Di antara sembilan puluh sembilan nama terindah Allah SWT, Al Hayyu menempati posisi yang sangat fundamental. Al Hayyu (الحَيُّ) adalah salah satu dari Asmaul Husna yang bermakna Yang Maha Hidup. Makna ini tidak sekadar merujuk pada keberadaan, tetapi pada esensi kehidupan itu sendiri yang mutlak dan kekal tanpa batas waktu.
Memahami Al Hayyu berarti mengakui bahwa kehidupan yang kita miliki, kehidupan segala makhluk, dan bahkan kehidupan alam semesta ini bersumber dari Dzat yang tidak pernah mati, tidak pernah tidur, dan tidak pernah mengalami kelemahan. Kehidupan Allah adalah kehidupan yang mandiri (Qayyum), sempurna, dan tanpa permulaan maupun akhir.
Ilustrasi filosofis tentang keabadian hidup Allah.
Nama agung Al Hayyu seringkali disebutkan bersamaan dengan Al Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri). Dalam Surah Thaha ayat 111, Allah berfirman, "Dan tunduklah semua wajah kepada Tuhan yang Hidup dan berdiri sendiri (Al Hayyu Al Qayyum)..." Ayat ini menegaskan bahwa hanya kepada Dzat yang Maha Hidup dan mandirilah segala sesuatu harus tunduk dan bergantung.
Keterkaitan antara hidup dan kekuasaan sangat erat. Hidup yang sejati adalah hidup yang tidak terpengaruh oleh kematian, kelemahan, atau kebutuhan. Ketika kita bertafakkur tentang Al Hayyu, kita diingatkan bahwa segala sesuatu yang fana akan berakhir, namun sumber kehidupan itu abadi. Ketiadaan-Nya adalah mustahil, karena Dia adalah sumber segala yang ada.
Bagi seorang Muslim, memahami Al Hayyu memberikan ketenangan batin yang luar biasa. Dalam menghadapi kesulitan hidup, kematian orang yang dicintai, atau ketidakpastian masa depan, mengingat bahwa Allah adalah Al Hayyu menumbuhkan keyakinan teguh bahwa segala sesuatu berada dalam genggaman Dzat yang tidak pernah lalai dan tidak pernah berhenti menjaga.
Iman kepada Al Hayyu mendorong seorang mukmin untuk memfokuskan penghidupan mereka pada hal-hal yang kekal, yaitu amal saleh dan hubungan dengan Pencipta. Sebab, kehidupan duniawi ini hanyalah pinjaman sementara dari Sumber Kehidupan yang sejati. Dengan memohon kepada-Nya dengan nama Al Hayyu, kita memohon agar Allah melimpahkan kehidupan yang bermakna, penuh berkah, dan berujung pada kebahagiaan abadi.
Mengamalkan makna Al Hayyu juga berarti kita harus aktif menghidupkan hati kita dengan dzikir dan ibadah, menjauhi sifat kelalaian layaknya mayat yang berjalan. Kehidupan sejati adalah kehidupan yang terhubung dengan Sumber Kehidupan itu sendiri.
Dzikir dengan Asmaul Husna Al Hayyu sangat dianjurkan. Para ulama sering meriwayatkan bahwa pengulangan nama ini dalam wirid harian dapat mendatangkan ketenangan jiwa, kekuatan spiritual, dan memelihara kesadaran akan eksistensi Allah SWT yang senantiasa hadir.
Kita dianjurkan untuk selalu menyertakan permohonan ini dalam doa: "Ya Allah, wahai Zat yang Maha Hidup, anugerahkanlah kepadaku kehidupan yang baik dan akhir yang mulia." Karena hanya Dia, Al Hayyu, yang mampu memberikan kehidupan dalam segala dimensinya—dunia dan akhirat—secara sempurna dan kekal.