Makna dan Keutamaan Takbir Arafah di Hari Raya Idul Adha

ALLAHU AKBAR Hari Raya Telah Tiba Ilustrasi visual dari jamaah yang bertakbir di Padang Arafah

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam, yang identik dengan ibadah kurban dan puncak dari rangkaian ibadah haji. Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah), adalah memperbanyak bacaan takbir Arafah. Takbir ini bukan sekadar lafal, melainkan manifestasi syukur dan pengakuan keagungan Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya.

Apa Itu Takbir Arafah?

Takbir Arafah adalah rangkaian ucapan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd." Lafal ini diucapkan dengan lantang sebagai bentuk pengagungan Allah, terutama oleh jamaah haji yang sedang berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari di mana wukuf dilaksanakan. Namun, sunnah ini juga berlaku bagi umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Waktu pelaksanaan takbir ini sangat spesifik. Bagi jamaah haji, takbir dimulai sejak terbit fajar hari Arafah hingga jamaah melempar jumrah Aqabah pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Sementara itu, bagi kaum muslimin di luar Tanah Suci, takbir Idul Adha umumnya dimulai setelah shalat Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan berlanjut hingga menjelang waktu Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beberapa mazhab bahkan menganjurkan takbir dimulai sejak malam takbiran (malam 10 Dzulhijjah).

Keutamaan Mengumandangkan Takbir

Memperbanyak takbir memiliki keutamaan yang luar biasa, terutama di hari-hari yang dimuliakan Allah SWT. Hari Arafah sendiri dianggap sebagai hari terbaik di mana Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Oleh karena itu, mengiringi momentum agung ini dengan takbir adalah bentuk partisipasi aktif dalam kemuliaan hari tersebut.

Berikut adalah beberapa keutamaan yang bisa diraih dengan giat melaksanakan takbir Arafah:

Pelaksanaan Praktis Takbir Arafah

Di era modern, takbir Arafah bisa dilaksanakan dalam berbagai cara. Jamaah tidak perlu menunggu waktu tertentu untuk mengerjakannya. Takbir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja:

  1. Setelah Shalat Wajib: Setelah menunaikan shalat lima waktu dari Subuh 9 Dzulhijjah hingga Zuhur 13 Dzulhijjah (menurut pandangan yang menganjurkan takbir muqayyad).
  2. Secara Mandiri (Munfarid): Setiap muslim dianjurkan mengucapkannya sendiri, baik saat berjalan, berkendara, bekerja, atau dalam kondisi apapun. Tidak perlu menunggu komando imam masjid.
  3. Bersama Keluarga: Mengajak anggota keluarga, tetangga, atau rekan kerja untuk bersama-sama mengumandangkan takbir dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Menggemakan takbir Arafah adalah cara kita menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang penuh rasa syukur. Di saat jutaan jamaah haji berkumpul di padang luas Arafah memohon ampunan, umat Islam di seluruh dunia ikut meramaikan suasana spiritual ini dengan membesarkan asma Allah. Mari kita maksimalkan kesempatan emas ini untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

🏠 Homepage