Dalam dunia desain, baik visual maupun praktis, terdapat prinsip-prinsip dasar yang menjadi tulang punggung terciptanya sebuah karya yang harmonis, fungsional, dan estetis. Prinsip-prinsip ini dikenal sebagai asas nirmana. Kata "nirmana" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang dapat diartikan sebagai "pembentukan" atau "penciptaan". Dengan demikian, asas nirmana merujuk pada kaidah-kaidah mendasar yang memandu proses pembentukan atau penciptaan suatu elemen desain.
Memahami dan menerapkan asas nirmana bukan hanya sekadar mengikuti aturan, melainkan sebuah pemahaman mendalam tentang bagaimana elemen-elemen visual berinteraksi, bagaimana mata manusia mempersepsikan ruang dan bentuk, serta bagaimana sebuah desain dapat menyampaikan pesan atau menciptakan pengalaman yang diinginkan. Asas-asas ini universal dan dapat diterapkan pada berbagai disiplin desain, mulai dari grafis, interior, arsitektur, hingga seni rupa.
Sebelum melangkah lebih jauh ke prinsip-prinsipnya, penting untuk mengenali elemen-elemen dasar yang menjadi bahan baku dalam pembentukan sebuah desain. Elemen-elemen ini adalah blok bangunan terkecil yang ketika dikombinasikan akan membentuk sebuah karya yang lebih kompleks. Elemen-elemen dasar nirmana meliputi:
Setelah memahami elemen-elemen dasar, kita beralih ke prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana elemen-elemen tersebut disusun dan diorganisir. Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan keselarasan, keseimbangan, dan daya tarik visual dalam sebuah desain.
Keseimbangan merujuk pada distribusi bobot visual dari elemen-elemen dalam sebuah desain. Keseimbangan dapat bersifat simetris (elemen identik di kedua sisi sumbu) atau asimetris (elemen yang berbeda namun memiliki bobot visual yang setara). Keseimbangan yang baik membuat desain terasa stabil dan nyaman dilihat.
Kontras adalah perbedaan yang mencolok antara dua elemen yang berlawanan, seperti terang dan gelap, besar dan kecil, halus dan kasar. Kontras berfungsi untuk menarik perhatian, menciptakan penekanan, dan menambah dinamika pada desain. Tanpa kontras, desain bisa terlihat monoton.
Irama adalah pengulangan elemen desain secara teratur atau berpola. Pengulangan ini dapat menciptakan alur visual yang memandu mata audiens melalui desain, memberikan rasa gerakan, dan menciptakan harmoni. Irama bisa berupa pengulangan garis, bentuk, warna, atau pola.
Kesatuan adalah bagaimana semua elemen dalam sebuah desain bekerja sama untuk menciptakan keseluruhan yang harmonis dan kohesif. Semua elemen harus terasa saling berhubungan dan mendukung satu sama lain, sehingga desain terlihat utuh dan tidak terpecah-pecah.
Proporsi berkaitan dengan perbandingan ukuran antara satu elemen dengan elemen lainnya, atau antara elemen dengan keseluruhan desain. Proporsi yang tepat menciptakan rasa harmoni dan estetika visual yang menyenangkan.
Penekanan adalah penggunaan elemen desain untuk menciptakan titik fokus utama, sesuatu yang pertama kali menarik perhatian audiens. Penekanan dapat dicapai melalui kontras, ukuran, warna, atau penempatan elemen yang strategis.
Harmoni tercipta ketika elemen-elemen dalam desain saling melengkapi dan menciptakan keselarasan. Ini sering kali dicapai melalui penggunaan elemen-elemen yang serupa dalam jenis, bentuk, atau warna, namun tetap menjaga keragaman yang menarik.
Asas nirmana bukanlah sekadar teori abstrak, melainkan panduan praktis yang membantu desainer membuat keputusan yang tepat. Dalam desain grafis, misalnya, penempatan logo yang tepat, pilihan warna yang komunikatif, dan komposisi tipografi yang baik semuanya dipandu oleh asas-asas ini. Dalam desain interior, penataan furnitur yang seimbang, pemilihan tekstur yang harmonis, dan penggunaan pencahayaan yang menciptakan suasana yang diinginkan adalah contoh penerapan asas nirmana.
Menguasai asas nirmana membutuhkan latihan dan observasi. Dengan memahami bagaimana elemen dan prinsip ini bekerja bersama, seorang desainer dapat menciptakan karya yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan dan memenuhi tujuannya. Asas nirmana adalah bahasa universal desain yang, ketika dipahami, membuka pintu ke dunia kreativitas yang tak terbatas.