Pemasangan Asbes yang Benar: Panduan Lengkap untuk Keamanan dan Ketahanan

Simbol Kualitas & Keamanan

Pemasangan asbes, meskipun telah banyak digantikan oleh material modern, masih sering ditemukan pada bangunan lama. Sifatnya yang kuat, tahan api, dan isolatif membuatnya menjadi pilihan populer di masanya. Namun, penanganan yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan praktik pemasangan asbes yang benar sangat krusial untuk memastikan keamanan dan ketahanan struktur bangunan Anda.

PERHATIAN: Mengingat potensi bahaya kesehatan dari serat asbes, penanganan material ini harus dilakukan oleh profesional terlatih dan berpengalaman dengan menggunakan alat pelindung diri yang memadai. Artikel ini bertujuan memberikan informasi, bukan sebagai panduan DIY (Do It Yourself).

Memilih Material Asbes yang Tepat

Secara umum, ada dua jenis utama asbes yang digunakan dalam konstruksi: asbes putih (krisotil) dan asbes biru (crocidolite) serta asbes cokelat (amosite). Krisotil, yang paling umum digunakan, memiliki serat yang lebih fleksibel. Sementara itu, asbes biru dan cokelat memiliki serat yang lebih rapuh dan berbahaya.

Saat ini, penggunaan asbes sangat dibatasi atau dilarang di banyak negara karena risiko kesehatan. Jika Anda berurusan dengan bangunan lama yang mungkin menggunakan asbes, identifikasi jenisnya menjadi langkah awal yang penting. Namun, sebaiknya serahkan identifikasi dan penanganan kepada ahli.

Persiapan Sebelum Pemasangan

Persiapan yang matang adalah kunci utama dalam pemasangan asbes yang benar. Langkah-langkah ini meliputi:

Teknik Pemasangan yang Benar

Pemasangan asbes yang benar menitikberatkan pada minimalisasi kerusakan dan pelepasan serat.

Pemasangan Lembaran Atap Asbes Gelombang

Ini adalah aplikasi asbes yang paling umum ditemukan:

  1. Pemasangan dari Kiri ke Kanan: Mulailah pemasangan dari sisi kanan atas bangunan, bergerak ke kiri. Hal ini penting agar sambungan tumpang tindih lembaran berikutnya menutupi lembaran sebelumnya, mencegah air hujan masuk.
  2. Tumpang Tindih yang Tepat: Setiap lembaran harus tumpang tindih dengan lembaran di bawahnya minimal 15-20 cm dan dengan lembaran di sebelahnya minimal satu gelombang penuh. Pastikan lekukan gelombang atas masuk ke dalam lekukan gelombang bawah.
  3. Penggunaan Sekrup yang Tepat: Gunakan sekrup atau paku dengan ring karet kedap air. Pasang sekrup pada puncak gelombang, bukan di lembah, untuk mencegah genangan air yang bisa merembes.
  4. Jumlah Pengencang: Sesuaikan jumlah pengencang sesuai rekomendasi produsen atau standar bangunan yang berlaku. Biasanya, diperlukan setidaknya 4-5 titik pengencang per lembar untuk memastikan kekuatan.
  5. Menghindari Kerusakan: Hindari berjalan di atas lembaran asbes. Gunakan papan pijakan yang ditopang pada struktur rangka atap untuk mendistribusikan berat badan.

Teknik Potong dan Lubang

Memotong atau melubangi asbes harus dihindari sebisa mungkin. Jika memang harus dilakukan:

Perawatan dan Pemeliharaan

Bangunan dengan atap atau dinding asbes memerlukan perhatian khusus dalam perawatannya:

Kesimpulan

Pemasangan asbes yang benar bukan hanya soal mengikuti instruksi teknis, tetapi juga prioritas utama pada kesehatan dan keselamatan. Mengingat risiko yang terkait dengan paparan serat asbes, penanganan material ini sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada para profesional yang terlatih dan bersertifikat. Mengabaikan prosedur yang benar dapat berakibat pada masalah kesehatan jangka panjang yang serius bagi penghuni bangunan dan mereka yang terlibat dalam pemasangan maupun perawatan.

🏠 Homepage