99 Asmaul Husna dan Artinya
Asmaul Husna merujuk pada nama-nama Allah yang paling indah dan agung, yang mencerminkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Nama-nama ini bukan sekadar sebutan, melainkan pintu untuk memahami kebesaran, kekuasaan, dan kasih sayang Sang Pencipta. Mengenal dan merenungi Asmaul Husna adalah salah satu pilar penting dalam spiritualitas Islam, karena melalui nama-nama inilah seorang hamba dapat mengenal Tuhannya dengan lebih dekat, membangun hubungan yang lebih mendalam, dan meneladani sifat-sifat-Nya dalam batas kemanusiaan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180). Ayat ini menegaskan pentingnya berdoa dan berzikir dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia. Setiap nama membawa makna yang spesifik dan mendalam, yang jika direnungkan akan membuka cakrawala pemahaman tentang hakikat kehidupan, tujuan penciptaan, dan peran manusia sebagai khalifah di muka bumi. Mempelajari Asmaul Husna adalah perjalanan spiritual yang tak berujung, membawa ketenangan jiwa, kekuatan iman, dan keluhuran akhlak.
Daftar Lengkap 99 Asmaul Husna Beserta Penjelasan Mendalam
1. Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih)
الرَّحْمَانُAr-Rahman adalah sifat kasih sayang Allah yang melimpah dan meliputi seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang ingkar. Rahmat-Nya terwujud dalam penciptaan alam semesta, rezeki yang diberikan, udara yang kita hirup, dan setiap nikmat yang dirasakan di dunia. Sifat ini menunjukkan bahwa kasih sayang Allah adalah universal dan mendahului murka-Nya. Merenungi nama ini mengajarkan kita untuk menyebarkan kasih sayang kepada semua makhluk.
2. Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang)
الرَّحِيمُBerbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang Allah yang lebih spesifik dan khusus, yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah wujud kasih sayang abadi berupa surga dan ampunan. Jika Ar-Rahman adalah kasih di dunia, Ar-Rahim adalah puncak kasih di akhirat. Kombinasi keduanya menunjukkan kesempurnaan rahmat Allah, yang mencakup dunia dan akhirat.
3. Al-Malik (Yang Maha Merajai)
الْمَلِكُAl-Malik berarti Allah adalah Raja Mutlak yang memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu. Kerajaan-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan kekuasaan-Nya tidak pernah berkurang atau tergoyahkan. Dia mengatur alam semesta dengan kehendak-Nya yang sempurna. Manusia yang memahami sifat ini akan tunduk dan patuh hanya kepada-Nya, menyadari bahwa semua kekuasaan di dunia ini hanyalah titipan yang fana.
4. Al-Quddus (Yang Maha Suci)
الْقُدُّوسُAl-Quddus menunjukkan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari keserupaan dengan makhluk-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak dan sempurna. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari hal-hal negatif, serta berusaha mencapai kesucian dalam ibadah dan perbuatan.
5. As-Salam (Yang Maha Memberi Kesejahteraan)
السَّلَامُAs-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dia selamat dari segala cacat, dan dari-Nya pula datang kedamaian bagi hamba-Nya. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Kedamaian) karena di sanalah kedamaian sejati berada, yang bersumber dari-Nya. Berzikir dengan nama ini dapat menumbuhkan ketenangan jiwa dan menyebarkan perdamaian di sekitar kita.
6. Al-Mu'min (Yang Maha Memberi Keamanan)
الْمُؤْمِنُAl-Mu'min memiliki dua makna utama: Dia yang memberikan rasa aman kepada makhluk-Nya dari segala ketakutan dan ancaman, dan Dia yang membenarkan janji-janji-Nya kepada para rasul dan orang-orang beriman. Allah adalah tempat berlindung yang paling aman. Mengimani sifat ini akan menghilangkan kekhawatiran berlebihan terhadap dunia dan menumbuhkan rasa percaya penuh pada perlindungan-Nya.
7. Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara)
الْمُهَيْمِنُAl-Muhaimin berarti Allah adalah Pengawas dan Pemelihara segala sesuatu. Pengawasan-Nya meliputi setiap detail perbuatan, ucapan, dan niat makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Sifat ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan, karena kita senantiasa berada dalam pengawasan-Nya yang Maha Teliti.
8. Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)
الْعَزِيزُAl-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kekuatan Allah yang tidak terkalahkan. Dia Maha Mulia dan tidak dapat direndahkan oleh siapa pun. Keperkasaan-Nya mutlak, tidak memerlukan bantuan atau dukungan dari pihak lain. Bagi orang beriman, nama ini memberikan kekuatan dan keyakinan bahwa bersama Allah, mereka akan selalu berada di pihak yang menang dan mulia.
9. Al-Jabbar (Yang Maha Memiliki Kehendak)
الْجَبَّارُAl-Jabbar memiliki makna bahwa kehendak Allah pasti terlaksana dan tidak ada yang dapat menolaknya. Dia memiliki kuasa untuk "memaksa" segala sesuatu agar tunduk pada ketetapan-Nya. Dia juga yang memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan hancur hatinya. Sifat ini mengajarkan kita untuk berserah diri pada kehendak-Nya yang penuh hikmah.
10. Al-Mutakabbir (Yang Maha Megah)
الْمُتَكَبِّرُAl-Mutakabbir berarti Allah adalah satu-satunya yang berhak atas segala kebesaran dan kesombongan. Kesombongan bagi makhluk adalah tercela, tetapi bagi Allah adalah sifat kesempurnaan karena Dia memang Maha Besar. Sifat ini mengingatkan manusia akan kecilnya diri mereka di hadapan keagungan Allah, sehingga harus menjauhi sifat sombong.
11. Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta)
الْخَالِقُAl-Khaliq adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan menjadi ada, dengan ukuran dan bentuk yang telah Dia tentukan. Penciptaan-Nya sempurna dan tanpa contoh sebelumnya. Merenungi ciptaan-Nya di alam semesta akan membawa kita pada pengakuan akan kebesaran Al-Khaliq.
12. Al-Bari' (Yang Maha Melepaskan)
الْبَارِئُAl-Bari' adalah pencipta yang mengadakan ciptaan-Nya tanpa cacat, seimbang, dan harmonis. Proses penciptaan-Nya bersih dari segala kekurangan. Dia yang melepaskan makhluk dari ketiadaan menuju keberadaan dengan proporsi yang sempurna. Nama ini menekankan aspek kesempurnaan dan keharmonisan dalam setiap ciptaan-Nya.
13. Al-Mushawwir (Yang Maha Membentuk Rupa)
الْمُصَوِّرُAl-Mushawwir adalah Dia yang memberikan bentuk dan rupa yang berbeda-beda kepada setiap makhluk-Nya. Keanekaragaman rupa manusia, hewan, dan tumbuhan adalah bukti kekuasaan-Nya. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim sesuai kehendak-Nya. Sifat ini menunjukkan keindahan dan keunikan dalam setiap karya ciptaan Allah.
14. Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun)
الْغَفَّارُAl-Ghaffar berarti Allah Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya dan memaafkan kesalahan mereka berulang kali. Sifat ini memberikan harapan besar bagi para pendosa untuk selalu kembali bertaubat, karena pintu ampunan-Nya selalu terbuka lebar bagi siapa saja yang tulus memohonnya.
15. Al-Qahhar (Yang Maha Memaksa)
الْقَهَّارُAl-Qahhar adalah Dia yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat melawan atau lari dari ketetapan-Nya. Semua makhluk, dari yang terkecil hingga terbesar, tunduk di bawah kekuasaan-Nya yang mutlak. Sifat ini menunjukkan dominasi total Allah atas seluruh alam semesta.
16. Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi Karunia)
الْوَهَّابُAl-Wahhab adalah Dia yang memberi karunia dan anugerah kepada hamba-Nya secara cuma-cuma, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Pemberian-Nya tidak terhitung dan tidak pernah berhenti. Dia memberikan apa yang dibutuhkan hamba-Nya bahkan sebelum mereka memintanya. Ini mengajarkan kita untuk menjadi dermawan tanpa pamrih.
17. Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki)
الرَّزَّاقُAr-Razzaq adalah Dia yang menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari semut di dalam tanah hingga ikan di dasar lautan. Rezeki-Nya tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ilmu, dan iman. Memahami nama ini akan menenangkan hati dari kekhawatiran tentang rezeki dan mendorong kita untuk bersyukur.
18. Al-Fattah (Yang Maha Pembuka Rahmat)
الْفَتَّاحُAl-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Ketika semua pintu terasa tertutup, Dia-lah yang mampu membukakan jalan keluar. Dia juga yang memberikan kemenangan kepada hamba-Nya. Berdoa dengan nama ini memohon agar dibukakan pintu-pintu keberkahan.
19. Al-'Alim (Yang Maha Mengetahui)
الْعَلِيمُAl-'Alim berarti ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang gaib, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Pengetahuan-Nya tak terbatas dan sempurna. Sifat ini membuat seorang hamba merasa selalu diawasi dan mendorongnya untuk berlaku jujur.
20. Al-Qabidh (Yang Maha Menyempitkan)
الْقَابِضُAl-Qabidh adalah Dia yang berkuasa menyempitkan rezeki atau menahan sesuatu sesuai dengan hikmah-Nya. Sempitnya rezeki atau jiwa bisa menjadi ujian atau teguran. Memahami sifat ini mengajarkan kesabaran dan introspeksi diri ketika menghadapi kesulitan, karena semua terjadi atas kehendak-Nya yang penuh kebijaksanaan.
21. Al-Basith (Yang Maha Melapangkan)
الْبَاسِطُSebagai lawan dari Al-Qabidh, Al-Basith adalah Dia yang melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah anugerah yang patut disyukuri. Sifat ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur dalam kelapangan dan tidak sombong, serta yakin bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
22. Al-Khafidh (Yang Maha Merendahkan)
الْخَافِضُAl-Khafidh adalah Dia yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang-Nya. Kerendahan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Sifat ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang merasa tinggi hati dan melupakan kekuasaan Allah. Kebenaran akan ditinggikan, sementara kebatilan akan direndahkan.
23. Ar-Rafi' (Yang Maha Meninggikan)
الرَّافِعُAr-Rafi' adalah Dia yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Peninggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di dunia dan kedudukan tinggi di surga. Nama ini memotivasi kita untuk terus berusaha dalam ketaatan dan menuntut ilmu, karena Allah akan mengangkat derajat orang yang layak.
24. Al-Mu'izz (Yang Maha Memuliakan)
الْمُعِزُّAl-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati hanyalah milik-Nya dan diberikan kepada mereka yang taat kepada-Nya. Kemuliaan yang bersumber dari Allah adalah kemuliaan yang abadi, berbeda dengan kemuliaan fana yang dicari dari manusia.
25. Al-Mudzill (Yang Maha Menghinakan)
الْمُذِلُّAl-Mudzill adalah Dia yang berkuasa menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, terutama mereka yang menolak kebenaran dan berbuat zalim. Kehinaan ini adalah balasan atas kesombongan dan kedurhakaan mereka. Ini adalah pengingat bahwa segala kemuliaan dan kehinaan berada sepenuhnya dalam genggaman kekuasaan Allah.
26. As-Sami' (Yang Maha Mendengar)
السَّمِيعُAs-Sami' berarti pendengaran Allah meliputi segala suara, baik yang diucapkan dengan lisan, dibisikkan, maupun yang terlintas di dalam hati. Tidak ada suara sekecil apa pun yang luput dari pendengaran-Nya. Sifat ini memberikan ketenangan karena setiap doa pasti didengar, sekaligus kewaspadaan untuk menjaga lisan dari ucapan yang buruk.
27. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)
الْبَصِيرُAl-Bashir adalah Dia yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menembus kegelapan malam yang paling pekat sekalipun. Dia melihat semut hitam di atas batu hitam di malam yang kelam. Tidak ada satu pun perbuatan, gerak-gerik, atau peristiwa yang tersembunyi dari pandangan-Nya yang sempurna.
28. Al-Hakam (Yang Maha Menetapkan Hukum)
الْحَكَمُAl-Hakam adalah Hakim Yang Maha Adil, yang keputusan dan hukum-Nya tidak dapat diganggu gugat. Hukum-Nya adalah yang terbaik dan paling adil bagi seluruh makhluk. Di hari kiamat, Dia akan menjadi hakim yang memutuskan segala perkara di antara manusia dengan seadil-adilnya, tanpa ada satu pun yang terzalimi.
29. Al-'Adl (Yang Maha Adil)
الْعَدْلُAl-'Adl menunjukkan bahwa Allah Maha Adil dalam segala perbuatan dan ketetapan-Nya. Keadilan-Nya mutlak, bersih dari segala bentuk kezaliman atau pilih kasih. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, akan diberikan sesuai dengan perbuatan hamba-Nya dengan timbangan yang paling presisi. Keadilan-Nya adalah sumber ketenangan bagi orang-orang yang dizalimi.
30. Al-Lathif (Yang Maha Lembut)
اللَّطِيفُAl-Lathif memiliki dua makna: Dia Maha Lembut dalam perbuatan-Nya, di mana rahmat dan pertolongan-Nya datang dengan cara yang tidak terduga dan sangat halus. Kedua, ilmu-Nya sangat detail hingga mengetahui hal-hal yang paling tersembunyi. Kelembutan-Nya menenangkan hati yang gelisah dan memberikan harapan di saat-saat sulit.
31. Al-Khabir (Yang Maha Mengetahui Rahasia)
الْخَبِيرُAl-Khabir adalah Dia yang mengetahui segala berita dan seluk-beluk perkara, baik yang lahir maupun yang batin. Pengetahuan-Nya mendalam hingga ke akar-akarnya. Tidak ada rahasia yang tersembunyi bagi-Nya. Sifat ini mengajarkan pentingnya menjaga niat dan keikhlasan dalam beramal, karena Allah mengetahui isi hati yang terdalam.
32. Al-Halim (Yang Maha Penyantun)
الْحَلِيمُAl-Halim adalah Dia yang tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan yang luas untuk bertaubat. Sifat penyantun-Nya membuat-Nya tetap memberikan rezeki bahkan kepada mereka yang durhaka. Ini mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah marah.
33. Al-'Azhim (Yang Maha Agung)
الْعَظِيمُAl-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tiada tandingannya. Kebesaran-Nya meliputi segala aspek, baik Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Langit dan bumi serta segala isinya terasa sangat kecil jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengucapkan "Subhanallahal 'Azhim" adalah pengakuan atas kebesaran-Nya yang tak terbatas.
34. Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun)
الْغَفُورُSerupa dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur memiliki makna ampunan yang lebih luas dan mencakup segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba tersebut bertaubat. Ini adalah penegasan atas luasnya rahmat dan ampunan Allah yang melampaui segala dosa.
35. Asy-Syakur (Yang Maha Pembalas Budi)
الشَّكُورُAsy-Syakur adalah Dia yang menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apa pun itu, dengan balasan yang berlipat ganda. Dia tidak pernah menyia-nyiakan amal baik. Sifat ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, karena Allah Maha Mensyukuri dan akan membalasnya dengan limpahan karunia.
36. Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi)
الْعَلِيُّAl-'Aliy berarti Allah Maha Tinggi, baik ketinggian Dzat-Nya yang berada di atas 'Arsy, maupun ketinggian kedudukan dan kekuasaan-Nya. Ketinggian-Nya mutlak dan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Sifat ini menanamkan rasa rendah diri dan pengagungan kepada-Nya.
37. Al-Kabir (Yang Maha Besar)
الْكَبِيرُAl-Kabir menunjukkan bahwa Allah adalah Yang Maha Besar, yang segala sesuatu selain-Nya adalah kecil. Kebesaran-Nya tidak dapat diukur atau dibayangkan. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dalam shalat adalah pengakuan konstan atas kebesaran-Nya yang melampaui segala hal.
38. Al-Hafizh (Yang Maha Memelihara)
الْحَفِيظُAl-Hafizh adalah Dia yang menjaga dan memelihara segala ciptaan-Nya, terutama langit dan bumi, dari kehancuran. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari keburukan dan mencatat seluruh amal perbuatan mereka. Berlindung kepada Al-Hafizh berarti memohon penjagaan-Nya yang sempurna.
39. Al-Muqit (Yang Maha Pemberi Kecukupan)
الْمُقِيتُAl-Muqit adalah Dia yang memberikan rezeki dan kecukupan, khususnya dalam bentuk makanan dan minuman, kepada setiap makhluk. Dia yang mengatur dan menjamin kebutuhan pokok seluruh ciptaan-Nya. Sifat ini menegaskan bahwa sumber segala kekuatan dan nutrisi berasal dari-Nya.
40. Al-Hasib (Yang Maha Membuat Perhitungan)
الْحَسِيبُAl-Hasib memiliki dua makna: Dia yang mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya, dan Dia yang akan membuat perhitungan atas segala amal di hari kiamat. Perhitungan-Nya sangat teliti dan tidak ada yang terlewat. Cukuplah Allah sebagai penolong dan pembuat perhitungan (Hasbunallah wa ni'mal wakil).
41. Al-Jalil (Yang Maha Mulia)
الْجَلِيلُAl-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat kemuliaan dan keagungan. Kemuliaan-Nya sempurna dan mutlak. Nama ini mencakup keindahan, kebesaran, dan kesempurnaan-Nya, yang membangkitkan rasa takjub dan pengagungan yang mendalam di hati hamba-Nya.
42. Al-Karim (Yang Maha Pemurah)
الْكَرِيمُAl-Karim adalah Dia yang sangat pemurah, yang memberi tanpa diminta dan tanpa perhitungan. Kemurahan-Nya tidak pernah habis. Dia memaafkan kesalahan dan memberi anugerah yang melimpah. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan mudah memaafkan.
43. Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi)
الرَّقِيبُAr-Raqib adalah Dia yang selalu mengawasi setiap gerak-gerik, niat, dan perbuatan hamba-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Kesadaran akan pengawasan ini (muraqabah) adalah inti dari ihsan, yaitu beribadah seolah-olah melihat Allah, atau jika tidak bisa, yakin bahwa Allah melihat kita.
44. Al-Mujib (Yang Maha Mengabulkan)
الْمُجِيبُAl-Mujib adalah Dia yang menjawab dan mengabulkan setiap doa dan permohonan hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa. Pengabulan doa bisa berupa apa yang diminta, diganti dengan yang lebih baik, atau ditunda sebagai simpanan di akhirat. Sifat ini mendorong kita untuk tidak pernah putus asa dalam berdoa.
45. Al-Wasi' (Yang Maha Luas)
الْوَاسِعُAl-Wasi' menunjukkan bahwa Allah Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya, ilmu-Nya, karunia-Nya, dan kerajaan-Nya. Kelapangan-Nya tidak memiliki batas. Memahami sifat ini membuat kita tidak pernah merasa sempit dalam menghadapi hidup, karena kita berada dalam naungan Dzat Yang Maha Luas.
46. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)
الْحَكِيمُAl-Hakim adalah Dia yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat. Setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya mengandung hikmah yang sempurna, meskipun terkadang tidak langsung dipahami oleh manusia. Kebijaksanaan-Nya tercermin dalam keteraturan alam semesta dan syariat-Nya.
47. Al-Wadud (Yang Maha Mengasihi)
الْوَدُودُAl-Wadud adalah Dia yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih sayang. Dia menanamkan rasa cinta di antara manusia. Berusaha meraih cinta Al-Wadud adalah tujuan tertinggi seorang mukmin.
48. Al-Majid (Yang Maha Mulia)
الْمَجِيدُAl-Majid adalah Dia yang memiliki kemuliaan yang sempurna dan agung. Kemuliaan-Nya tercermin dalam keindahan perbuatan-Nya dan banyaknya karunia-Nya. Nama ini sering disandingkan dengan shalawat kepada Nabi Muhammad, menunjukkan tingkat kemuliaan yang sangat tinggi.
49. Al-Ba'its (Yang Maha Membangkitkan)
الْبَاعِثُAl-Ba'its adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam diri manusia. Iman kepada Al-Ba'its adalah bagian dari rukun iman kepada hari akhir.
50. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan)
الشَّهِيدُAsy-Syahid adalah Dia yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Tidak ada peristiwa yang terjadi kecuali Dia menyaksikannya. Di hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas perbuatan seluruh manusia. Kesaksian-Nya adalah kesaksian yang paling benar dan adil.
51. Al-Haqq (Yang Maha Benar)
الْحَقُّAl-Haqq berarti Allah adalah Kebenaran yang mutlak. Dzat-Nya, firman-Nya, dan janji-Nya adalah benar. Semua yang berasal dari-Nya adalah kebenaran, dan semua yang selain-Nya pada hakikatnya adalah batil dan fana. Berpegang pada Al-Haqq berarti berpegang pada jalan yang lurus.
52. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili)
الْوَكِيلُAl-Wakil adalah Dia yang Maha Cukup untuk diserahi segala urusan. Bertawakal kepada-Nya berarti menyerahkan segala hasil usaha kepada-Nya dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. Siapa yang menjadikan Allah sebagai wakilnya, maka cukuplah Dia sebagai pelindung dan penolong.
53. Al-Qawiy (Yang Maha Kuat)
الْقَوِيُّAl-Qawiy adalah Dia yang memiliki kekuatan sempurna yang tidak pernah berkurang dan tidak terkalahkan. Kekuatan-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada kekuatan di alam semesta ini yang dapat menandingi kekuatan-Nya. Kekuatan seorang mukmin bersumber dari pertolongan Dzat Yang Maha Kuat.
54. Al-Matin (Yang Maha Kokoh)
الْمَتِينُAl-Matin adalah Dia yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan kokoh, yang tidak tergoyahkan oleh apa pun. Kekuatan-Nya tidak mengenal lelah atau lemah. Nama ini menekankan intensitas dan kekokohan kekuatan Allah, melengkapi makna Al-Qawiy.
55. Al-Waliy (Yang Maha Melindungi)
الْوَلِيُّAl-Waliy adalah Pelindung dan Penolong sejati bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dan membela urusan mereka. Menjadikan Allah sebagai wali berarti mendapatkan perlindungan dan bimbingan terbaik dalam hidup.
56. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji)
الْحَمِيدُAl-Hamid adalah Dia yang berhak atas segala puji, baik dalam keadaan suka maupun duka. Dia terpuji atas segala perbuatan dan ketetapan-Nya, karena semuanya mengandung kebaikan dan hikmah. Seluruh alam semesta bertasbih dengan memuji-Nya.
57. Al-Muhshi (Yang Maha Menghitung)
الْمُحْصِيAl-Muhshi adalah Dia yang menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan sangat rinci. Tidak ada satu pun ciptaan, perbuatan, atau peristiwa yang luput dari perhitungan-Nya yang presisi. Ilmu-Nya meliputi setiap atom di alam semesta.
58. Al-Mubdi' (Yang Maha Memulai)
الْمُبْدِئُAl-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dialah inisiator pertama dari segala eksistensi. Setiap kehidupan dan setiap proses di alam semesta dimulai atas kehendak-Nya. Tidak ada yang mendahului-Nya dalam memulai penciptaan.
59. Al-Mu'id (Yang Maha Mengembalikan Kehidupan)
الْمُعِيدُAl-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan, maka sangat mudah bagi-Nya untuk mengulanginya kembali pada hari kebangkitan. Proses ini menegaskan kekuasaan-Nya yang absolut atas hidup dan mati.
60. Al-Muhyi (Yang Maha Menghidupkan)
الْمُحْيِيAl-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada setiap makhluk yang bernyawa. Dia yang menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan, dan Dia pula yang menghidupkan hati yang mati dengan hidayah-Nya. Kehidupan adalah murni anugerah dari-Nya.
61. Al-Mumit (Yang Maha Mematikan)
الْمُمِيتُAl-Mumit adalah Dia yang menetapkan kematian bagi setiap yang bernyawa. Kematian adalah ketetapan pasti yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Dia yang berkuasa mencabut kehidupan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan-Nya.
62. Al-Hayy (Yang Maha Hidup)
الْحَيُّAl-Hayy adalah Dia yang memiliki kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak berawal maupun berakhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apa pun, sebaliknya, kehidupan seluruh makhluk bergantung kepada-Nya. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.
63. Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri)
الْقَيُّومُAl-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan siapa pun, sekaligus Dia yang terus-menerus mengurus dan memelihara seluruh makhluk-Nya. Seluruh alam semesta bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Nama Al-Hayy dan Al-Qayyum adalah nama teragung (Ismullah Al-A'zham).
64. Al-Wajid (Yang Maha Menemukan)
الْوَاجِدُAl-Wajid adalah Dia yang tidak membutuhkan apa pun karena Dia memiliki segalanya. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya sempurna dan tidak pernah berkurang. Sebaliknya, makhluk adalah fakir yang selalu membutuhkan-Nya.
65. Al-Majid (Yang Maha Mulia)
الْمَاجِدُMirip dengan Al-Majid (الْمَجِيدُ), nama ini juga berarti Maha Mulia. Al-Majid (الْمَاجِدُ) menekankan pada keagungan dan kemurahan hati-Nya yang melimpah, menunjukkan keluasan sifat-sifat mulia-Nya. Keduanya menunjuk pada Dzat yang agung dan terhormat.
66. Al-Wahid (Yang Maha Tunggal)
الْوَاحِدُAl-Wahid berarti Allah adalah satu-satunya dalam Dzat-Nya. Dia tidak memiliki sekutu atau tandingan. Ini adalah inti dari tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam segala aspek, menolak segala bentuk kemusyrikan. Tidak ada yang serupa dengan-Nya.
67. Al-Ahad (Yang Maha Esa)
الْأَحَدُAl-Ahad memiliki makna keesaan yang lebih dalam daripada Al-Wahid. Al-Ahad berarti Dia Esa dalam Dzat-Nya yang tidak tersusun dari bagian-bagian. Dia unik, tunggal, dan tidak ada bandingannya sama sekali. Konsep ini ditegaskan dalam Surah Al-Ikhlas: "Qul Huwallahu Ahad".
68. As-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan)
الصَّمَدُAs-Shamad adalah Dia yang menjadi tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka, sementara Dia sendiri tidak membutuhkan siapa pun. Dia adalah tujuan dari segala hajat dan permohonan. Seluruh makhluk secara inheren bergantung pada-Nya.
69. Al-Qadir (Yang Maha Berkuasa)
الْقَادِرُAl-Qadir adalah Dia yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa menciptakan, menghancurkan, menghidupkan, dan mematikan.
70. Al-Muqtadir (Yang Maha Berkuasa Penuh)
الْمُقْتَدِرُAl-Muqtadir memiliki makna kekuasaan yang lebih kuat dan komprehensif daripada Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan yang sempurna dan absolut atas segala sesuatu, di mana tidak ada batasan sama sekali bagi kemampuan-Nya untuk melaksanakan kehendak-Nya.
71. Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan)
الْمُقَدِّمُAl-Muqaddim adalah Dia yang berhak mendahulukan apa yang Dia kehendaki dan menempatkannya di depan. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal kedudukan, waktu, atau keutamaan, sesuai dengan hikmah-Nya.
72. Al-Mu'akhkhir (Yang Maha Mengakhirkan)
الْمُؤَخِّرُAl-Mu'akhkhir adalah Dia yang berhak mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman, menunda pertolongan, atau mengakhirkan sesuatu sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. Urutan segala sesuatu berada dalam genggaman-Nya.
73. Al-Awwal (Yang Maha Awal)
الْأَوَّلُAl-Awwal berarti tidak ada sesuatu pun yang ada sebelum Dia. Dialah permulaan dari segala sesuatu. Keberadaan-Nya tidak diawali oleh ketiadaan. Dia adalah sumber dari semua eksistensi.
74. Al-Akhir (Yang Maha Akhir)
الْآخِرُAl-Akhir berarti tidak ada sesuatu pun yang ada setelah Dia. Ketika semua makhluk hancur dan fana, Dia tetap kekal abadi. Dialah tujuan akhir dari segala sesuatu. Keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir.
75. Az-Zhahir (Yang Maha Nyata)
الظَّاهِرُAz-Zhahir adalah Dia yang keberadaan-Nya sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan menunjukkan eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya.
76. Al-Bathin (Yang Maha Tersembunyi)
الْبَاطِنُAl-Bathin adalah Dia yang Dzat-Nya tersembunyi dan tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal manusia. Dia lebih dekat daripada urat leher, namun hakikat Dzat-Nya tetap menjadi rahasia. Dia mengetahui segala hal yang tersembunyi.
77. Al-Wali (Yang Maha Memerintah)
الْوَالِيAl-Wali adalah Penguasa Tunggal yang mengatur dan memerintah seluruh alam semesta. Dia memiliki hak penuh untuk mengelola kerajaan-Nya sesuai kehendak-Nya. Semua urusan berada di tangan-Nya dan kembali kepada-Nya.
78. Al-Muta'ali (Yang Maha Tinggi)
الْمُتَعَالِيAl-Muta'ali adalah Dia yang Maha Tinggi dari segala sifat kekurangan dan dari keserupaan dengan makhluk-Nya. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi. Dia suci dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya.
79. Al-Barr (Yang Maha Penderma)
الْبَرُّAl-Barr adalah sumber segala kebaikan. Dia melimpahkan kebaikan dan kedermawanan-Nya kepada seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang berlipat ganda dan memaafkan keburukan. Kebaikan-Nya tak terbatas.
80. At-Tawwab (Yang Maha Penerima Taubat)
التَّوَّابُAt-Tawwab adalah Dia yang senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya dan menerima kembali mereka yang menyesali dosanya. Dia yang memberikan ilham kepada hamba untuk bertaubat, lalu Dia menerima taubat tersebut. Sifat ini memberikan harapan tak terhingga bagi pendosa.
81. Al-Muntaqim (Yang Maha Pemberi Balasan)
الْمُنْتَقِمُAl-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya sangat keras bagi para penentang kebenaran. Ini adalah manifestasi dari keadilan-Nya yang sempurna.
82. Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf)
الْعَفُوُّAl-'Afuww adalah Dia yang menghapuskan dosa dan kesalahan seolah-olah tidak pernah terjadi. Pemaafan-Nya lebih dalam dari ampunan (maghfirah), karena 'afw berarti menghapus jejak dosa sepenuhnya. Dia suka memaafkan hamba yang memohon maaf.
83. Ar-Ra'uf (Yang Maha Pengasuh)
الرَّءُوفُAr-Ra'uf adalah Dia yang memiliki kasih sayang yang sangat mendalam dan lembut. Ini adalah puncak dari rahmat, di mana Allah melindungi hamba-Nya dari hal-hal yang menyakitkan dengan kelembutan yang luar biasa. Sifat ini memberikan rasa nyaman dan aman.
84. Malik-ul-Mulk (Pemilik Kerajaan)
مَالِكُ الْمُلْكِMalik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan, baik di langit maupun di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua kekuasaan tunduk di bawah kerajaan-Nya.
85. Dzul-Jalali wal-Ikram (Pemilik Keagungan dan Kemuliaan)
ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِNama ini menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki segala keagungan (Al-Jalal) dan sumber segala kemuliaan serta kedermawanan (Al-Ikram). Dia layak untuk diagungkan dan pada saat yang sama, Dia memuliakan hamba-hamba-Nya.
86. Al-Muqsith (Yang Maha Pemberi Keadilan)
الْمُقْسِطُAl-Muqsith adalah Dia yang menegakkan keadilan dengan sempurna. Dia memberikan hak kepada setiap pihak dan mengambil hak dari orang yang zalim untuk diberikan kepada yang dizalimi. Keadilan-Nya akan terwujud sepenuhnya di hari akhir.
87. Al-Jami' (Yang Maha Mengumpulkan)
الْجَامِعُAl-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di satu tempat untuk dihisab. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling bertentangan di alam semesta dalam satu kesatuan yang harmonis.
88. Al-Ghaniy (Yang Maha Kaya)
الْغَنِيُّAl-Ghaniy adalah Dia yang memiliki kekayaan mutlak dan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Seluruh makhluklah yang fakir dan membutuhkan-Nya. Kekayaan-Nya tidak akan pernah berkurang meskipun Dia terus menerus memberi.
89. Al-Mughni (Yang Maha Memberi Kekayaan)
الْمُغْنِيAl-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup) yang juga merupakan anugerah dari-Nya.
90. Al-Mani' (Yang Maha Mencegah)
الْمَانِعُAl-Mani' adalah Dia yang berkuasa mencegah atau menahan sesuatu terjadi demi melindungi hamba-Nya atau karena hikmah tertentu. Tidak ada yang dapat memberi jika Dia mencegah, dan tidak ada yang dapat mencegah jika Dia memberi.
91. Ad-Darr (Yang Maha Memberi Mudharat)
الضَّارُّAd-Darr adalah Dia yang berkuasa menimpakan musibah atau kemudharatan kepada siapa yang Dia kehendaki. Musibah ini bisa jadi merupakan ujian, hukuman, atau penghapus dosa. Semua terjadi atas izin dan hikmah dari-Nya.
92. An-Nafi' (Yang Maha Memberi Manfaat)
النَّافِعُAn-Nafi' adalah sumber dari segala manfaat dan kebaikan. Setiap manfaat yang kita terima, baik besar maupun kecil, berasal dari-Nya. Hanya Dia yang dapat memberikan manfaat hakiki di dunia dan akhirat.
93. An-Nur (Yang Maha Bercahaya)
النُّورُAn-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia yang memberikan cahaya fisik (seperti matahari) dan cahaya petunjuk (hidayah) ke dalam hati hamba-hamba-Nya. Tanpa cahaya-Nya, alam semesta akan berada dalam kegelapan fisik dan spiritual.
94. Al-Hadi (Yang Maha Pemberi Petunjuk)
الْهَادِيAl-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus. Petunjuk-Nya ada dua macam: petunjuk umum (berupa akal dan fitrah) dan petunjuk khusus (hidayah iman) yang merupakan karunia murni dari-Nya.
95. Al-Badi' (Yang Maha Pencipta Keindahan)
الْبَدِيعُAl-Badi' adalah Pencipta yang karya-Nya unik, indah, dan tanpa ada contoh sebelumnya. Dia menciptakan langit dan bumi dengan keindahan yang tiada tara. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang agung.
96. Al-Baqi (Yang Maha Kekal)
الْبَاقِيAl-Baqi adalah Dia yang kekal abadi, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat-Nya tetap kekal. Kekekalan adalah sifat eksklusif milik-Nya.
97. Al-Warits (Yang Maha Mewarisi)
الْوَارِثُAl-Warits adalah Dia yang akan mewarisi segala sesuatu setelah seluruh makhluk binasa. Segala kepemilikan di dunia ini bersifat sementara, dan pada akhirnya semua akan kembali menjadi milik-Nya, Sang Pewaris Sejati.
98. Ar-Rasyid (Yang Maha Pandai)
الرَّشِيدُAr-Rasyid adalah Dia yang Maha Cerdas dan Pandai dalam setiap pengaturan dan tindakan-Nya. Petunjuk-Nya selalu lurus dan membawa kepada kebenaran. Mengikuti jalan-Nya adalah jaminan untuk sampai pada tujuan yang benar.
99. As-Shabur (Yang Maha Sabar)
الصَّبُورُAs-Shabur adalah Dia yang Maha Sabar, tidak tergesa-gesa menghukum para pendosa dan memberi mereka tangguh waktu untuk bertaubat. Kesabaran-Nya sempurna, tidak seperti kesabaran makhluk yang terbatas. Dia menunda, bukan melupakan.