Mengenal Keagungan Nama-Nama Allah
Asmaul Husna adalah nama-nama indah Allah SWT yang berjumlah 99. Setiap nama mengandung makna dan sifat kesempurnaan-Nya. Memahami dan merenungi Asmaul Husna adalah cara kita mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Pada bagian ini, kita akan mendalami sepuluh nama mulia, yaitu urutan ke-21 hingga ke-30.
Mempelajari nama-nama ini bukan sekadar menghafal, melainkan upaya untuk meneladani sifat-sifat baik Allah dalam kadar kemampuan kita, serta memohon pertolongan melalui perantaraan nama-nama agung tersebut.
Dialah Penolong sejati bagi orang-orang mukmin. Dia yang melindungi dan memimpin hamba-Nya yang beriman menuju kebaikan.
Allah layak menerima segala pujian atas segala perbuatan-Nya, baik yang kita pahami maupun yang tersembunyi.
Dia menghitung segala sesuatu secara detail; jumlah, perbuatan, ucapan, dan bahkan apa yang terlintas di hati manusia.
Allah adalah yang memulai penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan, tanpa contoh sebelumnya.
Dialah yang mengembalikan makhluk setelah kematian mereka hidup kembali di hari kiamat untuk menerima perhitungan.
Allah memberi kehidupan kepada makhluk yang mati, menghidupkan bumi setelah tandus, dan membangkitkan manusia.
Dialah yang menentukan batas usia setiap makhluk dan mencabut nyawa mereka sesuai kehendak-Nya.
Allah adalah Dzat yang hidup kekal, tidak pernah mati, dan keberadaan-Nya tidak bergantung pada apapun.
Dia yang mengatur, memelihara, dan menopang seluruh alam semesta tanpa perlu bantuan atau pertolongan dari siapapun.
Allah menemukan dan mengetahui segala sesuatu yang dicari, tersembunyi, atau telah hilang. Tidak ada yang luput dari pencarian-Nya.
Memahami nama-nama ini memberikan perspektif mendalam tentang kekuasaan Allah. Misalnya, ketika kita mengingat Al-Muhyi dan Al-Mumiit, kita diajak untuk menerima siklus kehidupan dan kematian sebagai ketetapan-Nya, menumbuhkan rasa qana'ah (menerima) atas takdir.
Nama Al-Hayyu Al-Qayyum adalah inti dari Tauhid Rububiyah. Hanya kepada Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri kita patut bergantung sepenuhnya. Ketergantungan ini membebaskan jiwa dari rasa takut yang berlebihan terhadap ciptaan lain, karena kita tahu bahwa pengatur tunggal alam semesta adalah Dia yang tidak pernah tidur atau lalai.
Sementara itu, ketika kita berhadapan dengan kesulitan, mengingat Al-Wali memberikan ketenangan bahwa ada Penolong Agung yang senantiasa mengurus urusan kita. Dan dengan mengetahui Al-Wajid, kita yakin bahwa doa dan usaha kita sekecil apapun tidak akan hilang, karena Allah pasti akan menemukan dan membalasnya.