Proses menyapih (weaning) atau menghentikan produksi ASI adalah fase alami namun seringkali menimbulkan tantangan bagi ibu. Beberapa metode tradisional sering dicari untuk mempercepat proses pengeringan susu, dan salah satu yang paling populer adalah penggunaan teh sage (Salvia officinalis). Sage telah lama dikenal dalam dunia herbal karena sifat astringen dan kemampuannya untuk mengurangi sekresi cairan tubuh, termasuk ASI.
Sage adalah tanaman aromatik yang telah digunakan sejak zaman kuno, baik sebagai bumbu masak maupun obat herbal. Dalam konteks menghentikan laktasi, sage bekerja karena kandungan minyak atsiri dan senyawa fenolik di dalamnya. Senyawa ini diyakini memiliki efek antiprolaktik, yang berarti dapat membantu menekan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi ASI.
Secara spesifik, sage dapat membantu mengurangi pembengkakan (engorgement) dan menurunkan volume produksi susu secara bertahap. Penting untuk dipahami bahwa metode ini biasanya paling efektif bila dikombinasikan dengan pengurangan stimulasi pada payudara.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari teh sage dalam proses pengeringan ASI, dosis dan frekuensi konsumsi harus diperhatikan dengan seksama. Berikut adalah panduan umum:
Pada awal proses pengeringan ASI, banyak ahli herbal menyarankan konsumsi teh sage 2 hingga 3 kali sehari. Jangan mengonsumsi lebih dari jumlah ini secara rutin, karena efek yang terlalu kuat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Penting untuk memulai secara bertahap. Jika produksi ASI Anda sangat banyak, Anda bisa memulai dengan satu cangkir per hari, kemudian meningkatkannya seiring waktu. Seiring produksi ASI menurun, kurangi juga frekuensi minum teh sage.
Teh sage bukanlah solusi tunggal. Keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana Anda mengelola proses penyapihan secara keseluruhan. Untuk menghentikan ASI secara efektif, Anda harus:
Meskipun teh sage adalah metode alami, penting untuk berhati-hati. Sage mengandung thujone, yang dalam dosis sangat tinggi bisa menjadi racun dan berpotensi menyebabkan kejang. Oleh karena itu, penggunaan harus dibatasi dan tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu yang sangat panjang (misalnya, tidak lebih dari 1-2 minggu berturut-turut untuk tujuan pengeringan ASI).
Hindari penggunaan teh sage jika Anda sedang hamil. Bagi ibu menyusui yang menggunakannya untuk menghentikan ASI, perhatikan reaksi bayi Anda jika ada sisa rasa atau efek lain yang mungkin tertinggal.