Panduan Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia (WHO)

BP Kesehatan Jantung

Ilustrasi kesehatan kardiovaskular

Memahami Tekanan Darah dan Klasifikasinya

Tekanan darah adalah gaya yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah melibatkan dua nilai: Sistolik (angka atas) dan Diastolik (angka bawah). Nilai ini sangat penting karena menentukan seberapa keras jantung harus bekerja dan seberapa lancar sirkulasi darah terjadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyediakan pedoman yang digunakan secara global untuk mengklasifikasikan status tekanan darah seseorang. Klasifikasi ini membantu tenaga medis dalam menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat. Meskipun pedoman umum ada, perlu diingat bahwa tekanan darah normal dapat sedikit bervariasi berdasarkan faktor individu seperti kondisi kesehatan keseluruhan dan tentu saja, usia.

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO

Secara umum, WHO mendefinisikan kategori tekanan darah sebagai berikut. Penting untuk dicatat bahwa target utama adalah mempertahankan tekanan darah di bawah 120/80 mmHg, meskipun ambang batas "normal" bisa sedikit lebih tinggi seiring bertambahnya usia.

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal 120 – 129 80 – 84
Normal Tinggi (Prehipertensi) 130 – 139 85 – 89
Hipertensi Derajat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100

Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia Menurut WHO PDF (Interpretasi Umum)

Meskipun WHO tidak secara eksplisit merilis tabel tunggal yang menetapkan "tekanan darah normal" yang kaku untuk setiap usia dalam format PDF yang mudah dicari, prinsipnya adalah bahwa tekanan darah cenderung sedikit meningkat seiring bertambahnya usia karena pembuluh darah menjadi kurang elastis. Namun, peningkatan ini tidak boleh diterima sebagai 'normalitas' yang tidak memerlukan intervensi.

Untuk orang dewasa sehat (usia 18 hingga 65 tahun), target tekanan darah ideal adalah di bawah 130/85 mmHg. Saat memasuki usia lanjut (di atas 65 tahun), ambang batas untuk mendiagnosis hipertensi mungkin sedikit dilonggarkan oleh beberapa pedoman klinis (bukan selalu WHO), namun tujuan utamanya tetap menjaga tekanan serendah mungkin tanpa menyebabkan gejala hipotensi (tekanan darah terlalu rendah).

Penting untuk Diperhatikan: Angka di atas adalah panduan umum. Variasi individu, ras, dan kondisi medis penyerta (seperti diabetes atau penyakit ginjal) dapat mengubah ambang batas yang dianggap 'normal' atau 'risiko' oleh dokter Anda. Selalu konsultasikan hasil pengukuran Anda dengan profesional kesehatan.

Mengapa Kontrol Tekanan Darah Penting di Segala Usia?

Tekanan darah tinggi (Hipertensi) sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena jarang menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan, tekanan darah tinggi secara progresif merusak pembuluh darah dan organ vital.

Dampak jangka panjang dari tekanan darah yang tidak terkontrol meliputi:

  1. Penyakit Jantung Koroner: Merusak arteri koroner yang memasok darah ke jantung.
  2. Stroke: Tekanan tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau penyumbatan.
  3. Gagal Ginjal: Merusak filter kecil di ginjal seiring waktu.
  4. Kerusakan Mata: Dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Memahami di mana posisi tekanan darah Anda sesuai standar WHO, terlepas dari usia Anda, adalah langkah pertama menuju pencegahan penyakit kardiovaskular. Jika Anda menemukan pengukuran Anda berada di zona "Normal Tinggi" atau lebih tinggi secara konsisten, perubahan gaya hidup seperti diet rendah garam (DASH diet), peningkatan aktivitas fisik, dan pengelolaan stres adalah intervensi lini pertama yang sangat dianjurkan sebelum mempertimbangkan pengobatan farmakologis.

Untuk referensi lebih lanjut dan detail teknis mengenai pedoman diagnostik yang digunakan oleh tenaga medis, pencarian spesifik pada publikasi resmi WHO mengenai manajemen hipertensi (seringkali berupa dokumen teknis atau panduan klinis, bukan hanya tabel sederhana) sangat disarankan.

🏠 Homepage