Di tengah gempuran motor-motor modern dengan desain futuristik, masih ada segelintir nama yang berhasil mengukir jejak abadi di benak para pecinta roda dua di Indonesia. Salah satu legenda tersebut adalah Bajaj Pulsar 220F. Meskipun telah berganti generasi, versi lawas—khususnya yang beredar sekitar tahun yang disebutkan dalam pencarian—tetap dikenang sebagai motor yang menawarkan kombinasi performa, durabilitas, dan harga yang sangat kompetitif pada masanya.
Pulsar 220F, dengan ciri khas lampu depannya yang berbentuk proyektor, menjadi pembeda signifikan di jalanan. Pada era tersebut, fitur proyektor masih tergolong mewah untuk motor sport kelas menengah di segmen harga yang ditawarkannya. Desain semi-fairing yang memeluk mesin karburatornya (pada beberapa varian awal) memberikan tampilan yang gagah dan siap menjelajah jarak jauh. Motor ini bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan simbol status bagi banyak penggemar kecepatan yang menginginkan motor Eropa tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Jantung pacu 220cc DTS-i (Digital Twin Spark Ignition) adalah daya tarik utamanya. Teknologi DTS-i memang terkenal mampu menghasilkan pembakaran yang efisien, torsi yang responsif di putaran bawah hingga menengah, serta konsumsi bahan bakar yang relatif irit untuk kelas mesinnya. Suara khas knalpot yang dalam menjadi melodi tersendiri bagi para pengendaranya. Meskipun bukan motor dengan akselerasi brutal layaknya motor sport murni, torsi yang dihasilkan sangat membantu saat bermanuver di lalu lintas padat atau saat membawa beban.
Ilustrasi visualisasi Pulsar 220F
Banyak pemilik memuji kopling multi-plat basah yang responsif. Perawatannya, terutama untuk model karburator, cenderung lebih mudah dipahami oleh bengkel independen. Meskipun demikian, komponen tertentu mungkin memerlukan penanganan khusus mengingat usianya yang semakin matang. Menemukan suku cadang orisinal memang menjadi tantangan tersendiri, namun komunitas pengguna Pulsar yang solid seringkali menjadi solusi terbaik dalam berbagi informasi mengenai ketersediaan suku cadang aftermarket yang berkualitas atau solusi substitusi.
Suspensi belakang monoshock pada versi akhir memberikan kenyamanan yang cukup baik untuk penggunaan harian maupun touring singkat. Bobotnya yang lumayan besar memberikan rasa 'menapak' yang stabil di kecepatan tinggi, sebuah karakteristik yang sangat dihargai oleh pengendara yang sering melakukan perjalanan antar kota.
Mengendarai kembali Pulsar 220F versi lawas hari ini seringkali membawa nuansa nostalgia. Motor ini adalah representasi dari era di mana desain motor sport mulai diadopsi secara massal tanpa harus mengorbankan kepraktisan. Meskipun teknologi mesinnya telah dilampaui oleh standar emisi dan efisiensi terkini, roh dari Pulsar 220F—sebagai motor penjelajah bertenaga besar yang terjangkau—tetap hidup. Bagi kolektor atau mereka yang mencari motor klasik dengan sentuhan performa, motor ini tetap menjadi kandidat menarik yang siap membawa cerita dari jalanan masa lalu.