Mengenal Asmaul Husna (61-70)

Sembilan Puluh Sembilan Nama Terbaik Allah SWT

نور

Asmaul Husna, yaitu 99 nama terindah dan termulia Allah SWT, merupakan cerminan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Mengenal dan merenungi makna dari setiap nama adalah bentuk ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Bagian ini akan mengupas sepuluh nama terakhir, dari urutan ke-61 hingga ke-70.

Asmaul Husna Urutan 61 hingga 70

Hikmah di Balik Kesabaran dan Pemberian Manfaat

Memahami nama-nama seperti Al-Mani’ (Yang Mencegah) dan An-Naafi’ (Yang Memberi Manfaat) mengajarkan kita tentang kontrol ilahi atas segala aspek kehidupan. Ketika musibah datang, kita ingat bahwa itu bisa jadi adalah pencegahan dari bahaya yang lebih besar (Al-Mani’), atau merupakan ujian untuk meraih manfaat yang lebih baik (An-Naafi’). Dalam perspektif spiritual, pertentangan antara memberi bahaya (Ad-Darr) dan memberi manfaat (An-Naafi’) bukanlah kontradiksi, melainkan manifestasi keadilan dan kebijaksanaan-Nya dalam mendidik hamba-Nya.

Selanjutnya, ketika kita merenungkan An-Nuur (Cahaya) dan Al-Haadi (Petunjuk), kita menyadari betapa rapuhnya akal manusia tanpa bimbingan ilahi. Cahaya Allah adalah penuntun dalam kegelapan kebodohan dan kesesatan. Tanpa cahaya ini, manusia akan tersesat dalam labirin pemikiran dan hawa nafsu. Oleh karena itu, memohon petunjuk-Nya adalah inti dari doa seorang mukmin.

Nama-nama yang berkaitan dengan keabadian dan warisan, seperti Al-Baaqi (Yang Kekal) dan Al-Waaris (Pewaris), mengingatkan kita akan sifat kefanaan dunia. Semua yang kita miliki—kekayaan, kekuasaan, bahkan tubuh fisik—adalah pinjaman sementara. Kesadaran ini mendorong kita untuk tidak terikat secara berlebihan pada materi, dan mengarahkan fokus pada persiapan akhirat yang kekal.

Puncak dari sepuluh nama ini seringkali terletak pada As-Shabuur (Yang Maha Sabar). Kesabaran Allah terhadap makhluk-Nya yang lalai adalah bentuk rahmat yang tak terhingga. Kesabaran-Nya memberi ruang yang luas bagi kita untuk memperbaiki diri. Sebagai manusia yang meneladani sifat Allah, kita pun didorong untuk bersabar dalam menghadapi ujian hidup dan dalam perjalanan dakwah.

Mempelajari Asmaul Husna 61 sampai 70 membuka wawasan bahwa Allah SWT adalah Pengatur Tunggal alam semesta, sumber segala kebaikan dan cahaya, serta pemilik segala yang ada dan akan kembali kepada-Nya. Pengenalan ini membuahkan rasa syukur, tawakal, dan upaya sungguh-sungguh untuk mengikuti petunjuk-Nya.

🏠 Homepage