Simbol Keagungan
Di antara 99 nama indah Allah SWT yang dikenal sebagai Asmaul Husna, terdapat nama agung yang patut kita renungkan maknanya, yaitu Al Adhim. Nama ini membawa bobot spiritual dan teologis yang sangat dalam bagi umat Muslim.
Secara harfiah, kata "Al Adhim" (العظيم) berasal dari akar kata Arab yang berarti besar, mulia, agung, dan tidak terbatas. Ketika disematkan sebagai salah satu Asmaul Husna, arti Asmaul Husna Al Adhim adalah "Yang Maha Agung" atau "Yang Maha Besar".
Keagungan ini tidak hanya terbatas pada ukuran fisik, sebab Allah SWT adalah Dzat yang melampaui segala pemahaman ruang dan waktu. Keagungan Al Adhim mencakup seluruh aspek keberadaan-Nya: keagungan sifat-sifat-Nya (Shifat), keagungan zat-Nya (Dzat), dan keagungan perbuatan-Nya (Af'al).
Ketika seorang Muslim merenungkan arti Asmaul Husna Al Adhim, ia diingatkan bahwa tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi atau memahami sepenuhnya kebesaran-Nya. Keagungan Allah meliputi:
Mengimani bahwa Allah adalah Al Adhim memberikan ketenangan bahwa segala masalah yang dihadapi manusia, sekecil apa pun di hadapan keagungan-Nya, akan menjadi mudah untuk diatasi dengan pertolongan-Nya.
Nama agung ini sering disebutkan dalam Al-Qur'an untuk menegaskan posisi Allah sebagai satu-satunya Dzat yang patut diagungkan. Salah satu dalil paling terkenal yang menggabungkan nama ini dengan nama Agung lainnya adalah dalam firman Allah:
"Dan bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sebenar-benarnya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri (kepada-Nya)." (QS. Ali Imran: 102), namun yang lebih spesifik terkait nama ini seringkali merujuk pada pujian seperti:
"Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat." (QS. An-Nashr: 3), dan secara eksplisit Allah disebut dengan sifat Agung-Nya di banyak tempat, misalnya dalam konteks shalat: "Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan bersujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada-Nya." (QS. Al-Alaq: 19)
Nama Al Adhim juga muncul dalam hadis sebagai bagian dari dzikir dan doa. Rasulullah SAW mengajarkan bacaan doa setelah salam shalat yang mengandung pengakuan akan keagungan Allah.
Memahami dan mengimani arti Asmaul Husna Al Adhim bukan sekadar pengetahuan teoritis. Ia harus termanifestasi dalam perilaku dan sikap seorang Muslim:
Kesimpulannya, Al Adhim adalah penegasan mutlak bahwa Allah adalah Sumber segala kebesaran dan kemuliaan. Mengagungkan-Nya berarti menempatkan-Nya di posisi tertinggi dalam segala aspek kehidupan.
Dengan merenungkan sifat ini, seorang Muslim diingatkan untuk selalu bersikap rendah hati, memohon pertolongan hanya kepada-Nya, dan menyadari betapa kecilnya diri kita di hadapan Yang Maha Agung.