Panduan Penyimpanan ASI dalam Botol

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Sebagai seorang ibu menyusui, seringkali kita perlu menyimpan ASI perah untuk kebutuhan di kemudian hari, misalnya saat ibu harus bekerja atau menghadiri acara. Pertanyaan krusial yang sering muncul adalah: "ASI dalam botol tahan berapa jam?" Jawabannya sangat bergantung pada kondisi penyimpanan ASI tersebut.

ASI Aman Botol ASI Waktu Penyimpanan Simbol ASI Perah dalam Wadah Tertutup

Ilustrasi penyimpanan ASI dalam wadah tertutup.

Pedoman Waktu Penyimpanan ASI Berdasarkan Suhu

Organisasi kesehatan seperti CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan panduan standar mengenai berapa lama ASI bertahan di berbagai kondisi suhu. Pemahaman yang benar tentang pedoman ini sangat penting untuk menjaga nutrisi dan keamanan ASI.

1. Suhu Ruangan (Paling Penting untuk ASI Baru Perah)

ASI yang baru diperah dan diletakkan di suhu ruangan normal (biasanya diasumsikan sekitar 19°C hingga 25°C) memiliki ketahanan yang paling singkat. Jika Anda berencana memberikan ASI tersebut dalam waktu dekat (misalnya dalam 1-3 jam ke depan), ASI ini aman untuk langsung diberikan. Umumnya, ASI segar di suhu ruangan akan bertahan antara 4 hingga 6 jam. Namun, untuk keamanan maksimal, banyak ahli menyarankan maksimal 4 jam, terutama jika ruangan cukup hangat.

2. Penyimpanan di Dalam Tas Pendingin (Cooler Bag)

Tas pendingin sering digunakan saat bepergian atau saat ibu sedang dalam perjalanan pulang dari tempat penitipan anak. Jika ASI disimpan di dalam cooler bag bersama dengan kantong es (ice pack), ASI dapat bertahan lebih lama, biasanya hingga 24 jam. Penting untuk memastikan ASI diletakkan sedekat mungkin dengan sumber pendingin dan tidak terpapar langsung sinar matahari.

3. Penyimpanan di Kulkas (Chiller)

Kulkas rumah tangga memiliki suhu yang konsisten, biasanya antara 0°C hingga 4°C. ASI yang diletakkan di bagian belakang kulkas (bukan di pintu, karena suhunya sering berubah) dapat bertahan hingga 3 hingga 5 hari. Ini adalah pilihan penyimpanan jangka menengah yang paling umum dilakukan oleh ibu bekerja.

4. Penyimpanan di Freezer (Pembeku)

Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah jawabannya. Kualitas ASI akan lebih terjaga dalam jangka waktu yang lebih lama di suhu yang sangat dingin. Untuk freezer yang terpisah (stand-alone freezer) dengan suhu sekitar -18°C, ASI bisa bertahan hingga 6 hingga 12 bulan. Sementara itu, untuk freezer yang menyatu dengan kulkas pintu dua (suhu sekitar -18°C atau lebih dingin), ketahanan ASI biasanya direkomendasikan maksimal 6 bulan.

Penting Diperhatikan: Selalu gunakan sistem FIFO (First In, First Out) saat menggunakan ASI. ASI yang disimpan paling lama harus diberikan terlebih dahulu. Jangan pernah membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan atau dihangatkan.

Tips Tambahan untuk Keamanan ASI dalam Botol

Keberhasilan penyimpanan ASI tidak hanya ditentukan oleh durasi, tetapi juga oleh cara penanganan sejak awal. Selalu pastikan kebersihan adalah prioritas utama. Cuci tangan sebelum memerah dan menangani botol. Gunakan wadah penyimpanan ASI yang khusus dan tertutup rapat, idealnya botol kaca atau plastik BPA-free yang sudah disterilkan.

Ketika akan memberikan ASI beku, cairkan terlebih dahulu di kulkas semalaman atau rendam botol dalam air hangat. Jangan pernah menggunakan microwave untuk menghangatkan ASI karena dapat merusak nutrisi penting di dalamnya dan menciptakan kantong panas yang berbahaya bagi mulut bayi.

Memahami berapa lama ASI dalam botol tahan pada setiap kondisi suhu akan membantu ibu mengatur jadwal pemberian ASI dengan lebih efektif, memastikan bayi selalu mendapatkan nutrisi terbaik dari simpanan berharganya tersebut. Jika ragu mengenai bau atau tampilan ASI, lebih baik buang dan perah kembali daripada mengambil risiko kesehatan bayi.

🏠 Homepage