Asmaul Husna adalah 99 nama terindah yang dimiliki Allah SWT, yang mencerminkan keagungan, kesempurnaan, dan kemuliaan-Nya. Setelah merenungkan 80 nama pertama yang telah mengungkap sifat-sifat dasar Allah seperti Al-Quddus (Maha Suci) dan Al-Ghafur (Maha Pengampun), kita memasuki babak akhir, yaitu Asmaul Husna nomor 81 hingga 99.
Bagian penutup ini seringkali membawa fokus pada dimensi kekuasaan absolut Allah di alam semesta, peran-Nya sebagai Hakim, dan jaminan-Nya terhadap pahala bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Memahami dan menghayati 19 nama terakhir ini memperkuat keyakinan kita bahwa hanya kepada-Nya kita memohon dan kepada-Nya kita akan kembali.
Berikut adalah daftar lengkap 19 nama terakhir Asmaul Husna, lengkap dengan urutan dan maknanya:
Dua nama terakhir, Al-Muqaddim (Maha Mendahulukan) dan Al-Mu'akhkhir (Maha Mengakhirkan, meskipun seringkali disebutkan bersama Al-Muqaddim di urutan 98/99 tergantung riwayat), menegaskan bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan ketetapan dan waktu yang telah Allah tentukan. Al-Muqaddim menunjukkan kekuasaan-Nya untuk menempatkan sesuatu pada posisi yang lebih tinggi atau lebih awal dari yang lain, baik dalam derajat maupun waktu.
Penutup rangkaian Asmaul Husna ini menegaskan kembali konsep Tauhid (Keesaan). Setelah melalui sifat-sifat afirmatif (pengayoman, pengampunan, kebijaksanaan), kita ditutup dengan penegasan sifat uluhiyah (ke-Tuhanan) yang mutlak: Al-Ahad dan Al-Wahid. Inilah intisari dari seluruh ajaran Islam, bahwa Allah adalah Esa, tempat segala sesuatu bergantung (Ash-Shamad), dan Dia mampu melakukan segala sesuatu (Al-Qadir).
Merenungkan Asmaul Husna 81 hingga 99 memberikan rasa aman dan kepasrahan. Kita menyadari bahwa setiap perkara, baik rezeki (Al-Mughni, Al-Mani'), petunjuk (Al-Hadi), maupun keputusan akhir (Al-Muqsit), berada dalam genggaman Yang Maha Adil dan Maha Kuasa. Pengenalan mendalam terhadap nama-nama Agung ini adalah jalan menuju peningkatan kualitas ibadah dan ketenangan batin di dunia.