Ilustrasi ASI yang disiapkan
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Ketika ASI diperah dan disimpan, ada prosedur khusus yang harus diikuti, terutama saat hendak memberikannya kepada bayi, yaitu proses menghangatkannya. Banyak orang tua yang mencari tahu cara aman untuk memberikan **ASIP yang sudah dihangatkan**. Menghangatkan ASI yang sudah dicairkan atau didinginkan harus dilakukan dengan hati-hati agar kualitas nutrisi tetap terjaga dan yang terpenting, menghindari risiko bakteri atau luka bakar pada mulut bayi.
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah memanaskan ASI menggunakan microwave. Perlu ditekankan, **jangan pernah menggunakan microwave** untuk menghangatkan ASI. Microwave memanaskan cairan secara tidak merata, menciptakan kantong-kantong panas yang ekstrem (hot spots) yang dapat membakar mulut atau tenggorokan bayi Anda, selain itu pemanasan ekstrem juga dapat merusak antibodi dan nutrisi penting dalam ASI.
Ada beberapa metode yang terbukti aman untuk mengembalikan ASI perah beku atau dingin ke suhu yang nyaman untuk bayi. Tujuannya adalah menaikkan suhu ASI secara perlahan dan merata.
Siapkan mangkuk berisi air hangat (bukan air mendidih). Suhu air idealnya sekitar 40°C. Letakkan botol ASI yang tertutup rapat ke dalam air tersebut. Biarkan ASI berada di dalam air hangat selama beberapa menit, aduk perlahan jika perlu, hingga mencapai suhu tubuh (sekitar 37°C). Jika Anda memiliki botol kaca, pastikan botol tersebut tidak langsung dimasukkan dari freezer ke air panas untuk menghindari risiko pecah karena perubahan suhu drastis.
Alat penghangat botol dirancang khusus untuk menghangatkan susu secara bertahap. Ikuti instruksi pabrik, biasanya alat ini menggunakan uap atau air hangat untuk menaikkan suhu ASI secara merata. Ini adalah pilihan yang praktis dan sering kali paling konsisten dalam menjaga suhu.
Setelah **ASIP yang sudah dihangatkan** mencapai suhu yang sesuai (hangat suam-suam kuku, tidak panas), penting untuk segera memberikannya kepada bayi. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan. Jika bayi tidak menghabiskan susu dalam waktu 1 hingga 2 jam setelah dihangatkan, sisa ASI tersebut harus dibuang. Hal ini karena bakteri dapat mulai berkembang biak setelah ASI terpapar suhu hangat dalam jangka waktu tertentu.
Satu hal krusial lainnya adalah: **jangan pernah menghangatkan kembali ASI** yang sudah pernah dihangatkan sebelumnya. Jika Anda menghangatkan susu, namun bayi menolak meminumnya, susu sisa tersebut harus dibuang. Proses penghangatan dan pendinginan berulang kali sangat menurunkan kualitas nutrisi dan meningkatkan risiko kontaminasi.
Penting untuk mengetahui status ASI Anda sebelum menghangatkannya.
Pastikan selalu mencuci tangan sebelum menangani botol ASI dan pastikan permukaan botol yang akan bersentuhan dengan susu sudah bersih. Selalu uji suhu susu dengan meneteskan sedikit ke pergelangan tangan Anda; jika terasa nyaman (tidak panas), maka ASI tersebut siap diberikan. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan bahwa setiap tetes **ASIP yang sudah dihangatkan** memberikan manfaat maksimal dan aman bagi buah hati tercinta.