Panduan Penyimpanan: Asi yang Sudah Dicairkan Bertahan Berapa Lama?

Ikon Penyimpanan ASI dalam Kulkas Suhu Stabil

Ilustrasi visualisasi penyimpanan ASI yang aman.

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Bagi para ibu yang memompa dan menyimpan ASI untuk diberikan nanti, pertanyaan krusial yang sering muncul adalah: asi yang sudah dicairkan bertahan berapa lama? Mengetahui pedoman penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas nutrisi dan keamanan ASI bagi buah hati.

Protokol penyimpanan ASI bervariasi tergantung pada kondisi ASI tersebut: apakah masih dalam keadaan beku, baru dicairkan, atau sudah dicairkan dan dipanaskan. Kesalahan dalam penyimpanan dapat mengurangi kandungan antibodi dan nutrisi penting dalam ASI.

Panduan Waktu Penyimpanan ASI Cair

Setelah ASI beku berhasil dicairkan, ASI tersebut dianggap sebagai ASI segar yang harus segera digunakan atau disimpan pada suhu yang sesuai. Durasi ketahanan ASI cair sangat bergantung pada suhu ruangan tempat ia diletakkan.

1. ASI Cair pada Suhu Ruangan (Terbuka/Tertutup)

Jika ASI dicairkan dan tidak segera diberikan, ia dapat bertahan di suhu ruangan (biasanya diasumsikan sekitar 25°C atau kurang).

2. ASI Cair di Dalam Kulkas (Lemari Es)

Kulkas (suhu ideal 0°C hingga 4°C) adalah tempat terbaik untuk menyimpan ASI yang baru dicairkan jika belum akan segera diberikan.

3. ASI Cair yang Sudah Dihangatkan/Diberikan Sebagian

Ini adalah skenario yang paling penting untuk diperhatikan. Setelah ASI dicairkan dan dihangatkan (misalnya, dengan direndam air hangat), fungsinya berubah.

Perbedaan ASI Dicairkan vs. ASI Segar

Penting untuk membedakan durasi ASI segar (yang baru diperah) dengan ASI yang telah melalui proses pembekuan dan pencairan.

  1. ASI Segar (Baru Diperah): Bisa bertahan 4 jam di suhu ruangan, 4 hari di kulkas, dan 6 hingga 12 bulan di freezer.
  2. ASI Cair (Setelah Dicairkan): Jauh lebih singkat waktunya, seperti yang telah dijelaskan di atas. Proses pembekuan dan pencairan sedikit mengubah struktur protein ASI, sehingga batas waktu penggunaannya menjadi lebih pendek setelah dicairkan.

Tips Aman untuk Mengelola ASI Cair

Untuk menghindari pemborosan dan memastikan ASI selalu aman, terapkan prinsip FIFO (First In, First Out). ASI yang paling lama disimpan (atau dicairkan pertama) harus diberikan terlebih dahulu. Selalu labeli setiap kantong atau botol dengan tanggal dan volume ASI.

Ketika Anda merasa ragu mengenai kualitas ASI yang sudah dicairkan—apakah baunya berubah menjadi asam, rasanya berbeda, atau warnanya mencurigakan—sebaiknya jangan ambil risiko. Keselamatan pencernaan bayi adalah prioritas utama. Dengan mengikuti panduan durasi penyimpanan ini, ibu dapat memastikan bahwa setiap tetes ASI yang diterima bayi tetap bernutrisi lengkap dan higienis.

🏠 Homepage