AKM SD Kelas 5 Kemendikbud: Memahami dan Mempersiapkan Diri
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu komponen penting dalam kebijakan Asesmen Nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud). AKM dirancang untuk mengukur kemampuan dasar literasi membaca dan literasi matematika siswa. Berbeda dengan ujian nasional sebelumnya yang lebih fokus pada materi pelajaran, AKM lebih menekankan pada kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai konteks.
Bagi siswa kelas 5 SD, pemahaman mengenai AKM sangatlah krusial. Hasil AKM diharapkan dapat menjadi gambaran yang lebih komprehensif mengenai mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan, daerah, maupun nasional. Informasi yang dihasilkan dari AKM akan digunakan sebagai alat diagnosis untuk mengidentifikasi kesenjangan pencapaian belajar siswa dan untuk memetakan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Ini bukan tentang kelulusan siswa, melainkan lebih kepada evaluasi sistemik.
Tujuan Utama AKM
Secara garis besar, AKM memiliki tujuan sebagai berikut:
Mengukur kemampuan literasi membaca siswa, yaitu kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara dan warga dunia.
Mengukur kemampuan literasi matematika siswa, yaitu kemampuan berpikir matematis untuk menganalisis situasi kuantitatif sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai konteks kehidupan.
Memberikan umpan balik kepada sekolah dan pemerintah untuk perbaikan kualitas pembelajaran.
Komponen AKM Kelas 5 SD
Pada jenjang SD kelas 5, AKM mencakup dua literasi utama:
1. Literasi Membaca
Dalam literasi membaca, siswa kelas 5 akan dihadapkan pada soal-soal yang menguji kemampuan mereka dalam:
Menemukan Informasi: Mengidentifikasi informasi eksplisit yang terdapat dalam teks.
Memahami Konteks: Menjelaskan makna kata, frasa, atau kalimat dalam konteks teks.
Mengevaluasi dan Merefleksikan Teks: Menilai kewajaran suatu informasi, membandingkan informasi antar teks, serta mengemukakan pendapat berdasarkan pemahaman teks.
Jenis teks yang disajikan bisa beragam, mulai dari narasi (cerita, dongeng) hingga deskripsi (deskripsi benda, tempat, kejadian). Soal AKM literasi membaca dirancang agar siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami isi bacaan.
2. Literasi Matematika
Untuk literasi matematika, siswa kelas 5 akan diuji kemampuannya dalam:
Bilangan: Memahami konsep bilangan, operasi hitung dasar, pecahan, desimal, dan penerapannya dalam masalah sehari-hari.
Pengukuran: Mengenal satuan panjang, berat, waktu, volume, dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Geometri: Mengenal bentuk-bentuk geometri, sifat-sifatnya, serta menghitung luas dan keliling bangun datar sederhana.
Analisis Data dan Peluang: Membaca dan menginterpretasikan data dalam bentuk tabel atau diagram sederhana.
Soal-soal matematika dalam AKM akan disajikan dalam bentuk cerita atau permasalahan kontekstual, bukan sekadar hitungan abstrak. Ini bertujuan agar siswa melihat relevansi matematika dalam kehidupan mereka.
Penting untuk diingat: AKM bukan sekadar tes hafalan. Soal-soalnya dirancang untuk menguji kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif siswa dalam menggunakan pengetahuan yang mereka miliki.
Strategi Persiapan AKM Kelas 5 SD
Mempersiapkan diri untuk AKM kelas 5 SD dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Perbanyak Membaca: Dorong siswa untuk membaca beragam jenis teks, baik fiksi maupun non-fiksi. Diskusikan isi bacaan bersama untuk melatih pemahaman.
Latihan Soal Kontekstual: Sediakan latihan soal yang mengaitkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Mengasah Kemampuan Berpikir: Ajak siswa untuk menganalisis masalah, mencari solusi, dan menjelaskan alasan di balik jawabannya.
Memahami Bentuk Soal: Mengenalkan siswa pada berbagai tipe soal AKM, seperti pilihan ganda kompleks, menjodohkan, atau isian singkat.
Kolaborasi dengan Guru dan Orang Tua: Komunikasi yang baik antara guru, orang tua, dan siswa sangat penting dalam proses persiapan. Guru dapat memberikan bimbingan khusus, sementara orang tua dapat mendukung proses belajar di rumah.
AKM kelas 5 SD oleh Kemendikbud merupakan langkah maju dalam evaluasi pendidikan di Indonesia. Dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang matang, siswa dapat menunjukkan kompetensi mereka secara optimal dan berkontribusi pada perbaikan kualitas pendidikan di masa depan.