Dalam keindahan ajaran Islam, terdapat Asmaul Husna, yaitu 99 nama-nama Allah SWT yang agung. Setiap nama merefleksikan kesempurnaan dan kebesaran-Nya. Salah satu nama yang paling fundamental dalam memahami hakikat ketuhanan adalah arti asmaul husna maha mengetahui, yang termanifestasi dalam nama Al-'Alim.
Al-'Alim (الْعَلِيمُ) secara harfiah berarti Yang Maha Tahu. Nama ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun informasi, peristiwa, atau pikiran yang tersembunyi dari pengetahuan Allah SWT. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, tanpa batas, tanpa perlu usaha untuk mencari, dan tanpa ada hal yang luput.
Memahami bahwa Allah adalah Al-'Alim adalah pilar utama dalam akidah seorang Muslim. Ini bukan sekadar mengetahui fakta, tetapi pengetahuan yang sempurna dan menyeluruh. Pengetahuan Allah mencakup tiga dimensi waktu utama:
Sebagai manusia, ilmu kita bersifat parsial, terbatas, dan diperoleh melalui proses belajar, pengalaman, serta indra. Ilmu kita bisa salah, bisa terlupakan, dan selalu ada hal yang tidak kita ketahui. Sebaliknya, pengetahuan Allah SWT adalah ilmu yang sempurna dan hakiki.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan keutamaan pengetahuan-Nya yang tak tertandingi. Sebagai contoh, dalam firman-Nya disebutkan bahwa bahkan seberat biji sawi di bumi atau di langit, semua tercatat dalam kitab yang jelas. Konsep arti asmaul husna maha mengetahui ini menghilangkan keraguan tentang pengawasan ilahi. Tidak ada yang bisa menyembunyikan kejahatan atau kebaikan sejati dari-Nya.
Mengimani bahwa Allah adalah Al-'Alim memberikan dampak signifikan pada perilaku dan ketenangan batin seorang hamba. Ketika kita mengingat nama ini, ada dua respons utama yang muncul: rasa harap dan rasa takut (dalam konteks ketaatan).
Pengetahuan Allah SWT mencakup hal-hal yang bersifat ghaib (tak terlihat) dan syahadah (terlihat). Ini meliputi apa yang ada di dalam dada (pikiran dan perasaan), apa yang diucapkan dengan lisan, dan apa yang dilakukan oleh anggota badan.
Sebagai penutup dalam mengkaji arti asmaul husna maha mengetahui, ingatlah bahwa pengetahuan ini adalah rahmat. Keterbatasan pengetahuan kita seringkali membuat kita khawatir akan masa depan. Namun, karena Allah Al-'Alim telah mengetahui segalanya, kita diperintahkan untuk menyerahkan hasil akhir kepada-Nya (tawakkal), sambil tetap berusaha semaksimal mungkin. Kepercayaan pada pengetahuan-Nya yang sempurna adalah jalan menuju ketenangan spiritual yang sejati.