THT Terdekat 24 Jam: Panduan Komprehensif Kegawatdaruratan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan
Akses cepat layanan spesialis THT non-stop untuk mengatasi kondisi mendesak yang melibatkan indra penting Anda.
Pentingnya Layanan THT Terdekat 24 Jam
Gangguan pada Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) seringkali dianggap sepele, namun beberapa kondisi dapat berkembang menjadi gawat darurat yang memerlukan penanganan spesialis segera. Layanan THT 24 jam memastikan bahwa Anda memiliki akses ke diagnosis dan intervensi yang tepat, tanpa terhalang oleh jam operasional normal. Kondisi darurat THT yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gangguan pendengaran permanen, masalah pernapasan, hingga infeksi yang menyebar ke otak.
Kapan Harus Mencari Layanan THT Darurat?
Keputusan untuk mencari layanan 24 jam bergantung pada tingkat keparahan gejala. Jika gejala yang dialami mengancam fungsi vital, menyebabkan nyeri hebat tak tertahankan, atau terjadi trauma akut, kunjungan ke fasilitas darurat THT adalah mutlak diperlukan.
Mengapa Kecepatan Penanganan THT Adalah Kunci?
- Penyelamatan Pendengaran: Kasus tuli mendadak (Sudden Sensorineural Hearing Loss/SSNHL) memiliki “jendela emas” pengobatan, biasanya dalam 72 jam pertama, yang sangat menentukan prognosis pemulihan.
- Pencegahan Sumbatan Jalan Napas: Pembengkakan tenggorokan parah (seperti pada epiglotitis atau abses) dapat menutup saluran napas dalam hitungan jam.
- Menghentikan Perdarahan: Epistaksis (mimisan) yang parah dan tidak terkontrol memerlukan intervensi medis untuk mencegah kehilangan darah signifikan.
- Penanganan Infeksi Serius: Infeksi telinga atau sinus yang menyebar ke struktur sekitarnya (misalnya, mastoiditis atau komplikasi intrakranial) memerlukan antibiotik intravena dan mungkin pembedahan darurat.
Identifikasi Gejala Darurat THT Berdasarkan Area
Mengenali gejala yang memerlukan perhatian 24 jam adalah langkah pertama. Berikut adalah panduan detail berdasarkan organ yang terpengaruh:
Telinga (Otologi) – Kapan Perlu Tindakan Segera?
Telinga merupakan organ sensitif yang dapat mengalami kerusakan permanen jika trauma atau infeksi diabaikan.
- Tuli Mendadak (SSNHL): Kehilangan pendengaran yang terjadi tiba-tiba (seringkali hanya satu sisi). Ini adalah keadaan darurat THT sejati.
- Vertigo Akut Parah: Pusing berputar yang sangat hebat, disertai mual dan muntah, dan tidak mereda dengan istirahat.
- Nyeri Telinga Hebat dengan Demam Tinggi: Terutama jika disertai pembengkakan di belakang telinga (Mastoiditis) atau keluarnya cairan yang berbau busuk.
- Trauma Telinga: Cedera akibat pukulan, ledakan, atau tusukan yang menyebabkan robeknya gendang telinga atau perdarahan hebat.
- Benda Asing di Saluran Telinga: Terutama pada anak-anak. Upaya mengeluarkan sendiri berisiko mendorongnya lebih dalam.
Hidung (Rinologi) – Situasi yang Membutuhkan Layanan 24 Jam
Masalah hidung darurat seringkali berkaitan dengan perdarahan hebat atau kesulitan bernapas.
- Epistaksis Posterior (Mimisan Parah): Perdarahan hidung yang tidak berhenti setelah 20-30 menit penekanan, atau darah mengalir ke tenggorokan. Ini mungkin memerlukan pemasangan tampon hidung oleh spesialis.
- Fraktur Hidung Akut: Cedera hidung disertai perubahan bentuk yang signifikan, perdarahan hebat, atau kesulitan bernapas yang disebabkan oleh perpindahan tulang atau kartilago.
- Abses Septum Nasi: Pembengkakan di septum hidung setelah trauma. Jika tidak ditangani cepat, dapat menyebabkan “saddle nose” (hidung pelana) akibat kerusakan kartilago.
- Benda Asing di Hidung: Umum terjadi pada anak kecil, berisiko menyebabkan infeksi atau terhirup ke paru-paru.
Tenggorokan dan Leher (Laringologi) – Kegawatdaruratan Jalan Napas
Kondisi tenggorokan darurat seringkali paling mengancam jiwa karena melibatkan saluran napas.
- Sumbatan Jalan Napas (Stridor): Suara napas berisik, serak, atau kesulitan menelan air liur, yang menunjukkan pembengkakan parah pada tenggorokan atau laring (kotak suara).
- Abses Peritonsil (Quinsy) atau Abses Retrofaring: Nyeri tenggorokan yang unilateral (satu sisi) sangat parah, kesulitan membuka mulut (trismus), dan pembengkakan leher. Memerlukan drainase segera.
- Epiglotitis Akut: Pembengkakan epiglotis (katup penutup saluran napas). Gejala termasuk nyeri menelan hebat, demam, dan posisi tubuh condong ke depan. Ini adalah kegawatdaruratan yang memerlukan intubasi atau trakeostomi.
- Trauma Leher Tumpul atau Tajam: Cedera yang berpotensi merusak laring, trakea, atau pembuluh darah besar.
- Kanker yang Menyebabkan Sumbatan: Meskipun jarang, tumor yang tiba-tiba membesar dan menutup jalan napas.
Prosedur Diagnostik dan Intervensi THT di Layanan 24 Jam
Ketika Anda tiba di fasilitas yang menyediakan layanan THT 24 jam, tim medis akan melakukan triase (penentuan prioritas) untuk menilai tingkat kegawatdaruratan. Diagnosis cepat adalah prioritas utama sebelum dilakukan intervensi.
Diagnosis Cepat di Ruang Darurat
- Otoskopi Pneumatik Darurat: Pemeriksaan telinga untuk melihat gendang telinga, menilai cairan, atau mendeteksi benda asing. Pada kasus trauma, ini sangat penting untuk menilai integritas membran timpani.
- Rinoskopi Anterior: Pemeriksaan hidung menggunakan spekulum untuk mencari sumber perdarahan (anterior/posterior) atau benda asing.
- Endoskopi Fleksibel/Rigid: Digunakan untuk kasus sumbatan jalan napas, penilaian abses tenggorokan, atau mencari benda asing yang tersangkut di laring atau esofagus.
- Tes Audiometri dan Timpanometri Dasar: Dapat dilakukan segera untuk mendokumentasikan tingkat kehilangan pendengaran pada kasus SSNHL, meskipun tes komprehensif mungkin dilakukan kemudian.
- Pencitraan Darurat (CT Scan/MRI): Diperlukan segera jika dicurigai penyebaran infeksi ke tulang (mastoiditis) atau otak, fraktur wajah kompleks, atau tumor yang menyebabkan sumbatan jalan napas mendadak.
Intervensi Medis Darurat Spesifik
Kegawatdaruratan Telinga
Penanganan darurat pada telinga bertujuan meminimalkan kerusakan saraf dan mencegah infeksi menyebar.
- Infus Kortikosteroid Intravena: Standar penanganan SSNHL yang diberikan secepat mungkin untuk mengurangi peradangan saraf pendengaran.
- Ekstraksi Benda Asing: Pengambilan benda asing dari telinga, seringkali menggunakan mikroskop dan peralatan khusus agar tidak merusak liang telinga.
- Penanganan Trauma: Menjahit laserasi telinga, menstabilkan fraktur tulang temporal (jika ada), atau memberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi setelah robeknya gendang telinga.
Kegawatdaruratan Hidung dan Sinus
Fokus utama adalah mengontrol perdarahan dan memastikan pernapasan.
- Tamponade Hidung (Packing): Pemasangan tampon (balloon catheter atau material penyerap) untuk menghentikan epistaksis posterior yang tidak dapat diatasi dengan cara konvensional.
- Reduksi Fraktur Hidung (Tertutup): Jika trauma hidung terjadi dalam rentang waktu yang memungkinkan (biasanya dalam 14 hari pertama), spesialis THT dapat melakukan manipulasi untuk mengembalikan posisi tulang.
- Drainase Abses Septum: Insisi dan drainase septum untuk mencegah nekrosis kartilago dan deformitas hidung permanen.
Kegawatdaruratan Tenggorokan dan Jalan Napas
Intervensi di area ini sering melibatkan prosedur yang mengancam jiwa.
- Intubasi atau Trakeostomi: Jika pembengkakan laring atau epiglotitis mengancam penutupan jalan napas, prosedur pemasangan selang napas harus dilakukan segera, seringkali di ICU atau ruang operasi darurat.
- Drainase Abses Leher Dalam: Pembedahan darurat untuk mengeluarkan nanah dari abses peritonsil atau retrofaringeal, untuk mengurangi pembengkakan dan menghilangkan risiko penyebaran infeksi (seperti Mediastinitis).
- Pengangkatan Benda Asing Laring/Esofagus: Penggunaan endoskopi (Bronkoskopi atau Esofagoskopi) untuk mengeluarkan benda yang tersangkut.
Analisis Mendalam Penyebab Kondisi THT yang Membutuhkan Akses 24 Jam
Pemahaman tentang akar penyebab kondisi darurat THT dapat membantu dalam pencegahan dan identifikasi risiko. Kondisi ini sering dibagi menjadi empat kategori: Infeksi, Trauma, Vaskular, dan Neoplastik (Tumor).
Infeksi Akut dan Komplikasi
Infeksi adalah penyebab paling umum dari kunjungan THT darurat. Bakteri dan virus dapat dengan cepat menyebabkan pembengkakan dan penutupan jalur vital.
- Otitis Media Akut Supuratif: Infeksi telinga tengah yang menyebabkan penumpukan nanah dan tekanan hebat, berpotensi menyebabkan ruptur gendang telinga atau penyebaran ke mastoid.
- Sinusitis Akut Komplikata: Infeksi sinus yang menyebar ke mata (Orbital Cellulitis) atau ke otak. Gejala meliputi sakit kepala hebat, mata bengkak, dan gangguan penglihatan.
- Faringitis Streptokokus Komplikasi (Abses): Infeksi bakteri tenggorokan yang tidak ditangani dan berkembang menjadi abses leher dalam.
- Angina Ludwig: Infeksi jaringan lunak mulut dan leher yang parah, sering berasal dari infeksi gigi, yang dapat dengan cepat menyebabkan pembengkakan di bawah lidah dan menutup jalan napas.
Trauma dan Cedera
Trauma dapat terjadi akibat kecelakaan, olahraga, atau cedera pada saat bekerja.
- Perforasi Membran Timpani Akibat Barotrauma: Kerusakan gendang telinga akibat perubahan tekanan udara mendadak (misalnya saat menyelam atau bepergian dengan pesawat dalam kondisi sakit).
- Hematoma Aurikula: Penumpukan darah di daun telinga setelah trauma. Jika tidak didrainase, dapat menyebabkan “cauliflower ear” (telinga kembang kol) akibat kerusakan kartilago.
- Luka Sayatan Wajah dan Leher: Luka yang melibatkan struktur THT, termasuk kelenjar ludah, saraf wajah, atau kartilago laring.
Masalah Vaskular dan Neurologis
Beberapa kondisi darurat THT berhubungan langsung dengan pembuluh darah atau saraf.
- Epistaksis Posterior Berat: Seringkali melibatkan arteri yang lebih besar di belakang hidung, seperti arteri sfenopalatina. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat hipertensi atau gangguan pembekuan darah.
- Penyebab Tuli Mendadak (Vaskular): Meskipun penyebab SSNHL seringkali idiopatik (tidak diketahui), salah satu teori utamanya adalah tersumbatnya suplai darah kecil ke koklea (rumah siput).
- Facial Nerve Palsy (Paralisis Wajah): Meskipun Paralis Bell seringkali tidak darurat, jika diikuti trauma atau infeksi parah (seperti infeksi telinga), perlu evaluasi cepat.
Manajemen Jangka Panjang dan Pencegahan Masalah THT
Meskipun layanan 24 jam difokuskan pada penanganan akut, pasien dengan riwayat masalah THT kronis (seperti alergi, sinusitis berulang, atau gangguan pendengaran) harus memiliki rencana manajemen untuk mengurangi risiko kegawatdaruratan di masa depan.
Pengendalian Alergi dan Sinusitis Kronis
Alergi hidung yang tidak terkontrol dapat memicu sinusitis akut dan bahkan komplikasi infeksi telinga. Manajemen meliputi:
- Identifikasi Pemicu: Tes alergi untuk menentukan pemicu spesifik (debu, serbuk sari, bulu hewan).
- Irigasi Hidung Rutin (Nasal Saline Wash): Penggunaan larutan garam untuk membersihkan rongga hidung, mengurangi iritasi, dan mencegah stagnasi lendir yang bisa menjadi sarang infeksi.
- Penggunaan Kortikosteroid Nasal: Pengobatan harian untuk mengurangi peradangan kronis pada selaput hidung.
- Imunoterapi: Untuk kasus alergi parah, imunoterapi (suntikan alergi) dapat mengurangi sensitivitas tubuh secara bertahap.
Edukasi Perawatan Telinga yang Aman
Banyak kunjungan darurat telinga disebabkan oleh praktik perawatan yang tidak tepat.
- Tidak Menggunakan Cotton Bud: Serumen (kotoran telinga) berfungsi melindungi, dan membersihkan dengan cotton bud hanya akan mendorong serumen lebih dalam, menyebabkan impaksi atau melukai liang telinga.
- Perlindungan Telinga dari Air: Bagi yang rentan Otitis Eksterna (“Swimmer’s Ear”), penggunaan penutup telinga saat berenang sangat dianjurkan.
- Hati-hati dengan Tekanan: Hindari paparan bising keras berlebihan, dan gunakan pelindung telinga di tempat kerja bising. Untuk perubahan tekanan saat terbang, lakukan manuver menelan atau mengunyah.
Peran Gaya Hidup dalam Kesehatan Tenggorokan
- Penghentian Merokok: Merokok adalah faktor risiko utama untuk kanker laring, faring, dan memperburuk refluks asam (GERD) yang sering menyebabkan sakit tenggorokan kronis dan serak.
- Hidrasi Optimal: Menjaga kelembaban tenggorokan membantu fungsi pita suara dan mengurangi risiko infeksi.
- Penanganan Refluks Asam: Jika Anda menderita LPR (Laryngopharyngeal Reflux), penanganan dengan obat-obatan dan perubahan pola makan sangat penting untuk mencegah kerusakan laring.
Studi Kasus Detail: Penanganan THT yang Membutuhkan Akses Cepat
Kasus 1: Tuli Mendadak (SSNHL)
Seorang pasien berusia 45 tahun terbangun dengan pendengaran yang hilang total di telinga kiri. Tidak ada rasa sakit, hanya “penuh” dan tinnitus (dering) yang sangat keras. Karena tidak ada nyeri, pasien ragu apakah ini darurat.
Aksi 24 Jam: Pasien harus segera mencari THT 24 jam. Setelah pemeriksaan otoskopi normal dan audiometri menunjukkan SSNHL, pasien segera diinstruksikan untuk memulai terapi kortikosteroid oral dosis tinggi dan, idealnya, injeksi steroid intratimpani. Keterlambatan lebih dari 72 jam secara signifikan menurunkan kemungkinan pemulihan pendengaran.
Kasus 2: Abses Peritonsil
Seorang mahasiswa mengalami sakit tenggorokan yang memburuk selama 4 hari. Hari ini, ia kesulitan membuka mulut (trismus), menelan air liur sendiri, dan suaranya terdengar seperti “hot potato voice”. Demamnya mencapai 39°C.
Aksi 24 Jam: Ini adalah infeksi leher dalam yang mengancam jalan napas. Spesialis THT 24 jam akan melakukan pemeriksaan, dan jika dikonfirmasi adanya tonjolan (bulging) di belakang amandel, drainase abses (aspirasi jarum atau insisi) akan dilakukan segera, diikuti pemberian antibiotik IV. Drainase menghilangkan tekanan dan mencegah abses menyebar lebih dalam ke leher.
Kasus 3: Benda Asing di Bronkus Anak
Seorang anak balita tiba-tiba mengalami batuk parah dan kesulitan bernapas setelah bermain dengan kacang. Gejala awalnya mereda, namun kemudian muncul napas berbunyi (wheezing) dan demam.
Aksi 24 Jam: Meskipun benda asing sudah tidak terlihat di tenggorokan, spesialis THT dan tim anestesi perlu melakukan Bronkoskopi darurat. Jika benda (misalnya kacang) masuk ke bronkus, ia dapat menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia) atau gagal napas. Pengambilan benda asing secepatnya adalah vital.
Kasus 4: Trauma Hidung dengan Perdarahan Non-Stop
Seorang pasien kecelakaan mengalami trauma wajah dan mimisan yang sangat deras. Petugas IGD tidak berhasil menghentikannya dengan packing hidung standar.
Aksi 24 Jam: Ini dicurigai sebagai epistaksis posterior berat. Dokter THT 24 jam akan dipanggil untuk melakukan pemasangan tampon posterior menggunakan balon kateter khusus, atau jika perdarahan tetap tidak terkontrol, tindakan kauterisasi (pembakaran) sumber perdarahan di bawah panduan endoskopi di ruang operasi darurat mungkin diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien dari kehilangan darah.
Strategi Pencarian Fasilitas THT Terdekat 24 Jam
Menemukan layanan yang tepat saat situasi darurat bisa sangat menantang. Pencarian “tht terdekat 24 jam” harus difokuskan pada fasilitas yang memiliki sumber daya yang memadai, bukan hanya klinik biasa.
Kriteria Fasilitas Darurat THT
Idealnya, fasilitas yang Anda tuju harus memenuhi kriteria berikut:
- Rumah Sakit Tipe B atau A: Rumah sakit besar cenderung memiliki spesialis THT yang siaga (on-call) 24 jam. Klinik kecil jarang menyediakan layanan THT darurat penuh.
- Memiliki Ruang Operasi Darurat: Untuk penanganan abses, trakeostomi, atau pengangkatan benda asing mendesak.
- Akses ke Pencitraan (CT Scan): Penting untuk mendiagnosis komplikasi sinusitis atau trauma kepala/leher.
- Stok Obat Darurat THT: Ketersediaan kortikosteroid IV, dekongestan, dan antibiotik spektrum luas.
Langkah Cepat Sebelum Pergi
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami kegawatdaruratan THT, lakukan hal berikut saat dalam perjalanan:
- Hubungi Dahulu: Telepon rumah sakit terdekat untuk memastikan spesialis THT siaga dan beri tahu mereka gejala yang Anda alami agar tim medis dapat bersiap.
- Persiapan Dokumen: Bawa identitas, kartu asuransi, dan daftar obat-obatan yang sedang dikonsumsi (terutama pengencer darah atau obat jantung).
- Jaga Posisi Nyaman: Jika ada kesulitan bernapas, jaga posisi tegak (duduk) daripada berbaring, ini dapat sedikit meringankan sumbatan.
- Kontrol Perdarahan (jika Epistaksis): Condongkan badan ke depan, jepit hidung bagian lunak selama minimal 15 menit. Jangan mendongakkan kepala ke belakang karena dapat menyebabkan darah tertelan.
Kegawatdaruratan THT pada Anak: Perbedaan dan Keunikan
Anak-anak memiliki saluran napas yang lebih kecil, yang berarti pembengkakan kecil pun dapat menyebabkan sumbatan total lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Penanganan THT pada anak memerlukan perhatian pediatrik spesialis.
Perbedaan Respons Anak terhadap Infeksi
- Otitis Media Akut Berulang: Anak lebih rentan karena tuba Eustachius mereka lebih pendek dan horizontal. Jika infeksi menyebabkan demam tinggi yang tidak turun, evaluasi 24 jam diperlukan untuk mencegah komplikasi intrakranial.
- Benda Asing: Benda asing di hidung atau telinga anak adalah insiden yang sangat umum. Jika benda asing (khususnya baterai kancing atau benda tajam) dicurigai, ini adalah darurat mutlak karena risiko nekrosis jaringan yang cepat.
- Stridor dan Croup: Stridor (suara napas bernada tinggi) pada anak adalah tanda sumbatan jalan napas atas. Walaupun Croup (disebabkan virus) adalah umum, kondisi seperti Epiglotitis atau benda asing harus disingkirkan segera di ruang darurat.
Aspek Logistik Penanganan Anak 24 Jam
Fasilitas THT 24 jam yang ideal untuk anak harus memiliki peralatan khusus ukuran pediatrik dan perawat yang berpengalaman dalam menenangkan anak selama prosedur yang mungkin menakutkan (seperti endoskopi). Penanganan trauma wajah pada anak juga memerlukan pertimbangan khusus karena tulang wajah mereka masih berkembang.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Mengenai Layanan THT 24 Jam
1. Apakah setiap kasus mimisan (epistaksis) harus ke THT 24 jam?
Tidak. Mayoritas mimisan adalah anterior dan dapat dihentikan di rumah dengan kompres dingin dan penekanan hidung selama 10-15 menit. Anda harus mencari layanan 24 jam jika: perdarahan tidak berhenti setelah 20-30 menit, Anda kehilangan banyak darah (merasa pusing atau pingsan), atau darah mengalir deras ke bagian belakang tenggorokan (posterior epistaksis), atau perdarahan terjadi setelah trauma kepala signifikan.
2. Apa yang dimaksud dengan “Tuli Mendadak” dan mengapa ini sangat mendesak?
Tuli Mendadak (Sudden Sensorineural Hearing Loss/SSNHL) adalah kondisi medis darurat di mana pendengaran hilang secara tiba-tiba, biasanya di satu telinga, dalam waktu kurang dari 72 jam. Ini mendesak karena pengobatan (terutama steroid) harus dimulai secepat mungkin untuk memaksimalkan peluang pemulihan pendengaran. Idealnya, pengobatan harus dimulai dalam waktu 3 hari sejak onset.
3. Apakah infeksi telinga biasa pada anak memerlukan kunjungan 24 jam?
Jika anak Anda menderita Otitis Media biasa dan responsif terhadap obat pereda nyeri, Anda mungkin bisa menunggu hingga pagi hari. Namun, segera ke 24 jam jika anak mengalami: demam tinggi (di atas 39.5°C) yang tidak turun, kejang, pembengkakan yang sangat nyeri di belakang telinga (mastoiditis), atau jika anak sangat rewel, lesu, dan tidak dapat minum.
4. Kapan sakit tenggorokan menjadi darurat THT?
Sakit tenggorokan menjadi darurat ketika disertai: kesulitan bernapas, kesulitan parah dalam menelan air liur (drooling), suara serak yang mendadak disertai stridor (napas berbunyi), atau kesulitan membuka mulut (trismus), yang semuanya mengindikasikan abses dalam atau sumbatan jalan napas.
5. Bagaimana jika saya memasukkan benda asing ke telinga atau hidung dan tidak bisa mengeluarkannya?
Jangan mencoba mengeluarkan benda asing sendiri dengan alat seperti pinset atau cotton bud, karena ini berisiko mendorong benda tersebut lebih dalam dan merusak struktur internal. Segera cari layanan THT 24 jam. Jika benda asing tersebut adalah baterai kancing (disk battery), ini adalah darurat kimiawi dan harus dikeluarkan dalam waktu kurang dari 4 jam.
6. Apakah semua kasus Vertigo harus ditangani THT 24 jam?
Vertigo (pusing berputar) yang ringan dan mereda biasanya dapat ditangani oleh THT saat jam kerja biasa. Namun, cari bantuan 24 jam jika Vertigo disertai dengan: sakit kepala hebat mendadak, kesulitan berjalan yang parah, kelemahan anggota gerak, mati rasa (kebas), atau gejala neurologis lain, karena ini mungkin menunjukkan stroke (Vertigo sentral), bukan gangguan telinga dalam (Vertigo perifer).
7. Apa yang harus dilakukan jika saya mengalami trauma pada telinga (misalnya dipukul)?
Segera periksa apakah ada perdarahan aktif, perubahan bentuk telinga (hematoma), atau kehilangan pendengaran. Jika ada darah yang keluar dari telinga atau jika Anda mengalami tuli mendadak, segera ke THT 24 jam. Jika hanya memar, kompres dingin dan istirahat mungkin cukup, tetapi tetap disarankan konsultasi cepat untuk memeriksa integritas gendang telinga.
8. Apa saja tes laboratorium yang mungkin dilakukan THT 24 jam?
Pada kondisi darurat, THT 24 jam mungkin meminta: hitung darah lengkap (CBC) untuk menilai tingkat infeksi, tes pembekuan darah (PT/INR) jika ada perdarahan hebat, dan kultur cairan (dari telinga atau tenggorokan) jika dicurigai adanya infeksi bakteri spesifik yang resisten terhadap antibiotik standar.
9. Jika saya punya alergi kronis, bagaimana saya mencegahnya menjadi darurat?
Pencegahan meliputi kepatuhan terhadap pengobatan alergi harian (steroid nasal, antihistamin), menghindari pemicu, dan melakukan irigasi hidung salin secara teratur. Jika Anda memiliki asma atau alergi yang parah, selalu bawa alat penyelamat (seperti Epinephrine Auto-Injector jika berisiko anafilaksis).
10. Bagaimana THT 24 jam menangani kasus Sinusitis Akut?
Sinusitis akut yang tidak rumit biasanya ditangani dengan antibiotik oral dan dekongestan. Namun, jika sinusitis sudah menyebabkan komplikasi (misalnya, mata bengkak, perubahan penglihatan, atau sakit kepala sangat parah yang mengindikasikan penyebaran infeksi), THT 24 jam akan segera melakukan CT Scan dan mungkin memerlukan rawat inap untuk antibiotik intravena, bahkan pembedahan darurat (drainase sinus).
11. Apakah trauma pada laring (kotak suara) merupakan darurat THT?
Ya, trauma pada laring atau trakea adalah darurat THT yang mengancam jiwa. Jika pasien mengalami perubahan suara (serak), kesulitan menelan, atau napas berisik setelah pukulan tumpul pada leher (misalnya dari setir mobil atau tali pengaman), ia harus segera dibawa ke ruang darurat karena dapat terjadi sumbatan total jalan napas.
12. Apa peran IGD umum sebelum THT Spesialis tiba di layanan 24 jam?
Tim IGD umum akan melakukan triase dan stabilisasi awal. Ini termasuk: memastikan jalan napas terbuka, mengontrol perdarahan besar, memulai terapi oksigen, dan memberikan obat pereda nyeri/demam. Setelah stabilisasi awal, Spesialis THT yang siaga (on-call) akan dipanggil untuk penilaian dan intervensi khusus.