Indonesia kaya akan jajanan pasar dan kudapan tradisional yang menggugah selera. Salah satu yang sering muncul namun mungkin namanya belum sepopuler nasi goreng atau rendang adalah Arem-arem. Jika Anda pernah mendengar tentang lemper, arem-arem memiliki kemiripan, namun dengan identitas rasa dan tekstur yang berbeda. Lantas, arem-arem itu apa?
Secara sederhana, arem-arem adalah makanan ringan tradisional Indonesia yang terbuat dari nasi yang dimasak kembali (biasanya nasi sisa yang kemudian dikukus ulang) dengan tambahan santan dan sedikit garam. Hasilnya adalah nasi yang pulen, sedikit lengket, namun teksturnya cenderung lebih padat dan lembut dibandingkan nasi biasa. Nasi pulen ini kemudian diisi dengan berbagai bahan isian lezat, dibungkus rapi menggunakan daun pisang, dan dikukus hingga matang sempurna.
Banyak orang sering tertukar antara arem-arem dan lemper. Kedua kudapan ini memang sama-sama menggunakan nasi dan dibungkus daun pisang, tetapi perbedaan utamanya terletak pada bahan dasar nasi dan isiannya.
Daya tarik utama arem-arem terletak pada isiannya yang beragam. Meskipun ada varian modern, isian klasik seringkali menawarkan perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas yang seimbang. Beberapa isian populer yang sering ditemukan meliputi:
Membuat arem-arem melibatkan beberapa tahapan penting. Tahap pertama adalah mempersiapkan nasi yang akan dibentuk. Nasi biasa direndam sebentar, lalu dimasak lagi bersama santan, sedikit garam, dan daun salam hingga matang menjadi nasi gurih yang tanak. Proses memasak ulang ini yang memberikan karakteristik unik pada tekstur akhirnya.
Setelah nasi siap, adonan dibagi dan dipipihkan di atas daun pisang yang sudah dijemur atau dibakar sebentar agar lentur. Kemudian, letakkan isian di tengahnya, dan lipat daun pisang seperti membungkus lontong atau bungkusan amplop memanjang. Setelah dibungkus, arem-arem dikukus kembali selama kurang lebih 30-45 menit. Proses pengukusan kedua ini bertujuan untuk memadatkan nasi dan menyatukan rasa antara nasi dan isian.
Daun pisang yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus, tetapi juga memberikan aroma harum alami yang khas ketika proses pengukusan berlangsung. Aroma ini merupakan bagian integral dari pengalaman menikmati arem-arem.
Mengapa arem-arem tetap populer hingga kini? Jawabannya adalah kepraktisan dan keseimbangan nutrisi yang dimilikinya. Karena dibungkus rapat, arem-arem sangat ideal dijadikan bekal perjalanan, sarapan cepat, atau camilan pengganjal lapar saat jam makan siang. Ia menyediakan karbohidrat (nasi), lemak sehat (santan), dan protein/serat (isian).
Meskipun kini banyak produsen makanan ringan modern, resep asli arem-arem terus dipertahankan, terutama di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jika Anda mencari jajanan pasar yang autentik, mengenyangkan, dan tidak terlalu manis, mencari tahu lebih jauh tentang arem-arem itu apa dan mencicipinya adalah langkah yang tepat untuk menjelajahi kekayaan kuliner Nusantara.