Asesmen Nasional (AN) merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini dirancang untuk mengukur hasil belajar siswa secara kognitif dan non-kognitif, serta kualitas proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Memahami siapa saja yang menjadi peserta asesmen nasional adalah kunci untuk mengetahui cakupan dan tujuan dari evaluasi berskala besar ini. Berbeda dengan ujian nasional yang berfokus pada pencapaian akademik siswa secara individual, Asesmen Nasional memiliki cakupan yang lebih luas.
Peserta utama Asesmen Nasional adalah siswa yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lebih spesifik lagi, AN diikuti oleh siswa di:
Pemilihan siswa pada kelas-kelas tersebut bukanlah tanpa alasan. Diharapkan pada jenjang ini, siswa telah cukup matang untuk menunjukkan kompetensi yang beragam, namun juga masih memiliki waktu untuk memperbaiki dan meningkatkan capaiannya sebelum lulus. Data yang diperoleh dari siswa di kelas-kelas ini akan memberikan gambaran yang representatif mengenai kualitas pembelajaran di tingkat sekolah tersebut.
Asesmen Nasional tidak hanya melibatkan siswa sebagai subjek penilaian utama. Keterlibatan guru juga sangat krusial, meskipun perannya berbeda. Guru tidak diukur melalui tes individual dalam kerangka Asesmen Nasional, namun informasi mengenai guru sangat penting untuk memahami konteks pembelajaran. Data mengenai guru, seperti kualifikasi, pengalaman mengajar, dan praktik pembelajaran yang diterapkan, dapat dikumpulkan melalui survei. Informasi ini akan menjadi bagian dari potret kualitas pendidikan yang lebih utuh.
Pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru, berperan sebagai fasilitator dan pemberi informasi. Mereka membantu kelancaran pelaksanaan asesmen di tingkat satuan pendidikan masing-masing. Kepala sekolah dan guru juga berpartisipasi dalam survei lingkungan belajar yang bertujuan untuk mengevaluasi aspek-aspek yang mendukung proses pembelajaran, seperti iklim sekolah, dukungan orang tua, dan praktik mengajar guru. Dengan demikian, pemahaman mengenai kualitas pendidikan tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa, tetapi juga dari faktor-faktor pendukungnya.
Penting untuk diingat bahwa Asesmen Nasional memiliki tujuan yang berbeda dengan ujian pada umumnya. AN bukan untuk menilai kelulusan siswa, bukan pula untuk memeringkat sekolah berdasarkan hasil ujian individual. Sebaliknya, AN dirancang sebagai alat untuk:
Dengan demikian, fokus utama dari Asesmen Nasional adalah pada sistem pendidikan secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan dari para peserta, baik siswa, guru, maupun kepala sekolah, akan menjadi sumber informasi berharga untuk mengambil kebijakan yang tepat guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Semua pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan memiliki peran dan kontribusinya masing-masing dalam menyukseskan program asesmen ini.
Secara ringkas, peserta Asesmen Nasional mencakup:
Setiap elemen ini memberikan perspektif yang berbeda dan saling melengkapi untuk menghasilkan gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan di Indonesia, sehingga upaya perbaikan dapat dilakukan secara efektif dan terarah.