Memahami Tekanan Darah Sangat Rendah (Hipotensi)

Tekanan darah adalah salah satu indikator vital kesehatan kardiovaskular seseorang. Ketika angka tekanan darah turun di bawah batas normal, kondisi ini disebut hipotensi. Walaupun seringkali tidak berbahaya, tekanan darah yang sangat rendah dapat memicu gejala yang mengganggu hingga membahayakan, terutama jika menyebabkan kurangnya aliran darah yang cukup ke organ-organ penting seperti otak.

Aliran Rendah

Ilustrasi aliran darah yang melemah.

Apa Batas Tekanan Darah Sangat Rendah?

Secara umum, tekanan darah dianggap rendah ketika angkanya berada di bawah 90/60 mmHg (milimeter air raksa). Namun, yang lebih penting daripada angka absolut adalah bagaimana angka tersebut memengaruhi kondisi tubuh Anda. Seseorang dengan tekanan 85/55 mmHg mungkin merasa normal, sementara orang lain dengan 95/65 mmHg sudah merasa pusing dan lemas. Tekanan darah yang sangat rendah adalah kondisi di mana aliran darah ke otak dan organ vital lainnya terganggu.

Gejala Utama Hipotensi yang Perlu Diwaspadai

Jika Anda mengalami tekanan darah sangat rendah, tubuh seringkali memberikan sinyal peringatan. Mengenali gejala ini sangat penting agar penanganan cepat dapat dilakukan:

Penyebab Potensial Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah sangat rendah jarang terjadi tanpa sebab. Penurunannya bisa bersifat sementara atau kronis, disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal:

1. Dehidrasi (Kekurangan Cairan)

Ini adalah penyebab paling umum. Volume darah berkurang drastis ketika tubuh kekurangan cairan akibat kurang minum, muntah berlebihan, atau diare. Volume darah yang rendah secara otomatis menurunkan tekanan darah.

2. Gangguan Jantung

Beberapa masalah jantung, seperti detak jantung yang terlalu lambat (bradikardia), kerusakan katup jantung, atau gagal jantung, dapat menyebabkan jantung memompa darah kurang efisien, sehingga tekanan menjadi rendah.

3. Reaksi Alergi Berat (Anafilaksis)

Reaksi alergi parah dapat menyebabkan pelepasan histamin yang masif, membuat pembuluh darah melebar secara tiba-tiba dan menyebabkan penurunan tekanan darah yang cepat dan berbahaya.

4. Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat, termasuk diuretik, penghambat alfa dan beta, serta obat-obatan untuk penyakit Parkinson atau disfungsi ereksi, dapat memiliki efek samping menurunkan tekanan darah secara signifikan.

5. Endokrin dan Nutrisi

Kekurangan nutrisi esensial (seperti vitamin B12 dan folat), masalah tiroid (hipotiroidisme), atau penyakit Addison (insufisiensi adrenal) sering dikaitkan dengan hipotensi kronis.

Tindakan Cepat Saat Mengalami Tekanan Darah Sangat Rendah

Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda tiba-tiba merasa sangat pusing atau hampir pingsan, segera lakukan tindakan berikut:

  1. Berbaring: Segera berbaring telentang. Jika memungkinkan, tinggikan kaki Anda lebih tinggi dari jantung (gunakan bantal). Posisi ini membantu gravitasi mengalirkan darah kembali ke otak.
  2. Hidrasi Cepat: Minum segelas air putih secara perlahan. Jika Anda memiliki larutan elektrolit (oralit), itu lebih baik.
  3. Hindari Perubahan Posisi Mendadak: Jangan langsung berdiri. Duduk sebentar di tepi tempat tidur sebelum mencoba berdiri perlahan.
  4. Kenakan Pakaian Kompresi: Jika Anda memiliki stoking kompresi, mengenakannya dapat membantu mencegah darah berkumpul di kaki.

Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis?

Meskipun sebagian besar kasus hipotensi bisa diatasi di rumah, ada situasi di mana bantuan profesional sangat diperlukan. Segera hubungi layanan darurat jika tekanan darah sangat rendah disertai dengan:

Penanganan jangka panjang akan bergantung pada diagnosis penyebab utamanya. Dokter mungkin menyarankan penyesuaian diet, perubahan gaya hidup, atau modifikasi dosis obat yang sedang dikonsumsi.

🏠 Homepage