Penyempitan pembuluh arteri koronaria, yang sering menjadi akar dari penyakit jantung koroner (PJK) dan serangan jantung, adalah kondisi serius yang membatasi aliran darah kaya oksigen ke otot jantung. Kondisi ini bukan terjadi dalam semalam, melainkan merupakan hasil dari proses jangka panjang yang dikenal sebagai aterosklerosis. Memahami faktor pemicunya sangat penting untuk pencegahan dan manajemen kesehatan jantung.
Penyebab paling dominan dari penyempitan arteri koronaria adalah penumpukan plak di dinding arteri. Plak ini terbentuk dari kolesterol, lemak, kalsium, dan zat-zat inflamasi lainnya yang menumpuk seiring waktu. Proses ini bertahap:
Ketika plak ini bertambah besar, lumen (ruang aliran) pembuluh darah menjadi sempit, mengurangi suplai oksigen ke jantung, suatu kondisi yang disebut iskemia miokard.
Beberapa kondisi medis dan gaya hidup secara signifikan mempercepat perkembangan aterosklerosis dan memicu penyempitan arteri. Faktor-faktor ini seringkali saling berkaitan:
Tingginya kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) adalah bahan bakar utama pembentukan plak. Sebaliknya, kadar HDL (High-Density Lipoprotein) yang rendah juga berbahaya karena HDL berfungsi membersihkan kelebihan kolesterol dari arteri.
Hipertensi kronis memberikan tekanan mekanis berlebihan pada dinding arteri. Tekanan yang konstan ini menyebabkan mikrotrauma pada endotel, menjadikannya lebih rentan terhadap penumpukan plak. Hipertensi sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena dampaknya yang merusak secara progresif.
Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) secara langsung merusak pembuluh darah. Gula darah yang tidak terkontrol meningkatkan peradangan sistemik dan mempercepat proses oksidasi kolesterol, membuat plak lebih mudah terbentuk dan lebih rentan pecah.
Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya. Nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit sementara, sementara zat lain merusak lapisan endotel secara permanen dan menurunkan kadar oksigen dalam darah, memaksa jantung bekerja lebih keras.
Kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada peningkatan berat badan, terutama obesitas sentral (perut). Obesitas seringkali disertai dengan resistensi insulin, peradangan kronis, dan profil lipid yang buruk, yang semuanya mempercepat penyakit arteri koroner.
Meskipun aterosklerosis adalah penyebab utama, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan penyempitan atau gangguan aliran darah ke jantung:
Mengelola faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti pola makan sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengontrol tekanan darah serta gula darah, adalah garis pertahanan terpenting melawan penyebab penyempitan pembuluh arteri koronaria dan menjaga kesehatan jantung jangka panjang.