Amalan Utama yang Dianjurkan di Bulan Arafah

🤲 Waktu Mustajab untuk Berdoa

Ilustrasi suasana hari Arafah yang penuh kekhusyukan.

Bulan Dzulhijjah membawa berkah yang luar biasa, puncaknya adalah datangnya hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh jutaan umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji, dan bagi yang tidak berhaji, hari ini juga memiliki keistimewaan yang sangat besar. Keutamaan hari Arafah seringkali disamakan dengan hari raya idul fitri dan idul adha, karena keberkahan dan rahmat Allah SWT yang melimpah.

Dalam tradisi Islam, hari Arafah bukan sekadar hari biasa. Ia merupakan waktu di mana doa-doa diyakini sangat mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah dan mendekatkan diri kepada-Nya pada momen sakral ini. Berikut adalah beberapa amalan penting yang sebaiknya kita lakukan di bulan Arafah, khususnya pada hari kesembilannya.

1. Puasa Arafah (Bagi yang Tidak Berhaji)

Amalan paling utama dan populer di luar konteks haji adalah melaksanakan Puasa Arafah. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Keutamaan ini sangat besar, sehingga sangat disayangkan jika dilewatkan.

Bagi jamaah haji yang sedang berada di Arafah, mereka tidak dianjurkan berpuasa karena kondisi fisik dan tuntutan ibadah yang lebih berat.

2. Memperbanyak Doa dan Memohon Ampun

Hari Arafah dikenal sebagai puncak doa. Pada hari ini, Allah SWT turun ke langit dunia untuk memberikan rahmat-Nya, dan Dia berbangga kepada para malaikat atas hamba-hamba-Nya yang sedang berwukuf. Ini adalah momentum terbaik untuk bersimpuh dan memohon segala hajat.

Fokuskan doa Anda pada hal-hal berikut:

Jangan pernah berhenti berdoa, bahkan ketika terasa mulut kering dan hati letih. Kekuatan doa di hari Arafah sangatlah dahsyat.

3. Berdzikir Sepanjang Hari

Selain doa, dzikir adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk berdzikir kepada-Nya dengan dzikir yang banyak. Pada hari Arafah, dzikir yang paling utama adalah memperbanyak ucapan:

"Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wahuwa 'alaa kulli syai’in qadiir." (Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.)

4. Meningkatkan Tadarus dan Membaca Al-Qur'an

Meskipun fokus utama adalah doa dan dzikir, meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an adalah bagian integral dari ibadah. Menghayati ayat-ayat suci akan menenangkan hati dan meningkatkan kedekatan spiritual dengan Sang Pencipta.

5. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Keutamaan amalan akan hilang jika disertai dengan perbuatan buruk. Pada hari yang mulia ini, sangat penting untuk menjaga diri dari ghibah (bergosip), berkata kotor, marah, atau melakukan perbuatan aniaya sekecil apapun. Keikhlasan dalam beribadah harus tercermin dari perilaku kita sehari-hari.

Hikmah di Balik Hari Arafah

Hari Arafah mengingatkan kita akan Hari Kiamat, di mana seluruh manusia berkumpul di padang Mahsyar tanpa pelindung kecuali amal shaleh dan rahmat Allah. Bagi jamaah haji, ini adalah ujian kesabaran dan simbol keikhlasan total kepada Allah. Bagi kita yang berada di rumah, hari ini adalah kesempatan untuk meneladani kekhusyukan mereka dengan berpuasa dan berdoa sepenuh hati.

Memaksimalkan amalan di bulan Arafah adalah investasi terbesar bagi kehidupan kita. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini, karena hari yang agung ini hanya datang setahun sekali. Semoga Allah SWT mengizinkan kita untuk meraih keberkahan penuh dari hari Arafah, baik di dunia maupun akhirat.

🏠 Homepage