-Nya. Terkadang, akal manusia yang terbatas tidak mampu memahami hikmah di balik suatu peristiwa, namun keyakinan pada Al-'Adl membuat hati tenang bahwa tidak ada satu pun ketetapan Allah yang mengandung kezaliman.

30. اللطيف
Al-Lathif Yang Maha Lembut

Al-Lathif memiliki dua makna utama. Pertama, Dia Maha Mengetahui hal-hal yang paling kecil, tersembunyi, dan detail. Kedua, Dia Maha Lembut dalam perbuatan-Nya dan dalam menyampaikan takdir-Nya kepada hamba-Nya. Pertolongan dan kasih sayang-Nya seringkali datang dengan cara yang sangat halus dan tidak terduga. Musibah yang menimpa seorang hamba pun bisa jadi merupakan bentuk kelembutan-Nya untuk membersihkan dosa atau mengangkat derajatnya. Merenungi nama Al-Lathif membuat kita peka terhadap kebaikan-kebaikan Allah yang tersembunyi di balik setiap peristiwa.

31. الخبير
Al-Khabir Yang Maha Mengetahui Rahasia

Al-Khabir adalah Dia yang pengetahuannya sangat mendalam hingga mencakup hakikat batin dari segala sesuatu. Jika Al-'Alim mengetahui secara umum, Al-Khabir mengetahui secara detail dan mendalam. Dia mengetahui apa yang tersembunyi di lubuk hati, niat yang terlintas, dan rahasia-rahasia yang tidak diketahui siapa pun. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya. Keyakinan akan sifat Al-Khabir mendorong kita untuk senantiasa ikhlas dalam beramal, karena Allah mengetahui persis niat di balik setiap perbuatan.

32. الحليم
Al-Halim Yang Maha Penyantun

Al-Halim adalah Dia yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat maksiat. Dia melihat kedurhakaan mereka, namun Dia tetap memberi mereka rezeki, kesehatan, dan kesempatan untuk bertaubat. Sifat santun-Nya begitu luas. Dia menangguhkan azab-Nya, berharap hamba-Nya akan kembali kepada-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk tidak cepat marah, bersikap sabar, dan mudah memaafkan kesalahan orang lain, meneladani sifat santun Allah yang agung.

33. العظيم
Al-'Azhim Yang Maha Agung

Al-'Azhim adalah Dia yang memiliki keagungan mutlak dalam Dzat, Sifat, dan Perbuatan-Nya. Akal manusia tidak akan pernah mampu menjangkau hakikat keagungan-Nya. Segala sesuatu di alam semesta ini, betapapun besarnya menurut pandangan kita, menjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Langit, bumi, dan seisinya berada dalam genggaman-Nya. Mengagungkan Allah (takzim) adalah inti dari ibadah. Zikir seperti "Subhanallahil 'Azhim" adalah salah satu cara lisan kita mengakui keagungan-Nya.

34. الغفور
Al-Ghafur Yang Maha Memberi Pengampunan

Al-Ghafur, seperti Al-Ghaffar, adalah Yang Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur memiliki makna ampunan yang lebih luas dan mencakup segala jenis dosa, besar maupun kecil. Dia mengampuni dosa-dosa yang terus berulang selama hamba-Nya mau kembali bertaubat. Nama ini menekankan pada kualitas dan kuantitas ampunan Allah yang tak terbatas. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Al-Ghafur, kecuali syirik jika dibawa mati. Ini adalah sumber harapan terbesar bagi setiap pendosa.

35. الشكور
Asy-Syakur Yang Maha Pembalas Budi / Menghargai

Asy-Syakur adalah Dia yang sangat menghargai dan membalas amalan hamba-Nya, meskipun amalan itu kecil. Dia membalas satu kebaikan dengan sepuluh kali lipat, bahkan hingga 700 kali lipat atau lebih. Dia menerima amal yang sedikit dan memberikan pahala yang banyak. Dia bersyukur kepada hamba-Nya dengan cara memberi mereka taufik untuk beramal, lalu memuji dan membalas amal tersebut. Mengimani Asy-Syakur membuat kita tidak pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, karena kita yakin Allah Maha Menghargainya.

36. العلي
Al-'Aliy Yang Maha Tinggi

Al-'Aliy adalah Dia yang memiliki ketinggian yang mutlak dalam segala aspek. Ketinggian Dzat-Nya di atas 'Arsy, terpisah dari makhluk-Nya. Ketinggian Sifat-Nya, di mana sifat-Nya adalah yang paling sempurna dan mulia. Dan ketinggian Kekuasaan-Nya, di mana Dia menguasai dan menundukkan segala sesuatu. Tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Keyakinan akan ketinggian Allah akan menumbuhkan pengagungan dalam hati dan membuat kita hanya menundukkan diri kepada-Nya semata.

37. الكبير
Al-Kabir Yang Maha Besar

Al-Kabir adalah Dia yang Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu. Kebesaran-Nya meliputi Dzat, sifat, dan nama-nama-Nya. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita ulang dalam shalat adalah pengakuan lisan dan hati akan kebesaran-Nya yang tiada tara. Saat kita mengucapkan takbir, kita seharusnya merasakan bahwa segala urusan duniawi menjadi kecil dan tidak berarti di hadapan kebesaran Allah. Nama ini menanamkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam di hati seorang hamba.

38. الحفيظ
Al-Hafizh Yang Maha Memelihara

Al-Hafizh adalah Dia yang memelihara dan menjaga segala ciptaan-Nya. Dia menjaga langit agar tidak jatuh ke bumi, menjaga planet-planet pada orbitnya, dan menjaga setiap makhluk dari kebinasaan. Dia juga menjaga amal perbuatan hamba-Nya, tidak ada yang hilang atau sia-sia. Lebih khusus lagi, Dia menjaga hamba-hamba-Nya yang saleh dari keburukan, kesesatan, dan tipu daya setan. Berdoa dengan nama Al-Hafizh berarti memohon penjagaan-Nya yang sempurna atas diri kita, keluarga, dan agama kita.

39. المقيت
Al-Muqit Yang Maha Pemberi Kecukupan dan Makanan

Al-Muqit adalah Dia yang menciptakan segala jenis makanan (qut) dan menyampaikannya kepada makhluk-Nya. Makna ini lebih spesifik dari Ar-Razzaq. Al-Muqit tidak hanya memberi rezeki secara umum, tetapi menjamin kebutuhan nutrisi dan kecukupan pangan bagi setiap tubuh, baik jasmani maupun rohani. Dia memberi makanan kepada jasad dan memberi iman serta ilmu kepada ruh. Mengimani Al-Muqit membuat kita yakin bahwa kebutuhan pokok kita telah dijamin oleh-Nya, sehingga kita bisa fokus beribadah.

40. الحسيب
Al-Hasib Yang Maha Membuat Perhitungan

Al-Hasib memiliki dua makna. Pertama, Dia Maha Mencukupi (Kafi). "Hasbunallah" berarti "Cukuplah Allah bagi kami." Dia adalah sandaran dan penolong yang paling cukup bagi hamba-Nya. Kedua, Dia Maha Menghitung dan Memperhitungkan (Muhasib). Dia akan menghitung seluruh amal perbuatan manusia pada hari kiamat dengan sangat teliti, tidak ada yang terlewat. Keyakinan akan makna kedua mendorong kita untuk selalu melakukan introspeksi diri (muhasabah) sebelum dihisab oleh-Nya.

41. الجليل
Al-Jalil Yang Maha Luhur

Al-Jalil adalah Dia yang memiliki sifat-sifat keluhuran, kebesaran, dan kemuliaan. Keagungan-Nya (Jalal) menimbulkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam dalam hati orang yang mengenal-Nya. Nama ini sering digandengkan dengan Al-Ikram (Yang Maha Pemurah), menunjukkan bahwa di balik keagungan-Nya yang membuat segan, terdapat kemurahan-Nya yang membuat kita berharap. Dia agung dalam Dzat-Nya dan mulia dalam perbuatan-Nya.

42. الكريم
Al-Karim Yang Maha Pemurah

Al-Karim adalah Dia yang Maha Pemurah, yang memberi tanpa diminta dan tanpa pamrih. Kedermawanan-Nya tidak pernah berkurang meskipun Dia terus-menerus memberi. Dia memberi kepada orang yang taat maupun yang durhaka. Dia memaafkan kesalahan, menutupi aib, dan memenuhi janji-Nya. Di antara sifat kemurahan-Nya adalah Dia malu untuk menolak tangan hamba-Nya yang menengadah berdoa kepada-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang murah hati dan dermawan.

43. الرقيب
Ar-Raqib Yang Maha Mengawasi

Ar-Raqib adalah Dia yang senantiasa mengawasi gerak-gerik dan keadaan seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Dia memperhatikan segala sesuatu dan memeliharanya dengan pengawasan yang sempurna. Sifat ini lebih menekankan pada aspek pengamatan yang terus-menerus dan teliti. Mengimani Ar-Raqib akan melahirkan rasa muraqabah yang kuat, yaitu kesadaran bahwa Allah selalu melihat kita, yang pada gilirannya akan menjaga kita dari perbuatan dosa dan mendorong pada ketaatan.

44. المجيب
Al-Mujib Yang Maha Mengabulkan Doa

Al-Mujib adalah Dia yang menjawab dan mengabulkan doa serta permohonan hamba-hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan mengabulkan permohonan mereka. Pengabulan doa bisa dalam berbagai bentuk: bisa dengan memberikan apa yang diminta, bisa dengan menggantinya dengan yang lebih baik, atau dengan mencegah suatu keburukan darinya, atau menyimpannya sebagai pahala di akhirat. Keyakinan pada Al-Mujib membuat kita tidak pernah berhenti berdoa dan berharap kepada-Nya.

45. الواسع
Al-Wasi' Yang Maha Luas

Al-Wasi' adalah Dia yang kelapangan-Nya meliputi segala sesuatu. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi. Tidak ada sesuatu pun yang dapat membatasi-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk tidak berpandangan sempit, baik dalam memahami agama maupun dalam memandang rahmat Allah. Jangan pernah merasa rahmat dan ampunan Allah sempit, karena Dia adalah Al-Wasi'.

46. الحكيم
Al-Hakim Yang Maha Bijaksana

Al-Hakim adalah Dia yang memiliki hikmah (kebijaksanaan) yang sempurna dalam setiap ciptaan, perintah, dan takdir-Nya. Setiap perbuatan-Nya didasari oleh ilmu yang mendalam dan tujuan yang agung, meskipun terkadang hikmah tersebut tidak dapat kita pahami. Dia meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat. Syariat-Nya penuh dengan kebijaksanaan untuk kebaikan manusia. Takdir-Nya, baik maupun buruk, juga mengandung hikmah yang mendalam. Mengimani Al-Hakim membuat hati menerima setiap ketetapan-Nya dengan lapang dada.

47. الودود
Al-Wadud Yang Maha Mengasihi / Mencintai

Al-Wadud adalah Dia yang mencintai hamba-hamba-Nya yang saleh dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih sayang. Dia menunjukkan cinta-Nya dengan memberikan rahmat, ampunan, dan taufik kepada hamba-Nya. Dan Dia dicintai oleh para wali-Nya melebihi cinta mereka pada apapun. Berusaha untuk dicintai oleh Al-Wadud adalah tujuan tertinggi seorang mukmin, yang dicapai dengan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

48. المجيد
Al-Majid Yang Maha Mulia

Al-Majid adalah Dia yang memiliki kemuliaan yang agung dan sempurna. Kemuliaan-Nya tercermin dari kebesaran Dzat-Nya, keindahan sifat-sifat-Nya, dan keagungan perbuatan-Nya. Dia mulia karena Dia adalah sumber segala kebaikan dan kemurahan. Nama ini sering kita ucapkan dalam tasyahud akhir shalat ("innaka hamidun majid"), sebagai bentuk pengakuan atas kemuliaan-Nya yang tak terbatas.

49. الباعث
Al-Ba'its Yang Maha Membangkitkan

Al-Ba'its adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh makhluk dari kematian mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan para rasul untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Selain itu, Dia membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati hamba-Nya untuk berbuat kebaikan. Iman kepada Al-Ba'its merupakan salah satu pilar keimanan (iman kepada hari akhir) yang akan memengaruhi cara pandang kita terhadap kehidupan dunia.

50. الشهيد
Asy-Syahid Yang Maha Menyaksikan

Asy-Syahid adalah Dia yang menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Dia adalah saksi atas segala perbuatan hamba-Nya, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Pada hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas semua umat manusia. Kesadaran bahwa Allah adalah Asy-Syahid atas setiap detik kehidupan kita akan membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan berucap, karena semuanya berada dalam kesaksian-Nya.

51. الحق
Al-Haqq Yang Maha Benar

Al-Haqq adalah Dia yang keberadaan-Nya adalah suatu kepastian yang mutlak. Dzat-Nya, Sifat-Nya, firman-Nya, dan janji-Nya adalah kebenaran yang tidak mengandung keraguan sedikit pun. Agama yang datang dari-Nya (Islam) adalah kebenaran. Hari kebangkitan adalah kebenaran. Segala sesuatu selain-Nya pada hakikatnya adalah batil dan fana. Berpegang teguh pada Al-Haqq berarti berpegang pada kebenaran sejati dan akan membawa pada keselamatan.

52. الوكيل
Al-Wakil Yang Maha Memelihara / Mewakili

Al-Wakil adalah Dzat yang paling tepat untuk diserahi segala urusan. Dia adalah pelindung dan pengurus terbaik. Ketika seorang hamba bertawakal kepada-Nya, ia menyerahkan seluruh perkaranya kepada Al-Wakil dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan mengurusnya dengan cara yang terbaik. Dia mencukupi kebutuhan, menolak keburukan, dan mendatangkan kebaikan bagi orang yang berserah diri kepada-Nya. "Hasbunallah wa ni'mal wakil" adalah ungkapan tawakal tertinggi.

53. القوي
Al-Qawiy Yang Maha Kuat

Al-Qawiy adalah Dia yang memiliki kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang atau dilemahkan oleh apapun. Dia tidak pernah merasa lelah atau letih. Dengan kekuatan-Nya, Dia menciptakan langit dan bumi dan mengatur seluruh alam semesta. Kekuatan makhluk, seberapa pun hebatnya, berasal dari-Nya dan sangat terbatas. Bersandar kepada Al-Qawiy memberikan kekuatan spiritual kepada seorang hamba untuk menghadapi segala tantangan.

54. المتين
Al-Matin Yang Maha Kokoh

Al-Matin adalah Dia yang kekuatannya sangat kokoh, hebat, dan tidak ada tandingannya. Jika Al-Qawiy berbicara tentang kesempurnaan kekuatan, Al-Matin menekankan pada intensitas dan kekokohan kekuatan tersebut. Kekuatan-Nya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh apapun. Dia Maha Kokoh dalam rencana dan janji-Nya. Mengimani Al-Matin membuat kita yakin bahwa pertolongan dan janji Allah adalah sesuatu yang pasti dan tidak akan pernah goyah.

55. الولي
Al-Waliy Yang Maha Melindungi

Al-Waliy adalah Pelindung, Penolong, dan Kekasih bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dia mengurus segala urusan mereka, membimbing mereka, dan membela mereka dari musuh-musuh mereka. Menjadikan Allah sebagai Al-Waliy berarti menyerahkan perlindungan diri sepenuhnya kepada-Nya dan berusaha menjadi wali-Nya dengan cara taat dan patuh pada perintah-Nya.

56. الحميد
Al-Hamid Yang Maha Terpuji

Al-Hamid adalah Dia yang Maha Terpuji atas Dzat, Sifat, dan Perbuatan-Nya. Dia terpuji dalam segala keadaan, baik saat memberi nikmat maupun saat memberi ujian. Seluruh pujian di alam semesta ini pada hakikatnya kembali kepada-Nya. Bahkan jika tidak ada satu pun makhluk yang memuji-Nya, Dia tetaplah Maha Terpuji. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan seorang hamba atas sifat Al-Hamid-Nya Allah.

57. المحصي
Al-Muhshi Yang Maha Menghitung

Al-Muhshi adalah Dia yang menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan sangat detail, tidak ada yang terlewat. Dia mengetahui jumlah tetesan hujan, butiran pasir di pantai, daun-daun yang gugur, dan seluruh amal perbuatan manusia, baik yang besar maupun yang kecil. Ilmu-Nya meliputi segala bilangan. Keyakinan pada Al-Muhshi mengingatkan kita bahwa setiap detik umur dan setiap perbuatan kita tercatat dan terhitung di sisi-Nya.

58. المبدئ
Al-Mubdi' Yang Maha Memulai

Al-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah yang pertama kali mengadakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya. Permulaan alam semesta dan kehidupan adalah bukti nyata dari sifat Al-Mubdi' Allah. Dia tidak memerlukan bahan baku atau bantuan dari siapapun untuk memulai penciptaan.

59. المعيد
Al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Al-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka mengembalikannya adalah lebih mudah bagi-Nya. Dia akan mengembalikan seluruh manusia dari kubur mereka untuk diadili. Proses silih bergantinya siang dan malam, serta hidupnya kembali tanah yang mati setelah turun hujan adalah contoh kecil dari kekuasaan Al-Mu'id di dunia ini.

60. المحيي
Al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan

Al-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada segala sesuatu yang hidup. Dia yang meniupkan ruh ke dalam jasad dan membuat jantung berdetak. Dia juga yang menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hidayah dan iman. Kehidupan adalah murni anugerah dari-Nya, dan tidak ada satu pun makhluk yang mampu menciptakan kehidupan.

61. المميت
Al-Mumit Yang Maha Mematikan

Al-Mumit adalah Dia yang menetapkan kematian bagi setiap makhluk yang bernyawa. Kematian adalah ketetapan-Nya yang tidak bisa dihindari, dimajukan, atau dimundurkan. Sebagaimana Dia berkuasa untuk menghidupkan, Dia juga berkuasa penuh untuk mematikan. Mengingat Al-Mumit akan melembutkan hati yang keras, mengingatkan pada kefanaan dunia, dan memotivasi untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati.

62. الحي
Al-Hayy Yang Maha Hidup

Al-Hayy adalah Dia yang memiliki kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak berawal serta tidak berakhir. Kehidupan-Nya tidak sama dengan kehidupan makhluk yang memiliki awal, akhir, dan bergantung pada hal lain. Kehidupan-Nya adalah sumber dari segala kehidupan yang ada. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah. Nama Al-Hayy sering digandengkan dengan Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri).

63. القيوم
Al-Qayyum Yang Maha Berdiri Sendiri

Al-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan siapapun dan apapun. Sebaliknya, seluruh makhluk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Eksistensi dan kelangsungan hidup alam semesta ini bergantung pada pengaturan dan pemeliharaan-Nya setiap saat. Jika Dia berhenti mengurus alam semesta sekejap saja, niscaya akan hancur. Kombinasi Al-Hayy dan Al-Qayyum (dalam Ayat Kursi) menunjukkan kesempurnaan dan kemandirian Allah yang mutlak.

64. الواجد
Al-Wajid Yang Maha Menemukan

Al-Wajid adalah Dia yang tidak memiliki kekurangan apapun. Dia Maha Kaya dan memiliki segala sesuatu. Apapun yang Dia kehendaki, Dia akan "menemukannya" atau mengadakannya dengan mudah. Berbeda dengan makhluk yang seringkali kehilangan atau tidak memiliki apa yang diinginkannya, Allah adalah Al-Wajid yang sempurna dalam kepemilikan dan kekayaan-Nya.

65. الماجد
Al-Majid Yang Maha Mulia

Al-Majid memiliki makna yang mirip dengan Al-Majid, yaitu Yang Maha Mulia dan Agung. Nama ini menekankan pada keluasan kemuliaan dan kebaikan-Nya. Dia mulia dalam Dzat-Nya dan sangat dermawan dalam perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan tidak ada celah sedikit pun.

66. الواحد
Al-Wahid Yang Maha Tunggal

Al-Wahid adalah Dia yang Maha Esa, Tunggal, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ke-Esa-an-Nya mencakup keesaan dalam Dzat (tidak tersusun dari bagian-bagian), Sifat (tidak ada yang menyamai sifat-Nya), dan Perbuatan (tidak ada yang membantu-Nya dalam mencipta dan mengatur). Dialah satu-satunya yang berhak disembah. Konsep tauhid adalah inti dari ajaran Islam yang berpusat pada pengesaan Al-Wahid.

67. الاحد
Al-Ahad Yang Maha Esa

Al-Ahad, seperti yang tersebut dalam Surah Al-Ikhlas, menekankan ke-Esa-an Allah dengan lebih kuat lagi. Jika Al-Wahid menegaskan ketidak-adanya yang kedua, Al-Ahad menegaskan ketidak-terbagian-Nya. Dia Esa secara absolut, tidak bisa dibagi, tidak memiliki anak, dan tidak diperanakkan. Nama ini secara tuntas menolak segala bentuk kemusyrikan dan konsep trinitas.

68. الصمد
As-Shamad Yang Maha Dibutuhkan / Tempat Bergantung

As-Shamad adalah Dia yang menjadi tujuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Semua makhluk membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapapun. Dia adalah Tuan yang sempurna dalam segala sifat-Nya. Dia tidak makan, tidak minum, dan tidak memiliki rongga. Mengimani As-Shamad membuat kita hanya menggantungkan harapan dan permohonan kita kepada-Nya.

69. القادر
Al-Qadir Yang Maha Berkuasa / Mampu

Al-Qadir adalah Dia yang memiliki kekuasaan (qudrah) yang sempurna untuk melakukan apapun yang Dia kehendaki. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan atau menghalangi-Nya. Dia mampu menciptakan, mematikan, membangkitkan, dan mengatur segala sesuatu dengan mudah. "Kun Fayakun" (Jadilah, maka terjadilah) adalah bukti kekuasaan-Nya yang tak terbatas.

70. المقتدر
Al-Muqtadir Yang Sangat Berkuasa

Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Nama ini menunjukkan kekuasaan yang sangat besar dan mencakup segala sesuatu. Dia berkuasa atas segala yang Dia kuasai. Kekuasaan-Nya terlaksana dengan ilmu dan hikmah yang sempurna. Nama ini sering digunakan dalam konteks pembalasan terhadap orang-orang yang durhaka, menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa lari dari kekuasaan Allah yang Mahadahsyat.

71. المقدم
Al-Muqaddim Yang Maha Mendahulukan

Al-Muqaddim adalah Dia yang mendahulukan sebagian makhluk atau perkara atas sebagian yang lain sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Dia mendahulukan para nabi atas manusia biasa, mendahulukan sebagian orang dalam hal rezeki atau kedudukan. Semua itu terjadi atas kebijaksanaan-Nya yang mutlak. Seorang hamba harus ridha dengan apa yang Allah dahulukan atau akhirkan baginya.

72. المؤخر
Al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan

Al-Mu'akhkhir adalah Dia yang mengakhirkan atau menangguhkan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Dia mengakhirkan azab bagi orang kafir untuk memberi mereka kesempatan, menunda pertolongan bagi orang beriman sebagai ujian, atau menempatkan sebagian makhluk di belakang yang lain dalam hal keutamaan. Al-Muqaddim dan Al-Mu'akhkhir menunjukkan bahwa pengaturan waktu dan urutan segala sesuatu ada dalam genggaman-Nya.

73. الأول
Al-Awwal Yang Maha Awal

Al-Awwal adalah Dia yang pertama, yang tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah awal dari segala sesuatu, karena semua yang ada berasal dari ciptaan-Nya. Merenungi nama ini membuat kita sadar bahwa sumber dari segala eksistensi adalah Allah semata.

74. الآخر
Al-Akhir Yang Maha Akhir

Al-Akhir adalah Dia yang terakhir, yang tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk fana dan binasa, hanya Dia yang tetap kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari perjalanan setiap hamba. Nama Al-Awwal dan Al-Akhir menunjukkan bahwa Allah meliputi segala waktu, dari awal hingga akhir.

75. الظاهر
Az-Zhahir Yang Maha Nyata

Az-Zhahir adalah Dia yang keberadaan-Nya sangat nyata dan jelas melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh alam semesta. Segala ciptaan-Nya adalah bukti nyata akan eksistensi dan keagungan-Nya. Keteraturan kosmos, keajaiban dalam diri manusia, semuanya "menampakkan" keberadaan Sang Pencipta. Dia juga Maha Tinggi di atas segala sesuatu.

76. الباطن
Al-Bathin Yang Maha Tersembunyi

Al-Bathin adalah Dia yang Dzat-Nya tersembunyi dari pandangan dan jangkauan akal makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat melihat-Nya di dunia ini. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak bisa melihat-Nya. Ilmu-Nya meliputi hal-hal yang paling tersembunyi. Az-Zhahir dan Al-Bathin menunjukkan bahwa Allah meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

77. الوالي
Al-Wali Yang Maha Memerintah

Al-Wali adalah Penguasa tunggal yang memiliki dan mengatur segala urusan kerajaan-Nya. Dia memerintah seluruh alam semesta dengan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Perintah-Nya pasti terlaksana. Tidak ada penguasa lain di samping-Nya. Semua penguasa di dunia ini pada hakikatnya berada di bawah kekuasaan dan pemerintahan-Nya.

78. المتعالي
Al-Muta'ali Yang Maha Tinggi

Al-Muta'ali adalah Dia yang Maha Tinggi dan terbebas dari segala sifat kekurangan atau sifat yang menyerupai makhluk. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi. Dia suci dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Nama ini menekankan kesempurnaan dan transendensi Allah atas seluruh ciptaan-Nya.

79. البر
Al-Barr Yang Maha Penderma / Melimpahkan Kebaikan

Al-Barr adalah sumber segala kebaikan. Dia melimpahkan kebaikan dan kedermawanan-Nya kepada seluruh makhluk. Nikmat yang kita terima, baik yang kita minta maupun tidak, adalah bukti kebaikan-Nya. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar dan memaafkan keburukan. Meneladani sifat Al-Barr berarti berbuat baik kepada sesama makhluk, terutama kepada kedua orang tua.

80. التواب
At-Tawwab Yang Maha Penerima Taubat

At-Tawwab adalah Dia yang senantiasa menerima taubat hamba-hamba-Nya. Dia membuka pintu taubat selebar-lebarnya dan bergembira dengan kembalinya seorang hamba yang berdosa. Dia tidak hanya menerima taubat, tetapi juga memberi taufik kepada hamba-Nya untuk bertaubat. Nama ini adalah harapan bagi setiap jiwa yang ingin kembali ke jalan yang benar, seberapa pun kelam masa lalunya.

81. المنتقم
Al-Muntaqim Yang Maha Pemberi Balasan

Al-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan dan peringatan diberikan. Balasan-Nya sangat keras bagi mereka yang pantas menerimanya. Sifat ini bukanlah bentuk dendam seperti pada makhluk, melainkan manifestasi dari keadilan-Nya (Al-'Adl) dan keperkasaan-Nya (Al-'Aziz) terhadap para penentang kebenaran.

82. العفو
Al-'Afuww Yang Maha Pemaaf

Al-'Afuww adalah Dia yang Maha Pemaaf. Sifat ini lebih dalam dari Al-Ghafur. Jika Al-Ghafur berarti menutupi dosa, Al-'Afuww berarti menghapus dosa itu seluruhnya, seakan-akan tidak pernah terjadi, beserta seluruh jejak dan konsekuensinya. Dia memaafkan tanpa mengungkit-ungkit. Doa yang diajarkan Rasulullah pada Lailatul Qadar adalah memohon sifat 'afwun dari-Nya.

83. الرؤوف
Ar-Ra'uf Yang Maha Pengasuh / Belas Kasih

Ar-Ra'uf adalah Dia yang memiliki belas kasih yang sangat mendalam dan lembut. Ini adalah puncak dari rahmat. Kasih sayang-Nya mencegah hamba-Nya dari hal-hal yang menyakitkan. Dia memberikan syariat yang mudah dan tidak membebani, ini adalah bentuk dari sifat Ra'uf-Nya. Dia sangat mengasihi hamba-hamba-Nya yang taat.

84. مالك الملك
Malikul Mulk Penguasa Kerajaan

Malikul Mulk adalah Pemilik mutlak dari segala kerajaan. Dia berkuasa penuh atas seluruh alam semesta. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabut kekuasaan dari siapa yang Dia kehendaki. Dia memuliakan dan menghinakan siapa saja sesuai kehendak-Nya. Nama ini menunjukkan bahwa kekuasaan manusia di dunia ini hanyalah titipan yang sementara dan sangat terbatas.

85. ذو الجلال والإكرام
Dzul Jalali wal Ikram Pemilik Keagungan dan Kemuliaan

Dzul Jalali wal Ikram adalah Dia yang memiliki segala Keagungan (Jalal) dan Kemurahan (Ikram). Keagungan-Nya membuat Dia ditaati dan ditakuti, sementara Kemurahan-Nya membuat Dia dicintai dan diharapkan rahmat-Nya. Nama ini menggabungkan dua sifat yang menimbulkan rasa takut (khauf) dan harap (raja') secara seimbang dalam hati seorang mukmin.

86. المقسط
Al-Muqsith Yang Maha Pemberi Keadilan

Al-Muqsith adalah Dia yang Maha Adil dalam hukum dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya sempurna, Dia akan memberikan hak kepada yang dizalimi dari yang menzalimi. Dia tidak akan membiarkan kezaliman sekecil apapun tanpa balasan. Pada hari kiamat, Dia akan menegakkan timbangan keadilan yang seadil-adilnya, di mana tidak ada satu jiwa pun yang akan dirugikan.

87. الجامع
Al-Jami' Yang Maha Mengumpulkan

Al-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia, dari generasi pertama hingga terakhir, di satu tempat (Padang Mahsyar) pada hari kiamat. Dia juga mengumpulkan hal-hal yang tercerai-berai atau yang tampak mustahil untuk disatukan. Dia mengumpulkan berbagai macam unsur dalam tubuh makhluk, dan menyatukan hati orang-orang beriman.

88. الغني
Al-Ghaniy Yang Maha Kaya

Al-Ghaniy adalah Dia yang Maha Kaya, yang tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya bersifat mutlak dan sempurna. Sebaliknya, seluruh makhluk sangat fakir dan membutuhkan-Nya. Ketaatan makhluk tidak menambah kekayaan-Nya, dan kemaksiatan mereka tidak mengurangi kekayaan-Nya. Mengimani Al-Ghaniy membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain Allah.

89. المغني
Al-Mughni Yang Maha Memberi Kekayaan

Al-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dia bisa membuat seseorang kaya dengan harta, atau yang lebih penting, kaya hati (qana'ah), yaitu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa, dan itu adalah anugerah dari Al-Mughni.

90. المانع
Al-Mani' Yang Maha Mencegah

Al-Mani' adalah Dia yang mencegah atau menahan sesuatu dari hamba-Nya. Pencegahan ini bukanlah karena kebakhilan, melainkan karena hikmah dan kasih sayang. Terkadang Allah mencegah harta dari seseorang untuk melindunginya dari kesombongan. Dia mencegah musibah dari hamba-Nya sebagai bentuk perlindungan. Tidak ada yang bisa memberi jika Allah mencegah, dan tidak ada yang bisa mencegah jika Allah memberi.

91. الضار
Ad-Darr Yang Maha Memberi Mudharat

Ad-Darr adalah Dia yang menimpakan kemudharatan atau kesulitan kepada siapa yang Dia kehendaki. Musibah, sakit, dan kerugian terjadi atas izin dan ketetapan-Nya. Namun, mudharat dari Allah selalu mengandung hikmah yang mendalam, seperti untuk menguji kesabaran, menghapus dosa, atau sebagai teguran. Nama ini tidak boleh disebut sendirian, harus bersama dengan pasangannya, An-Nafi'.

92. النافع
An-Nafi' Yang Maha Memberi Manfaat

An-Nafi' adalah Dia yang menjadi sumber segala manfaat dan kebaikan. Setiap manfaat yang kita peroleh, baik dalam urusan dunia maupun agama, berasal dari-Nya. Hanya Dia yang dapat memberikan manfaat sejati. Keyakinan pada Ad-Darr dan An-Nafi' akan memurnikan tauhid, membuat kita hanya takut dan berharap kepada Allah, karena hanya Dia yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat.

93. النور
An-Nur Yang Maha Bercahaya

An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dzat-Nya adalah cahaya dan hijab-Nya adalah cahaya. Dia memberikan cahaya (hidayah) ke dalam hati hamba-hamba-Nya, sehingga mereka bisa membedakan antara yang hak dan yang batil. Al-Qur'an adalah cahaya yang diturunkan-Nya. Tanpa cahaya dari-Nya, manusia akan berada dalam kegelapan yang pekat.

94. الهادي
Al-Hadi Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk (hidayah) kepada hamba-hamba-Nya. Hidayah ada dua macam: hidayah berupa penjelasan (yang disampaikan melalui para rasul dan kitab-kitab) dan hidayah taufik (yang dimasukkan ke dalam hati). Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Hidayah adalah nikmat terbesar yang harus selalu kita mohon dari Al-Hadi.

95. البديع
Al-Badi' Yang Maha Pencipta Keindahan / Tanpa Contoh

Al-Badi' adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa ada contoh sebelumnya. Penciptaan langit dan bumi adalah bukti keagungan-Nya sebagai Al-Badi'. Setiap detail ciptaan-Nya menunjukkan kreativitas yang tak terbatas dan keunikan yang sempurna. Dia adalah Inovator sejati yang tidak meniru siapapun.

96. الباقي
Al-Baqi Yang Maha Kekal

Al-Baqi adalah Dia yang Maha Kekal dan Abadi, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk di alam semesta ini akan binasa dan sirna, "Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (Ar-Rahman: 27). Mengimani Al-Baqi membuat kita tidak terpedaya oleh dunia yang fana dan mengarahkan orientasi hidup kita pada kehidupan akhirat yang kekal.

97. الوارث
Al-Warits Yang Maha Mewarisi

Al-Warits adalah Dia yang akan mewarisi bumi dan segala isinya setelah semua makhluk binasa. Kepemilikan manusia atas harta benda di dunia ini hanyalah bersifat sementara. Pada akhirnya, semua akan kembali kepada Pemilik sejatinya, Allah Al-Warits. Dia adalah Pewaris terbaik yang akan membalas setiap amal hamba-Nya.

98. الرشيد
Ar-Rasyid Yang Maha Pandai / Bijaksana

Ar-Rasyid adalah Dia yang Maha Cerdas dan Bijaksana dalam setiap petunjuk dan pengaturan-Nya. Jalan-Nya adalah jalan yang lurus. Perintah dan syariat-Nya membimbing manusia menuju kebenaran dan kebahagiaan. Siapa yang mengikuti petunjuk-Nya, ia akan berada di jalan yang lurus (rasyad). Siapa yang menolaknya, ia akan berada dalam kesesatan (ghayy).

99. الصبور
As-Shabur Yang Maha Sabar

As-Shabur adalah Dia yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum pelaku maksiat. Dia melihat mereka kufur dan berbuat dosa, namun Dia tetap memberi mereka rezeki dan menangguhkan azab-Nya, memberi mereka waktu yang panjang untuk bertaubat. Tidak ada yang lebih sabar dari-Nya atas gangguan yang Dia dengar dari makhluk-Nya. Kesabaran-Nya adalah bentuk rahmat dan hikmah yang agung.

🏠 Homepage