Bulu tangkis, atau badminton, adalah olahraga yang dinamis dan membutuhkan ketangkasan tinggi. Salah satu aspek krusial dalam permainan ini adalah penguasaan teknik servis dan pemahaman mendalam mengenai **area servis badminton**. Area ini menentukan di mana kok harus mendarat saat dilakukan servis, dan kegagalan mematuhi batasannya dapat mengakibatkan poin hilang.
Area servis adalah zona di lapangan yang ditetapkan untuk tujuan melayani (servis). Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua bagian oleh garis tengah. Setiap bagian dibagi lagi menjadi dua area servis oleh garis servis pendek (garis servis depan) dan garis samping (garis ganda).
Pemain harus memastikan bahwa kok yang diservis jatuh tepat di dalam area servis yang berlawanan. Kesalahan umum terjadi ketika pemain baru tidak familiar dengan dimensi spesifik dari zona ini, terutama perbedaan antara servis tunggal dan ganda.
Untuk memahami area servis secara akurat, penting untuk mengetahui dimensi standar lapangan bulu tangkis:
Area servis didefinisikan oleh empat garis utama:
Perbedaan paling signifikan dalam definisi **area servis badminton** terletak pada penggunaan garis samping:
Dalam konteks servis ganda, garis servis belakang adalah garis akhir lapangan itu sendiri. Ini berarti area servis ganda lebih panjang daripada area servis tunggal, namun lebar. Pemain ganda harus lebih berhati-hati agar servis tidak terlalu panjang.
Kesalahan dalam servis seringkali merupakan titik frustrasi bagi banyak pemain. Memahami pelanggaran di area servis adalah kunci untuk meningkatkan akurasi dan mengurangi kesalahan:**
Ini adalah kesalahan yang paling jelas. Jika kok jatuh di luar garis servis pendek, di luar garis samping yang relevan (tunggal atau ganda), atau di luar garis servis belakang (khusus ganda), itu dinyatakan fault.
Aturan BWF (Badminton World Federation) menyatakan bahwa saat melakukan servis, pemukul harus mengenai kok di bawah titik 1.15 meter dari permukaan lapangan. Servis yang terlalu tinggi akan dianggap sebagai pelanggaran, terlepas dari di mana kok mendarat. Ini menegaskan bahwa servis badminton harus dilakukan secara "underhand" atau menyapu.
Saat melakukan servis, kedua kaki pemain yang melakukan servis harus tetap berada di dalam area servisnya sendiri, dan tidak boleh menginjak garis batas area servis hingga kok dipukul. Pelanggaran posisi kaki ini juga merupakan fault.
Penguasaan area servis bukan hanya soal menghindari kesalahan, tetapi juga tentang strategi ofensif. Servis yang baik dapat memaksa lawan melakukan pengembalian yang lemah:
Dengan menguasai batasan **area servis badminton**, pemain dapat membangun fondasi yang kuat untuk mendominasi poin berikutnya, mengubah servis yang sering dianggap sebagai ritual awal menjadi senjata strategis.