Plafon Eternit atau Asbes: Tinjauan Lengkap
Plafon merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah bangunan, tidak hanya berfungsi sebagai penutup atap bagian dalam tetapi juga berkontribusi pada estetika dan kenyamanan ruangan. Di antara berbagai material yang digunakan untuk plafon, plafon eternit atau yang lebih dikenal sebagai plafon asbes pernah sangat populer di kalangan masyarakat. Popularitas ini bukan tanpa alasan, mengingat beberapa keunggulan yang ditawarkannya. Namun, seiring perkembangan zaman dan munculnya kesadaran akan isu kesehatan, penggunaan material ini mulai dipertanyakan dan banyak dicari alternatifnya.
Apa Itu Plafon Eternit / Asbes?
Plafon eternit adalah material plafon yang terbuat dari campuran semen dan serat asbes. Serat asbes yang memiliki sifat tahan panas, kuat, dan lentur dicampurkan ke dalam adonan semen, kemudian dibentuk menjadi lembaran-lembaran datar. Proses ini menghasilkan material yang kokoh, relatif ringan, dan mudah dipasang. Nama "eternit" sendiri merupakan salah satu merek dagang yang populer pada masanya, sehingga banyak orang kemudian menyebut material plafon jenis ini secara umum sebagai eternit, meskipun bahan dasarnya adalah asbes.
Kelebihan Plafon Eternit / Asbes
Pada masanya, plafon eternit sangat disukai karena beberapa alasan utama:
- Harga Terjangkau: Salah satu daya tarik utama plafon eternit adalah harganya yang relatif murah dibandingkan material plafon lainnya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan ekonomis bagi banyak kalangan masyarakat, terutama untuk pembangunan rumah sederhana atau renovasi.
- Pemasangan Mudah dan Cepat: Lembaran eternit memiliki bobot yang tidak terlalu berat dan ukurannya yang standar membuatnya mudah untuk dipotong dan dipasang. Hal ini dapat mempercepat proses konstruksi dan mengurangi biaya tenaga kerja.
- Tahan Terhadap Api: Kandungan semen dalam eternit memberikan ketahanan yang baik terhadap api. Material ini tidak mudah terbakar dan dapat membantu memperlambat penyebaran api, sehingga meningkatkan keamanan bangunan.
- Tahan Terhadap Air (Tingkat Rendah): Dalam kondisi kering, eternit memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap kelembaban. Namun, ini bukan berarti tahan air sepenuhnya, karena paparan air yang berlebihan dalam jangka waktu lama tetap dapat merusaknya.
- Kuat dan Tahan Lama: Jika dipasang dengan benar dan dirawat dengan baik, plafon eternit dapat bertahan cukup lama. Sifat semen yang kuat memberikan struktur yang kokoh.
Kekurangan dan Risiko Plafon Eternit / Asbes
Meskipun memiliki beberapa keunggulan, penggunaan plafon eternit kini sangat dibatasi bahkan dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia, karena risiko kesehatan yang ditimbulkannya. Bahaya utama berasal dari serat asbes.
- Risiko Kanker dan Penyakit Pernapasan: Serat asbes sangat halus dan jika terhirup dapat masuk ke dalam paru-paru. Serat ini tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh dan dapat menyebabkan peradangan kronis, fibrosis paru (asbestosis), kanker paru-paru, dan mesothelioma (kanker lapisan paru-paru atau perut). Risiko ini meningkat ketika plafon eternit rusak, lapuk, dipotong, atau dibongkar, karena serat asbes akan terlepas ke udara.
- Rapuh dan Mudah Pecah: Seiring waktu, plafon eternit bisa menjadi rapuh dan mudah pecah jika terkena benturan. Pecahan ini juga melepaskan serat asbes ke udara.
- Kurang Fleksibel dalam Desain: Pilihan desain dan bentuk plafon eternit sangat terbatas. Material ini umumnya hanya berbentuk lembaran datar, sehingga kurang memberikan keleluasaan untuk menciptakan estetika ruangan yang beragam.
- Potensi Lumutan/Jamur (jika lembab): Meskipun cukup tahan terhadap air, jika plafon eternit sering terpapar kelembaban atau kebocoran, material ini bisa menjadi tempat tumbuhnya lumut atau jamur, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lain.
Alternatif Plafon Eternit / Asbes
Mengingat risiko kesehatan yang serius, sangat disarankan untuk tidak lagi menggunakan plafon eternit atau asbes. Banyak material plafon modern yang menawarkan keunggulan serupa bahkan lebih baik, tanpa membahayakan kesehatan. Beberapa alternatif populer antara lain:
- Plafon Gypsum: Ini adalah salah satu alternatif paling populer. Papan gypsum ringan, mudah dipasang, dan dapat dicat dengan berbagai warna serta dibentuk menjadi berbagai desain. Harganya pun cukup terjangkau.
- Plafon Kalsiboard: Mirip dengan gypsum, kalsiboard juga terbuat dari campuran semen dan serat selulosa, namun tanpa kandungan asbes. Material ini lebih tahan terhadap kelembaban dibandingkan gypsum dan lebih kuat, cocok untuk area yang cenderung lembab seperti dapur atau kamar mandi.
- Plafon PVC (Polyvinyl Chloride): Plafon PVC terbuat dari plastik yang ringan, tahan air, tahan api, dan tersedia dalam berbagai warna serta corak. Pemasangannya juga relatif mudah dan perawatannya minim.
- Plafon Metal (Galvalum/Aluminium): Cocok untuk area industri atau komersial, plafon metal sangat kuat, tahan lama, dan tidak mudah terbakar. Namun, untuk penggunaan di rumah tinggal, mungkin perlu pertimbangan estetika dan isolasi suara.
- Plafon Kayu atau GRC Board (Glassfiber Reinforced Concrete): Kayu memberikan tampilan alami dan hangat, sementara GRC Board merupakan kombinasi semen dan serat kaca yang kuat, tahan air, dan tahan api, namun tampilannya lebih modern.
Kesimpulan
Plafon eternit atau asbes memang pernah menjadi solusi plafon yang ekonomis dan fungsional di masanya. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya serat asbes terhadap kesehatan, penggunaan material ini sebaiknya dihindari sepenuhnya. Saat ini, pasar konstruksi menawarkan berbagai macam material plafon modern yang aman, lebih menarik secara estetika, dan tetap terjangkau. Memilih material plafon yang tepat tidak hanya berkaitan dengan tampilan dan biaya, tetapi yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan penghuni bangunan. Jika Anda masih memiliki bangunan dengan plafon eternit, pertimbangkan untuk menggantinya dengan material yang lebih aman untuk jangka panjang.